Dinkes Bangka Gencarkan Program Jumat Bersih Cegah DBD, 124 Kasus Tercatat hingga April 2025
Dinas Kesehatan Bangka gencar mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD) lewat Program Jumat Bersih dan berbagai upaya lainnya, dengan 124 kasus tercatat hingga minggu ke-16 tahun 2025.
Sungailiat, 22 April 2025 - Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi perhatian serius di Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Untuk mencegah penyebarannya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangka gencar menjalankan Program Jumat Bersih dan berbagai langkah strategis lainnya. Upaya ini dilakukan sebagai respons terhadap peningkatan kasus DBD yang telah mencapai 124 kasus hingga minggu ke-16 tahun 2025.
Menurut Plt. Kepala Dinkes Kabupaten Bangka, Nora Sukma Dewi, Program Jumat Bersih merupakan bagian penting dari strategi pencegahan DBD. "Kegiatan Jumat Bersih dilakukan untuk mencegah sekaligus pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah, selain dengan melakukan cara yang lain," jelas Nora di Sungailiat, Selasa.
Selain Program Jumat Bersih, Dinkes Bangka juga melakukan berbagai langkah lain, seperti pemeriksaan jentik berkala, fogging terfokus, dan tatalaksana pengobatan di fasilitas kesehatan. Peran aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan juga sangat penting dalam menekan angka penyebaran penyakit ini.
Langkah-Langkah Pencegahan DBD di Kabupaten Bangka
Dinkes Kabupaten Bangka menerapkan beberapa strategi untuk menekan angka kasus DBD. Pemeriksaan jentik nyamuk secara berkala oleh petugas dan kader kesehatan menjadi langkah awal yang krusial. Fogging difokuskan pada area dengan radius 100 meter dari lokasi kasus DBD yang terkonfirmasi, dengan interval satu minggu. Langkah ini bertujuan untuk membasmi nyamuk Aedes aegypti yang menjadi vektor penyakit.
Selain itu, tatalaksana pengobatan kasus DBD di fasilitas layanan kesehatan juga menjadi prioritas. Petugas kesehatan memberikan perawatan medis yang tepat dan cepat bagi pasien DBD untuk meminimalisir komplikasi dan angka kematian. Pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan juga terus digaungkan oleh Dinkes Bangka.
Nora Sukma Dewi optimistis, dengan komitmen bersama menjaga kebersihan, kasus DBD di Kabupaten Bangka dapat ditekan secara signifikan. "Hanya saja dalam pencegahan penyebaran penyakit DBD harus mendapat dukungan dan peran aktif dari masyarakat, dengan bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan," tegasnya. Ia berharap angka kematian akibat DBD juga dapat diminimalisir melalui upaya-upaya pencegahan yang komprehensif ini.
Distribusi Kasus DBD di Kabupaten Bangka
Data dari laporan penanganan pasien DBD di masing-masing puskesmas menunjukkan distribusi kasus yang tidak merata. Hingga minggu ke-16 tahun 2025, tercatat 124 kasus DBD di Kabupaten Bangka. Puskesmas Sungailiat menangani 10 kasus, Sinar Baru 11 kasus, Kenang 29 kasus, Pemali 12 kasus, Bakam 1 kasus, Belinyu 12 kasus, dan Gunung Muda 6 kasus.
Sementara itu, Puskesmas Riau Silip mencatat 16 kasus, Baturusa 20 kasus, Puding Besar 1 kasus, Petaling 3 kasus, dan Penagan 3 kasus. Data ini menunjukkan pentingnya upaya pencegahan yang terfokus dan disesuaikan dengan kondisi di masing-masing wilayah.
Nora menghimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan segera memeriksakan diri ke puskesmas terdekat jika mengalami gejala demam berdarah. "Saya ingatkan seluruh lapisan masyarakat, jika mengalami gangguan kesehatan atau mengalami gejala demam berdarah supaya segera dibawa ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan medis," ujarnya.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan dan peran aktif masyarakat, diharapkan penyebaran DBD di Kabupaten Bangka dapat dikendalikan dan angka kasus dapat terus ditekan.