Desa Ramah Anak: Cetak SDM Unggul untuk Indonesia Emas 2045
Kemendes PDT mendorong transformasi desa menjadi desa ramah anak untuk menciptakan sumber daya manusia unggul dan mendukung visi Indonesia Maju menuju Indonesia Emas 2045.
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDT) tengah gencar mengupayakan transformasi desa-desa di Indonesia menjadi desa ramah anak. Inisiatif ini bertujuan mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul, sejalan dengan visi Presiden untuk Indonesia Maju menuju Indonesia Emas 2045. Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan Kemendes PDT, Rachmatia Handayani, dalam sosialisasi daring yang diadakan Rabu lalu.
Menurut Rachmatia, pembangunan desa yang ramah anak tercermin dari kebijakan-kebijakan pemerintah desa yang memperhatikan hak-hak anak sebagai subjek pembangunan. Data BPS tahun 2023 menunjukkan jumlah anak di Indonesia mencapai 79,86 juta jiwa atau 28,65 persen dari total populasi 278,69 juta jiwa. Jumlah anak yang signifikan ini menjadi modal besar dalam mencapai keberhasilan program pembangunan desa.
Selain menciptakan lingkungan ramah anak, akses dan kualitas pendidikan yang baik juga menjadi kunci peningkatan kualitas SDM di desa. Oleh karena itu, desa ramah anak perlu diiringi dengan komitmen desa yang peduli pendidikan. Hal ini sejalan dengan upaya Kemendes PDT untuk menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
Desa Ramah Anak: Investasi untuk Masa Depan
Konsep desa ramah anak mencakup berbagai aspek kehidupan anak, mulai dari akses pendidikan, kesehatan, hingga perlindungan dari kekerasan. Pemerintah desa diharapkan dapat mengintegrasikan prinsip-prinsip ramah anak dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan desa. Dengan demikian, anak-anak di desa dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal, memiliki kesempatan yang setara, dan terbebas dari ancaman kekerasan.
Kemendes PDT menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam menciptakan desa ramah anak. Masyarakat memiliki peran vital dalam mengawasi dan memastikan terlaksananya kebijakan-kebijakan yang pro-anak. Keterlibatan masyarakat juga dapat memperkuat rasa kepemilikan dan tanggung jawab bersama dalam mewujudkan desa yang aman dan nyaman bagi anak.
Salah satu wujud nyata komitmen Kemendes PDT dalam menciptakan desa ramah anak adalah kerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA). Kerja sama ini difokuskan pada penyediaan ruang bersama ibu dan anak di kantor-kantor desa.
Kerja Sama Kemendes PDT dan KemenPPPA
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, menjelaskan bahwa ruang bersama ibu dan anak bertujuan untuk menekan angka kekerasan terhadap ibu dan anak di desa. "Kami akan bersama-sama membuka ruang bersama ibu dan anak di kantor-kantor desa atau pusat-pusat pengaduan sehingga kekerasan terhadap anak dan perempuan bisa kita tekan sedemikian rupa," kata Menteri Yandri.
Nota kesepahaman antara Kemendes PDT dan KemenPPPA ditandatangani oleh Menteri Yandri dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifah Fauzi. Kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk menciptakan desa-desa yang ramah bagi ibu dan anak, sebagai fondasi pembangunan SDM yang berkelanjutan.
Tujuan utama dari kerja sama ini adalah untuk menciptakan desa-desa yang ramah bagi ibu dan anak. Dengan demikian, anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang aman, nyaman, dan mendukung potensi mereka. Inisiatif ini diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat desa secara keseluruhan.
Upaya menciptakan desa ramah anak merupakan investasi jangka panjang untuk Indonesia. Dengan memberikan perhatian khusus pada tumbuh kembang anak sejak usia dini, Indonesia dapat mencetak generasi penerus yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan masa depan. Program ini sejalan dengan visi Indonesia Maju menuju Indonesia Emas 2045.
Inisiatif ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam membangun Indonesia dari desa. Dengan fokus pada pembangunan manusia, khususnya anak-anak, Indonesia diharapkan dapat mencapai kemajuan yang berkelanjutan dan merata di seluruh wilayah.