Delapan Penumpang Selamat Setelah Dua Perahu Terbalik di Sangiang, Bima
Delapan penumpang selamat setelah dua perahu mereka terbalik dihantam gelombang tinggi di perairan Pulau Sangiang, Bima, Nusa Tenggara Barat, Selasa (11/2), meskipun sempat dinyatakan hilang.
Bima, NTB, 11 Februari 2024 - Kabar menggembirakan datang dari perairan Pulau Sangiang, Bima, Nusa Tenggara Barat. Delapan orang selamat setelah dua perahu yang mereka tumpangi terbalik akibat gelombang tinggi pada Selasa, 11 Februari 2024 sekitar pukul 11.45 WITA. Kejadian ini awalnya melibatkan enam petani yang hendak menuju Pulau Sangiang untuk memeriksa kebun mereka.
Kronologi Kejadian
Menurut Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bima, M. Nurul Huda, perahu pertama yang membawa enam petani terbalik dan para penumpangnya dilaporkan hilang terseret ombak. Berita ini menyebar dengan cepat, sehingga dua perahu lain berangkat untuk melakukan pencarian dan penyelamatan. Sayangnya, dalam upaya penyelamatan tersebut, satu perahu yang membawa dua orang juga terbalik karena kapasitasnya yang terbatas. Beruntung, kedelapan orang tersebut berhasil diselamatkan oleh perahu ketiga yang turut membantu operasi penyelamatan.
"Alhamdulillah mereka semua selamat dan saat ini sudah sandar di Pulau Sangiang," ungkap Huda. Namun, kepulangan mereka ke desa terhambat karena angin kencang dan gelombang tinggi yang masih menerjang perairan tersebut.
Identitas Para Penumpang
Sekretaris Desa Sangiang, A. Rasid H. Imran, mengkonfirmasi kejadian tersebut dan menyebutkan nama keenam penumpang perahu pertama: Darma (27), Muhsin (56), Tauran (24), Bambang (25), Asiah (40), dan Ifen (24). Sementara itu, dua penumpang perahu kedua yang ikut membantu penyelamatan adalah Asraf dan Faisal, keduanya warga Desa Sangiang.
Rasid menjelaskan, keenam petani tersebut berangkat dari Dermaga Sangiang menuju Pulau Sangiang untuk memeriksa kebun mereka. Dalam perjalanan, perahu mereka dihantam gelombang tinggi hingga terbalik, menyebabkan mereka tercebur dan terseret arus.
Proses Penyelamatan dan Evakuasi
Meskipun sempat dinyatakan hilang, kedelapan penumpang berhasil diselamatkan dan kini berada di Pulau Sangiang dalam keadaan selamat. Namun, evakuasi mereka ke desa masih tertunda menunggu kondisi cuaca membaik. Personil SAR Pos Bima, BPBD, TNI, dan Polri bersiaga di dermaga, menunggu waktu yang tepat untuk melakukan evakuasi. Keputusan untuk menjemput kedelapan orang tersebut akan diambil setelah mempertimbangkan arah angin dan kondisi cuaca.
Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan di laut, terutama saat cuaca buruk. Semoga kejadian ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat pesisir untuk selalu waspada dan memprioritaskan keselamatan saat beraktivitas di laut.