Delta Giri Wacana (DGWG) Raih Kenaikan Laba Bersih 57,66 Persen di Kuartal I-2025
PT Delta Giri Wacana Tbk (DGWG) berhasil meningkatkan laba bersihnya sebesar 57,66 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp25,89 miliar pada kuartal I-2025, didorong oleh peningkatan penjualan pestisida dan pupuk.
Jakarta, 7 Mei 2025 - PT Delta Giri Wacana Tbk (DGWG), perusahaan yang bergerak di sektor agrokimia, berhasil menorehkan prestasi gemilang pada kuartal pertama tahun 2025. Laba bersih perusahaan melonjak signifikan, mencapai angka Rp25,89 miliar. Kenaikan ini mencerminkan pertumbuhan sebesar 57,66 persen secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang hanya mencapai Rp16,42 miliar. Keberhasilan ini diraih berkat peningkatan penjualan dan strategi perusahaan yang efektif.
Pertumbuhan laba bersih DGWG ini sejalan dengan peningkatan penjualan yang mencapai Rp803,14 miliar pada kuartal I-2025. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 9,83 persen (yoy) dibandingkan dengan penjualan pada kuartal I-2024 yang tercatat sebesar Rp731,27 miliar. Hal ini menunjukkan kinerja positif perusahaan dalam menghadapi tantangan pasar dan merealisasikan strategi bisnisnya.
Direktur DGWG, Danny Jo Putra, menjelaskan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari strategi pertumbuhan yang terarah dan terukur. "Pertumbuhan ini juga ditopang dengan stabilitas perolehan margin yang dapat terus dijaga selama kuartal ini. Capaian ini menunjukkan efektivitas strategi pertumbuhan kami dalam menghasilkan keuntungan," ujar Danny dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.
Strategi Pertumbuhan dan Kontribusi Produk Unggulan
Keberhasilan DGWG dalam meningkatkan laba bersih tidak terlepas dari kontribusi signifikan penjualan pestisida dan pupuk. Produk-produk ini tetap menjadi tulang punggung pendapatan perusahaan. Penjualan pestisida mengalami peningkatan yang cukup pesat, yaitu sebesar 18,17 persen (yoy) pada kuartal I-2025. Sementara itu, penjualan pupuk juga menunjukkan tren positif dengan peningkatan sebesar 6,30 persen (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal ini menunjukkan tingginya permintaan pasar terhadap produk-produk unggulan DGWG.
Danny Jo Putra menambahkan bahwa penjualan tersebut didominasi oleh penjualan kepada pihak ketiga. Artinya, pasar merespon positif produk-produk yang dipasarkan oleh DGWG. Hal ini menunjukkan kepercayaan pasar terhadap kualitas dan daya saing produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
Lebih lanjut, Danny menjelaskan bahwa DGWG terus berupaya meningkatkan kinerja perusahaan. Salah satu upaya tersebut adalah dengan pendirian pabrik karbonasi, yang merupakan bahan baku penting dalam produksi agrokimia. Pabrik ini direncanakan akan diresmikan pada akhir kuartal II-2025. "Produk-produk karbamasi ini diproyeksikan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan internal ataupun pasar domestik, namun juga ke pasar mancanegara," imbuh Danny.
Analisis Kinerja Keuangan
Walaupun beban pokok pendapatan meningkat menjadi Rp575,92 miliar pada kuartal I-2025 (dibandingkan Rp521,96 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya), peningkatan penjualan yang signifikan berhasil menghasilkan laba bruto yang juga meningkat. Laba bruto mencapai Rp227,21 miliar pada kuartal I-2025, atau meningkat 8,56 persen (yoy) dibandingkan dengan laba bruto pada kuartal I-2024 yang sebesar Rp209,31 miliar. Hal ini menunjukkan efisiensi operasional perusahaan yang tetap terjaga meskipun terjadi peningkatan biaya produksi.
Secara keseluruhan, kinerja keuangan DGWG pada kuartal I-2025 menunjukkan tren positif dan menjanjikan. Peningkatan laba bersih yang signifikan menunjukkan keberhasilan strategi perusahaan dalam meningkatkan penjualan dan mengelola biaya operasional. Dengan rencana ekspansi ke pasar internasional melalui pabrik karbonasi, DGWG optimis dapat mempertahankan momentum pertumbuhan positif di masa mendatang.
Ke depan, DGWG akan terus fokus pada inovasi produk dan perluasan pasar untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan. Komitmen perusahaan terhadap kualitas produk dan kepuasan pelanggan akan menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi persaingan di industri agrokimia.