Demokratis! Prabowo Beri Kelonggaran Wartawan Ikuti Sidang Kabinet Lebih Lama
Presiden Prabowo Subianto memberikan kelonggaran waktu bagi wartawan untuk meliput Sidang Kabinet Paripurna selama lebih dari satu jam, menunjukkan sikap demokratis dalam pemerintahannya.
Jakarta, 5 Mei 2024 - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menunjukkan sikap demokratis dengan memberikan kelonggaran waktu yang lebih lama kepada para wartawan Istana Kepresidenan untuk meliput Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin. Hal ini berbeda dari kebiasaan sebelumnya, di mana wartawan hanya diizinkan meliput selama sekitar 20 menit pertama.
Pada Sidang Kabinet Paripurna kali ini, para wartawan diberi kesempatan untuk menyimak arahan Presiden hingga lebih dari satu jam 15 menit. Awalnya, Presiden Prabowo tampak lupa waktu dan terus berpidato di hadapan media. Beliau kemudian menyadari hal tersebut dan secara spontan mengatakan, "'Ini kebablasan, kok wartawan terus di sini, tapi kita demokratis,'" kata Presiden Prabowo di Kantor Presiden.
Kejadian ini menandai perubahan signifikan dalam akses media terhadap proses pengambilan keputusan pemerintahan. Sikap terbuka Presiden Prabowo ini mendapat apresiasi dari berbagai kalangan, yang melihatnya sebagai langkah positif dalam meningkatkan transparansi pemerintahan.
Sidang Kabinet dan Keputusan Demokratis
Menariknya, Presiden Prabowo kemudian melakukan voting kepada para anggota Kabinet untuk memutuskan apakah waktu peliputan wartawan perlu diperpanjang. "'Coba angkat tangan yang mengizinkan wartawan tambah lima menit di sini. Oke, demokrasi,'" tanya Prabowo kepada anggota Kabinet. Seluruh menteri dan pejabat yang hadir pun setuju.
Presiden Prabowo menjelaskan alasannya, "'Enggak apa-apa karena ini sesuatu yang baik, bahwa saya bisa dikatakan saya adalah di sini sebagai manajer tim. Kalau tim saya berhasil saya harus memuji dong,'" ujarnya. Sikap ini menunjukkan bahwa Presiden Prabowo menghargai peran media dalam mengawasi jalannya pemerintahan.
Meskipun waktu peliputan sudah lebih dari lima menit yang disetujui sebelumnya, Presiden Prabowo kembali memberikan kelonggaran. Beliau berkelakar, "'Ini wartawan kok lebih dari 5 menit ya. Demokrasi bagaimana? Boleh terus atau tidak? Boleh, nanti kalau bagian saya marah-marahin menteri, nah kalian keluar. Saya ini ibarat kepala sekolah, murid saya berprestasi ya bagaimana dong, yang nakal-nakal tegur,'" kata Prabowo.
Enam Bulan Pemerintahan Prabowo-Gibran
Sidang Kabinet Paripurna tersebut membahas evaluasi enam bulan pemerintahan Prabowo-Gibran. Hampir seluruh jajaran menteri Kabinet Merah Putih dan kepala badan hadir dalam sidang tersebut. Sidang ini merupakan yang ketiga kalinya digelar pada tahun ini.
Sidang Kabinet Paripurna sebelumnya diadakan pada tanggal 21 Maret lalu untuk membahas persiapan menghadapi Idul Fitri 1446 Hijriah. Terlihat bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran secara aktif melakukan evaluasi dan perencanaan untuk berbagai aspek pemerintahan.
Dengan memberikan akses yang lebih luas kepada media, Presiden Prabowo menunjukkan komitmennya terhadap transparansi dan akuntabilitas pemerintahan. Hal ini diharapkan dapat memperkuat kepercayaan publik terhadap pemerintahan.
Sikap terbuka dan demokratis Presiden Prabowo dalam memberikan akses kepada wartawan untuk meliput Sidang Kabinet Paripurna ini menjadi contoh baik bagi pemerintahan lainnya. Transparansi dan keterbukaan informasi merupakan pilar penting dalam pemerintahan yang baik dan demokratis.