China Suntik Dana Triliunan Rupiah untuk Pacu Pengembangan AI dan Teknologi 6G
Pemerintah China mengumumkan komitmen besar untuk mendanai pengembangan teknologi masa depan, khususnya kecerdasan buatan (AI) dan teknologi 6G, dengan alokasi dana mencapai ratusan triliun rupiah.
Beijing, 5 Maret 2025 - Dalam sebuah langkah signifikan untuk memperkuat dominasi teknologi, Pemerintah China mengumumkan komitmen besar untuk mendanai pengembangan kecerdasan buatan (AI) dan teknologi 6G. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Li Qiang pada pembukaan Sidang Kongres Rakyat Nasional (NPC) di Beijing, sebagai bagian dari rangkaian sidang parlemen 'Dua Sesi' yang berlangsung hingga 11 Maret 2025.
Perdana Menteri Li Qiang menyatakan, "Kami akan membangun mekanisme untuk meningkatkan pendanaan bagi industri masa depan dan membina industri seperti biomanufaktur, teknologi kuantum, AI dan teknologi 6G. Kami akan memajukan uji coba untuk pengembangan terpadu manufaktur canggih dan layanan modern untuk mempercepat manufaktur berorientasi layanan."
Langkah ini menandai ambisi besar China untuk menjadi pemimpin global dalam inovasi teknologi. Alokasi dana yang masif ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperkuat posisi China dalam persaingan global di bidang teknologi masa depan.
Investasi Masif untuk AI dan 6G
Pemerintah China mengalokasikan anggaran belanja pemerintah pusat hingga 398,119 miliar yuan (sekitar Rp903 triliun), meningkat 10 persen dari tahun sebelumnya, untuk pengeluaran sains dan teknologi. Dana ini akan diprioritaskan untuk penelitian murni, penelitian murni terapan, dan teknologi ilmiah strategis. Lebih lanjut, dana khusus sebesar 11,878 miliar yuan (sekitar Rp26,9 triliun) dialokasikan untuk mendukung pengembangan sektor manufaktur utama, dan obligasi khusus jangka panjang senilai 200 miliar yuan (sekitar Rp454 triliun) akan diterbitkan untuk peningkatan infrastruktur teknologi.
Selain itu, pemerintah juga berkomitmen untuk meningkatkan pasokan faktor-faktor pendukung industri AI, seperti kapasitas komputasi dan data, serta mengembangkan sistem model 'open source'. Inisiatif AI Plus akan dilanjutkan, membangun basis nasional untuk pengujian skala percontohan aplikasi industri AI berdasarkan wilayah dan kategori tertentu. Pemerintah juga akan mengembangkan terminal cerdas generasi baru, termasuk kendaraan energi baru yang terhubung dan robot cerdas.
Perdana Menteri Li Qiang menekankan pentingnya pengembangan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Sistem kebijakan pengembangan akan menggabungkan keharusan keamanan data dan etika ke dalam penelitian dan pengembangan teknologi AI. "Porsi pengeluaran untuk sains dan teknologi yang lebih besar akan dialokasikan untuk penelitian murni, dan mekanisme investasi akan disempurnakan untuk mencakup dukungan berbasis persaingan dan pendanaan yang stabil," tambah PM Li.
Digitalisasi Manufaktur dan Dukungan UMKM
Pemerintah China juga bertekad untuk mempercepat digitalisasi manufaktur. Upaya ini mencakup pembinaan penyedia layanan dengan keahlian industri dan pengetahuan digital, serta penguatan dukungan untuk transformasi digital Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Inisiatif AI Plus, yang dimulai sejak 2017, bertujuan untuk menggabungkan teknologi digital dengan kekuatan manufaktur dan pasar dalam negeri.
Dengan komitmen besar ini, China menunjukkan keseriusannya dalam membangun ekosistem teknologi yang kuat dan berkelanjutan. Alokasi dana yang signifikan untuk penelitian dan pengembangan, dikombinasikan dengan fokus pada digitalisasi manufaktur dan dukungan UMKM, diharapkan dapat mendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi di masa depan.
Langkah ini juga menunjukkan bahwa China siap bersaing dengan negara-negara lain dalam pengembangan teknologi AI dan 6G. Investasi besar-besaran ini menandakan ambisi China untuk menjadi pemimpin global dalam inovasi teknologi dan memperkuat posisinya dalam ekonomi global.
Pemerintah berupaya menciptakan zona rintisan industri untuk mendukung daerah dengan fondasi industri yang kuat dan konsentrasi sumber daya inovasi. Hal ini diharapkan dapat mempercepat pengembangan industri masa depan dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan teknologi.
Komitmen China untuk keamanan data dan etika dalam pengembangan AI menunjukkan bahwa inovasi teknologi tidak hanya berfokus pada kemajuan, tetapi juga pada tanggung jawab dan keamanan.