RI-Vietnam Perkuat Kerja Sama Teknologi Ekonomi Digital: Potensi ASEAN
Indonesia dan Vietnam perkuat kerja sama teknologi ekonomi digital, ditandai dengan penandatanganan LoI peningkatan kapasitas dan potensi pasar 400 juta jiwa.

Indonesia dan Vietnam resmi memperkuat kemitraan strategis mereka, khususnya di bidang teknologi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital. Hal ini diumumkan setelah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan potensi besar kedua negara sebagai pusat ekonomi digital ASEAN, mengingat populasi anak muda yang besar dan melek teknologi. Kerja sama ini bukan hanya sebatas perdagangan dan investasi, tetapi juga mencakup pengembangan teknologi yang lebih luas.
Pertemuan High Level Business Dialogue bertajuk "Vietnam and Indonesia: A Partnership for Progress and Prosperity" di Jakarta menjadi saksi bisu komitmen kedua negara. Airlangga Hartarto menekankan, "Saat ini, kerja sama antara kedua negara masih terbatas pada perdagangan dan investasi. Dengan populasi anak muda yang besar dan semakin melek teknologi, Indonesia dan Vietnam memiliki potensi untuk menjadi pusat ekonomi digital ASEAN." Pertemuan ini menjadi momentum penting untuk mengeksplorasi peluang kerja sama di sektor teknologi, termasuk pengembangan ekonomi digital dan industri semikonduktor.
Sebagai langkah nyata, Indonesia dan Vietnam menandatangani "Letter of Intent" (LoI) tentang Kerja Sama Peningkatan Kapasitas di Bidang Teknik dan Ekonomi Digital. Kerja sama ini bertujuan untuk mengembangkan kapasitas insinyur dan talenta teknologi, mempromosikan inisiatif ekonomi digital seperti teknologi komunikasi informasi (ICT), semikonduktor, dan industri kendaraan listrik, serta mengeksplorasi berbagai peluang kolaborasi potensial lainnya.
Ekonomi Digital ASEAN dan Peran Perusahaan Teknologi
Potensi ekonomi digital ASEAN semakin diperkuat dengan percepatan adopsi transaksi digital lintas batas dan persiapan ASEAN Digital Economic Framework Agreement (DEFA) yang akan ditandatangani pada KTT ASEAN tahun ini. DEFA diharapkan dapat mempercepat integrasi ekonomi digital di kawasan dan membuka peluang lebih besar bagi bisnis digital di Indonesia dan Vietnam. Perusahaan teknologi juga memainkan peran penting; ekspansi FPT (Financing dan Promoting Technology) di Indonesia menjadi contoh nyata sinergi yang semakin erat.
Dengan populasi gabungan hampir 400 juta jiwa, Indonesia dan Vietnam memiliki potensi pasar yang sangat besar. Pada tahun 2024, perdagangan bilateral kedua negara mencapai 15 miliar dolar AS, dan investasi terus meningkat di berbagai sektor, termasuk pertanian, infrastruktur, manufaktur, dan teknologi. Pembangunan pabrik kendaraan listrik VinFast di Subang, Jawa Barat, merupakan salah satu proyek investasi strategis yang mencerminkan kerja sama di sektor transportasi berkelanjutan.
Sektor pariwisata juga menjadi fokus kerja sama, dengan Vietnam Airlines dan Garuda Indonesia memperluas kolaborasi untuk meningkatkan jumlah wisatawan. Indonesia berkomitmen untuk mengoptimalkan Perjanjian Perdagangan ASEAN (ATIGA) guna meningkatkan nilai perdagangan bilateral, dengan tarif 0 persen pada 99,8 persen komoditas. Kedua negara juga perlu menghasilkan produk bernilai tambah tinggi untuk memperkuat daya saing di pasar global, contohnya mobil listrik VinFast di Indonesia dan pabrik vaksin hewan VAKSINDO di Vietnam.
Tantangan dan Solusi
Meskipun demikian, tantangan masih ada, termasuk kebijakan Non-Tariff Measures (NTM). Oleh karena itu, diperlukan diskusi dan konsultasi lebih lanjut untuk mengatasi kendala tersebut dan memastikan kerja sama yang saling menguntungkan. Langkah-langkah strategis yang diambil oleh Indonesia dan Vietnam menunjukkan komitmen kuat untuk membangun kemitraan yang saling menguntungkan di era ekonomi digital yang berkembang pesat.
Kerja sama ini tidak hanya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi kedua negara, tetapi juga akan berkontribusi pada perkembangan ekonomi digital di kawasan ASEAN secara keseluruhan. Dengan memanfaatkan potensi sumber daya manusia dan teknologi yang dimiliki, Indonesia dan Vietnam siap untuk memimpin dalam transformasi digital di Asia Tenggara.