DIY Bertransformasi: Sultan HB X Dorong Yogyakarta Jadi Wilayah Cerdas
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, mendorong transformasi Yogyakarta menjadi smart region yang mengintegrasikan teknologi, kebijakan publik, budaya, dan partisipasi masyarakat untuk mencapai kesejahteraan universal.
Yogyakarta, 13 Maret 2024 (ANTARA) - Dalam upacara peringatan Hari Jadi ke-270 Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menyampaikan visi transformatif untuk menjadikan Yogyakarta sebagai wilayah cerdas atau smart region. Peringatan yang digelar di Stadion Mandala Krida ini menandai langkah penting menuju integrasi teknologi, kebijakan publik, budaya, dan partisipasi masyarakat dalam menciptakan sistem pemerintahan yang transparan, adaptif, dan berorientasi pada solusi.
Sultan HB X menekankan pentingnya sinergi antara teknologi, kebijakan publik, budaya, dan partisipasi masyarakat. Beliau menyatakan, "DIY harus beranjak menjadi smart region, di mana teknologi, kebijakan publik, budaya, dan partisipasi masyarakat bersinergi, menciptakan sistem yang transparan, adaptif, dan berorientasi solusi." Visi ini sejalan dengan tema Hari Jadi ke-270 DIY, yaitu Tumata, Tuwuh, Ngrembaka, yang merepresentasikan tata kelola yang presisi, pertumbuhan berkelanjutan, dan kemajuan yang merata.
Pidato Sultan HB X memaparkan tiga fase utama transformasi ini. Tumata menekankan tata kelola pemerintahan berbasis data-driven governance yang efisien dan responsif terhadap tantangan global. Fase tuwuh menitikberatkan pada pertumbuhan ekonomi yang inklusif, mengintegrasikan ekonomi kreatif, industri digital, dan inovasi perkotaan. Ngrembaka, fase puncak, menggambarkan kemajuan yang menyebar luas dan merata, memastikan kesejahteraan universal bagi seluruh masyarakat Yogyakarta.
Menuju Yogyakarta sebagai Smart Region
Konsep smart region yang diusung Sultan HB X mengacu pada model ekosistem smart city global. Yogyakarta diharapkan menjadi pusat inovasi, budaya, dan teknologi, yang mampu memadukan nilai tradisi dan modernitas. Hal ini akan menciptakan model tata kelola yang visioner, progresif, dan berkelanjutan, serta mampu menghadapi berbagai tantangan di masa depan. Inovasi teknologi diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan publik, serta mempermudah akses informasi bagi masyarakat.
Sultan juga mengingatkan pentingnya introspeksi dan retrospeksi terhadap perjalanan sejarah DIY sejak berdirinya pada 13 Maret 1755. Peringatan hari jadi ini menjadi momentum untuk mengenang sejarah berdirinya Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat di Hutan Beringan oleh Sultan Hamengku Buwono I. Pembentukan negara dan pemerintahan saat itu, meskipun istana belum terbangun, menandai tonggak penting dalam sejarah DIY.
Nama "Ayodhya", yang kemudian bertransformasi menjadi "Ngayodhya", "Ngayogya", dan akhirnya "Ngayogyakarta Hadiningrat", merefleksikan cita-cita akan sebuah nagari yang makmur dan peradaban ideal. Sultan HB X, atau yang akrab disapa Ngarsa Dalem, menuturkan, “Merefleksikan gambaran tentang sebuah nagari yang makmur, sekaligus juga menjabarkan sebuah model peradaban ideal, bagaimana kesejahteraan manusia merefleksikan keindahan semesta.”
Menggali Esensi Perjuangan Mataram Islam
Sultan HB X berharap peringatan hari jadi ini menjadi pengingat untuk bangkit dan menyerap esensi perjuangan Mataram Islam dan Kasultanan Yogyakarta. Kedua entitas tersebut, menurut beliau, merupakan benteng yang kokoh dalam memelihara esensi Indonesia di tengah gelombang kolonialisme. Transformasi menuju smart region bukan hanya sekadar modernisasi, tetapi juga upaya untuk meneruskan semangat perjuangan tersebut dalam konteks kekinian.
Dengan demikian, transformasi Yogyakarta menjadi smart region bukan hanya sekadar penerapan teknologi, tetapi juga sebuah upaya untuk mewujudkan cita-cita luhur para pendahulu, yaitu menciptakan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera. Integrasi teknologi, kebijakan publik, budaya, dan partisipasi masyarakat diharapkan dapat menciptakan sistem pemerintahan yang lebih responsif, transparan, dan akuntabel, serta mampu menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
Peringatan Hari Jadi ke-270 DIY ini menjadi momentum penting bagi Yogyakarta untuk menatap masa depan yang lebih cerah dan sejahtera. Transformasi menuju smart region merupakan langkah strategis untuk mencapai tujuan tersebut, dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan sejarah yang telah mengakar kuat di masyarakat Yogyakarta.