Indonesia-Vietnam Sepakati Kerja Sama Sains dan Teknologi: Dorong Kemandirian Pangan hingga Hilirisasi
Indonesia dan Vietnam resmi menjalin kerja sama sains dan teknologi untuk mendukung kemandirian pangan, energi, dan hilirisasi inovasi, ditandai dengan penandatanganan Letter of Intent (LoI).

Indonesia dan Vietnam resmi bekerja sama di bidang sains dan teknologi. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Letter of Intent (LoI) antara Menteri Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Menristek) RI, Brian Yuliarto, dan Menteri Sains dan Teknologi Vietnam, Nguyen Manh Hung, pada Minggu (9/3) di Jakarta. Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat kemandirian kedua negara, khususnya dalam hal pangan, energi, dan hilirisasi inovasi.
Penandatanganan LoI ini menandai babak baru dalam hubungan bilateral Indonesia-Vietnam. Kerja sama ini tidak hanya mencakup pertukaran pengetahuan dan teknologi, tetapi juga pengembangan riset bersama dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah Indonesia untuk mendorong inovasi dan pengembangan teknologi dalam negeri.
Mendikbudristek Brian Yuliarto menyatakan bahwa kerja sama ini akan mendukung berbagai program prioritas pemerintah yang berfokus pada kemandirian pangan, energi, dan hilirisasi inovasi. Beliau juga menekankan pentingnya kolaborasi antara sektor publik dan swasta untuk mencapai tujuan tersebut. Saat ini, terdapat 47 mahasiswa Vietnam yang sedang menempuh pendidikan di Indonesia, mulai dari jenjang sarjana hingga doktoral, yang menunjukkan potensi kolaborasi yang kuat di bidang pendidikan tinggi.
Kerja Sama Riset dan Pengembangan Teknologi
Salah satu poin penting dalam LoI ini adalah kerja sama dalam penelitian dan pengembangan teknologi. Kedua negara sepakat untuk berkolaborasi dalam berbagai bidang, termasuk manufaktur, pertanian, kecerdasan buatan (AI), big data, dan Internet of Things (IoT). Penelitian bersama yang diusulkan akan mendapatkan pendanaan, dimulai dari proyek percontohan senilai 10.000-50.000 dolar AS, dengan potensi pendanaan yang lebih besar hingga 50 juta dolar AS untuk kolaborasi masa depan.
Indonesia menargetkan rasio 4:1 antara pengeluaran industri dan pemerintah dalam pendanaan penelitian. Hal ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk melibatkan sektor swasta secara aktif dalam pengembangan sains dan teknologi. Dengan melibatkan sektor swasta, diharapkan inovasi dapat lebih cepat diimplementasikan dan memberikan dampak yang lebih luas bagi masyarakat.
Kedua negara juga sepakat untuk meningkatkan partisipasi sektor swasta dalam pendanaan penelitian. Hal ini diharapkan dapat mempercepat proses inovasi dan pengembangan teknologi di kedua negara. Kolaborasi ini diharapkan dapat menghasilkan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat dan meningkatkan daya saing kedua negara di tingkat global.
Pertukaran Tenaga Ahli dan Pelatihan
Selain riset dan pengembangan teknologi, LoI ini juga mencakup pertukaran tenaga ahli, peneliti, ilmuwan, mahasiswa, dan dosen. Pertukaran ini akan memperkuat kapasitas sumber daya manusia di kedua negara dan memperluas jaringan kolaborasi. Kegiatan pertukaran ini akan mencakup konferensi, seminar, dan pelatihan tentang sains dan teknologi.
Pertukaran informasi dan pengalaman mengenai praktik terbaik, kebijakan, hukum, dan peraturan perundang-undangan terkait sains dan teknologi juga menjadi bagian dari kerja sama ini. Hal ini akan membantu kedua negara untuk saling belajar dan meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan sains dan teknologi.
Kedua negara juga akan berkoordinasi dalam penyelenggaraan program dan konten mengenai hilirisasi dan inovasi. Hilirisasi dan inovasi merupakan kunci untuk meningkatkan nilai tambah produk dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan berkolaborasi, Indonesia dan Vietnam dapat mempercepat proses hilirisasi dan inovasi di kedua negara.
Menristek Brian menyampaikan keyakinannya akan semangat solidaritas ASEAN. Beliau percaya bahwa melalui pertukaran pandangan dan berbagai perspektif dari pengalaman kedua negara, pemahaman akan semakin mendalam. Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi kedua negara dan memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Vietnam.
Secara keseluruhan, kerja sama sains dan teknologi antara Indonesia dan Vietnam ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan daya saing kedua negara di kancah global. Dengan fokus pada kemandirian pangan, energi, dan hilirisasi inovasi, kerja sama ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di kedua negara.