Dinkes Batam Awasi Takjil Ramadhan, Waspada Bahan Berbahaya!
Dinas Kesehatan Batam gencar awasi takjil Ramadhan untuk mencegah peredaran makanan mengandung bahan berbahaya seperti formalin dan boraks, himbau masyarakat lebih waspada.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam meningkatkan kewaspadaan terhadap keamanan pangan selama bulan Ramadhan. Hal ini dilakukan sebagai upaya pencegahan peredaran takjil dan makanan berbuka puasa yang mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan masyarakat. Pengawasan ketat ini dilakukan untuk memastikan keamanan dan kesehatan masyarakat Batam selama bulan suci.
Kepala Dinkes Kota Batam, Didi Kusmarjadi, dalam keterangannya pada Sabtu, 1 April 2024, menyatakan bahwa pengawasan dilakukan secara langsung oleh petugas puskesmas di setiap wilayah. Petugas akan mengambil sampel makanan yang dijual di pasar takjil untuk diperiksa di laboratorium. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Dinkes Batam untuk melindungi masyarakat dari potensi bahaya makanan yang tidak aman.
Sistem pengawasan yang diterapkan Dinkes Batam melibatkan petugas puskesmas di setiap kecamatan. Mereka secara swadaya membeli sampel makanan dan mengujinya menggunakan tes kit khusus. Tes kit ini dirancang untuk mendeteksi keberadaan bahan berbahaya seperti formalin, boraks, Rhodamin B, dan Methanil Yellow yang seringkali disalahgunakan dalam pengolahan makanan.
Pengawasan dan Himbauan kepada Pedagang dan Konsumen
Didi Kusmarjadi menegaskan bahwa jika ditemukan takjil atau makanan yang mengandung zat berbahaya, Dinkes Batam akan memberikan pembinaan dan peringatan kepada pedagang yang bersangkutan. Langkah ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan mencegah kejadian serupa terulang kembali. Selain itu, Dinkes Batam juga menghimbau masyarakat untuk lebih waspada dan selektif dalam memilih makanan yang dikonsumsi.
"Masyarakat harus lebih peduli, waspada dan mengenali ciri-ciri makanan yang tidak aman. Jangan hanya tergiur dengan tampilan menarik atau harga murah," tegas Didi. Imbauan ini menekankan pentingnya kesadaran konsumen dalam menjaga kesehatan diri dan keluarga.
Dinkes Batam juga memberikan informasi mengenai ciri-ciri makanan yang berpotensi mengandung bahan berbahaya. Makanan yang mengandung formalin, misalnya, akan memiliki tekstur lebih kenyal dan keras, bau menyengat, rasa agak pahit, dan tidak alami. Bahan berbahaya ini sering ditemukan pada tahu, mie basah, ikan asin, bakso, dan daging olahan.
Sementara itu, makanan yang mengandung boraks akan memiliki tekstur lebih kenyal dan kaku, warna lebih mengkilap, dan rasa agak getir atau pahit. Boraks sering ditemukan dalam bakso, mie basah, lontong, kerupuk, dan cilok. Konsumsi makanan yang mengandung boraks dapat menyebabkan iritasi tenggorokan dan masalah kesehatan lainnya.
Tips Memilih Takjil Aman
Untuk menghindari makanan yang mengandung zat berbahaya, masyarakat disarankan untuk memperhatikan beberapa hal. Pertama, pilihlah makanan dengan warna alami dan tidak terlalu mencolok. Kedua, perhatikan tekstur makanan; hindari makanan yang terlalu kenyal atau tahan lama. Ketiga, hindari makanan yang beraroma tidak wajar. Keempat, belilah makanan dari pedagang yang terpercaya atau buat sendiri di rumah. Terakhir, pastikan produk kemasan memiliki label BPOM.
Didi Kusmarjadi juga menambahkan, "Jika menemukan makanan yang dicurigai mengandung bahan berbahaya, masyarakat dapat melaporkannya ke BPOM atau dinas kesehatan setempat." Laporan dari masyarakat sangat penting untuk membantu pengawasan dan memastikan keamanan pangan di Kota Batam.
Dengan adanya pengawasan ketat dari Dinkes Batam dan kesadaran masyarakat dalam memilih makanan, diharapkan bulan Ramadhan di Batam dapat dijalani dengan aman dan sehat. Pentingnya edukasi dan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga keamanan pangan tidak dapat diabaikan.