Indonesia dan Vietnam Jalin Kerja Sama Iptek, Bidik Proyek Riset hingga US$50 Juta
Indonesia dan Vietnam resmi menjalin kerja sama di bidang sains dan teknologi, menargetkan proyek riset kolaboratif senilai hingga US$50 juta untuk peningkatan inovasi dan swasembada.

Indonesia dan Vietnam resmi bekerja sama di bidang sains dan teknologi. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Surat Pernyataan Niat (LoI) oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) RI, Brian Yuliarto, dan Menteri Sains dan Teknologi Vietnam, Nguyen Manh Hung, di Jakarta pada Minggu, 9 Maret 2024.
Kerja sama ini difokuskan untuk mendukung program prioritas pemerintah kedua negara, terutama dalam hal ketahanan pangan, energi, dan hilirisasi inovasi. Mendikbudristek Brian Yuliarto menyatakan, "Kerja sama ini akan diarahkan untuk mendukung berbagai program prioritas pemerintah yang fokus pada pangan, kemandirian energi, dan hilirisasi inovasi."
Saat ini, terdapat 47 mahasiswa Vietnam yang tengah menempuh pendidikan di Indonesia, mulai dari program sarjana hingga doktoral. Kesepakatan ini juga mencakup rencana pendanaan riset bersama untuk meningkatkan partisipasi sektor swasta, dengan target rasio pengeluaran industri dan pemerintah sebesar 4:1.
Kerja Sama Riset dan Pertukaran Mahasiswa
Proyek riset kolaboratif akan dimulai dengan proyek percontohan senilai US$10.000 hingga US$50.000. Namun, potensi pendanaan dapat meningkat hingga US$50 juta untuk kolaborasi di masa mendatang, termasuk pertukaran mahasiswa dan proyek riset berskala besar. Kedua pihak menyatakan antusiasme untuk segera memulai proyek kolaboratif pertama.
Mendikbudristek Brian Yuliarto menambahkan, "Saya percaya pada semangat solidaritas ASEAN. Kita dapat memperdalam pemahaman kita dengan bertukar pandangan dan perspektif dari pengalaman kedua negara."
Enam poin utama kesepakatan meliputi pertukaran informasi dan pengalaman terkait praktik terbaik, kebijakan, hukum, dan peraturan di bidang sains dan teknologi. Kedua negara juga akan berkolaborasi dalam riset dan pengembangan di berbagai bidang, seperti manufaktur, pertanian, kecerdasan buatan (AI), big data, Internet of Things (IoT), dan teknologi lainnya.
Fasilitasi Pertukaran Sumber Daya Manusia
Kesepakatan juga mencakup fasilitasi pertukaran pakar, peneliti, ilmuwan, mahasiswa, dan dosen untuk kegiatan ilmiah dan teknologi bilateral. Rencana untuk menyelenggarakan konferensi, seminar, dan pelatihan terkait sains dan teknologi juga termasuk dalam kesepakatan ini.
Poin lainnya meliputi koordinasi dalam menyelenggarakan program dan konten terkait hilirisasi dan inovasi, serta kegiatan lain yang disepakati bersama oleh kedua pihak. Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat hubungan bilateral Indonesia dan Vietnam serta mendorong kemajuan di bidang sains dan teknologi di kedua negara.
Poin-poin penting kesepakatan Indonesia-Vietnam:
- Pertukaran informasi dan pengalaman terkait praktik terbaik, kebijakan, hukum, dan peraturan Iptek.
- Kolaborasi riset dan pengembangan di bidang manufaktur, pertanian, AI, big data, IoT, dan teknologi lainnya.
- Pertukaran pakar, peneliti, ilmuwan, mahasiswa, dan dosen.
- Penyelenggaraan konferensi, seminar, dan pelatihan Iptek.
- Koordinasi program dan konten terkait hilirisasi dan inovasi.
- Kegiatan lain yang disepakati bersama.
Kerja sama ini menandai langkah signifikan dalam memperkuat hubungan bilateral Indonesia dan Vietnam, serta mendorong kemajuan di bidang sains dan teknologi di kedua negara. Dengan potensi pendanaan yang signifikan, kerja sama ini diharapkan dapat menghasilkan inovasi-inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat.