Damkarmat Mukomuko Tangani Enam Kejadian Non-Kebakaran, Tantangan Jangkauan dan Kesiapsiagaan
Damkarmat Mukomuko berhasil menangani enam kejadian non-kebakaran hingga April 2025, termasuk evakuasi sarang tawon dan ular, namun terkendala jangkauan dan keterbatasan anggaran.
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyematan (Damkarmat) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, berhasil menangani enam kejadian non-kebakaran selama periode Januari hingga April 2025. Kejadian ini beragam, mulai dari evakuasi hewan berbahaya hingga pencarian orang hilang, mengungkap tantangan yang dihadapi petugas dalam menjalankan tugasnya.
Menurut Kabid Pencegahan Pemadam Kebakaran Damkarmat Mukomuko, Rivo Irawan, empat dari enam kejadian non-kebakaran tersebut melibatkan evakuasi sarang tawon. Selain itu, petugas juga menangani satu kasus evakuasi ular dan satu kasus pencarian orang hilang di sungai. Semua kejadian tersebar di berbagai wilayah Kabupaten Mukomuko.
Pencarian orang hilang di Desa Pulau Makmur, Kecamatan Ipuh, misalnya, berhasil menemukan korban dalam keadaan selamat berkat kesigapan petugas Damkarmat. Keberhasilan ini menunjukkan peran penting Damkarmat melampaui tugas pemadaman kebakaran konvensional.
Tanggung Jawab di Luar Kebakaran: Evakuasi dan Pencarian
Meskipun fokus utama Damkarmat adalah pemadaman kebakaran, petugasnya juga aktif menangani kejadian non-kebakaran. Hal ini menunjukkan dedikasi tinggi dan kesigapan mereka dalam merespon berbagai kebutuhan masyarakat. Namun, keterbatasan sumber daya menjadi tantangan tersendiri.
Rivo Irawan menjelaskan bahwa penanganan hewan liar dan berbahaya, seperti tawon dan ular, dilakukan oleh petugas pemadam kebakaran yang ada. Hal ini dikarenakan belum adanya anggaran untuk merekrut tenaga ahli khusus penanganan hewan liar. Petugas menjalankan tugas tambahan ini secara sukarela, di luar tugas pokok mereka.
"Petugas damkar ini menjalankan tugas secara sukarela. Mereka tenaga honorer yang hanya menerima gaji bulanan Rp1 juta per bulan," ujar Rivo Irawan. Dedikasi dan pengorbanan mereka patut diapresiasi mengingat terbatasnya sumber daya dan anggaran.
Tantangan Jangkauan dan Pelaporan Kebakaran
Selain menangani kejadian non-kebakaran, Damkarmat Mukomuko juga menghadapi tantangan dalam penanganan kebakaran. Selama empat bulan pertama tahun 2025, tercatat lima kejadian kebakaran rumah dan lahan. Banyak kendala yang dihadapi dalam penanggulangannya.
Salah satu kendala utama adalah jangkauan. Banyak lokasi kejadian kebakaran yang jauh dari lokasi mobil pemadam kebakaran, sehingga menyulitkan proses pemadaman dan seringkali mengakibatkan kerugian yang lebih besar. Rumah yang terbakar pun seringkali tidak dapat diselamatkan karena keterlambatan akses.
Selain masalah jarak, lambatnya pelaporan kejadian kebakaran oleh warga juga menjadi masalah. Kesigapan warga dalam melaporkan kejadian kebakaran sangat penting untuk meminimalisir kerugian dan kerusakan yang ditimbulkan.
Perlu adanya peningkatan kesadaran dan kerjasama antara masyarakat dan Damkarmat Mukomuko untuk meningkatkan efektivitas penanggulangan kebakaran. Sistem pelaporan yang lebih efektif dan responsif sangat dibutuhkan.
Kesimpulan
Damkarmat Mukomuko telah menunjukkan peran pentingnya dalam melayani masyarakat, tidak hanya dalam pemadaman kebakaran, tetapi juga dalam penanganan kejadian non-kebakaran. Namun, keterbatasan anggaran dan jangkauan geografis menjadi tantangan yang perlu diatasi untuk meningkatkan efektivitas dan kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai kejadian darurat.