DPR Dorong Pendidikan Berbasis Keterampilan untuk SDM Kompetitif
Anggota Komisi V DPR RI, Edi Purwanto, menekankan pentingnya pendidikan berbasis keterampilan untuk menciptakan tenaga kerja Indonesia yang andal dan siap menghadapi tantangan global, serta mendorong kolaborasi pemerintah dan dunia usaha dalam meningkatka
Anggota Komisi V DPR RI, Edi Purwanto, menyoroti pentingnya pendidikan berbasis keterampilan (skill-based education) sebagai kunci utama dalam menciptakan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang kompetitif dan sejahtera. Pernyataan ini disampaikan bertepatan dengan Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional, menekankan urgensi kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha untuk membangun sistem pendidikan yang relevan dengan kebutuhan industri masa kini.
Dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (03/05), Edi Purwanto menyatakan, "Kondisi yang saat ini perlu dicermati adalah pendidikan yang tidak lagi hanya soal duduk di bangku sekolah dan belajar teori semata." Ia menambahkan bahwa pendidikan yang berkualitas harus mampu menjawab tantangan era mendatang, tidak hanya berfokus pada nilai akademik, tetapi juga kemampuan berpikir kritis, komunikasi efektif, kerja sama tim, dan adaptasi terhadap perubahan yang dinamis.
Lebih lanjut, Edi Purwanto menegaskan pentingnya penguasaan keterampilan sebagai bekal bagi para pekerja agar tidak hanya siap kerja, namun juga mampu menciptakan peluang kerja baru. "Keterampilan seperti ini menjadi bekal penting agar para pekerja tidak hanya siap kerja, tetapi juga mampu menciptakan peluang baru bagi dirinya dan lingkungannya, tidak lagi menjadi buruh yang dipekerjakan secara semena-mena," ujarnya.
Pendidikan Vokasi: Jembatan Menuju Dunia Kerja
Edi Purwanto menekankan perlunya sistem pendidikan Indonesia yang lebih mengedepankan pendidikan vokasi, pelatihan teknis, dan sertifikasi keterampilan. Hal ini dinilai sebagai jembatan penting antara dunia pendidikan dan dunia kerja. Ia percaya bahwa skill atau keterampilan yang dimiliki generasi muda akan menjadi modal berharga dalam memasuki dunia kerja yang semakin kompleks.
Menurutnya, "Buruh yang terdidik dan memiliki keterampilan hidup akan lebih siap menghadapi dunia kerja yang semakin kompleks." Penguasaan keterampilan praktis menjadi kunci kesuksesan dan daya saing di pasar kerja global yang kompetitif.
Selain itu, Edi Purwanto juga menyoroti maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat dampak ekonomi global. Ia meminta pemerintah dan dunia usaha untuk memberikan perhatian serius terhadap isu ini. Ia menambahkan, "Meski kita sedang berusaha mengembalikan perekonomian negara ke jalur yang lebih baik, pemerintah dan perusahaan harus berhati-hati dalam melakukan PHK."
Kebijakan Pemerintah dan Peran Dunia Usaha
Edi Purwanto mengimbau perusahaan-perusahaan untuk lebih memperhatikan kesejahteraan pekerja dan memprioritaskan solusi alternatif sebelum melakukan PHK. Keputusan PHK yang tergesa-gesa tanpa mempertimbangkan kondisi pekerja dan solusi jangka panjang hanya akan memperburuk situasi.
Ia mendorong pemerintah untuk menerapkan kebijakan yang lebih fleksibel dalam mendukung pekerja yang terdampak PHK, termasuk melalui bantuan pelatihan keterampilan dan program pendidikan yang dapat membuka peluang kerja baru. "Pendidikan yang relevan dengan kebutuhan industri sangat penting di sini. Program-program pelatihan yang menyasar skill-set baru akan membantu pekerja yang terancam PHK untuk bertransformasi ke sektor-sektor lain yang lebih berkembang," jelasnya.
Lebih lanjut, Edi Purwanto berharap momentum Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional dapat menjadi titik refleksi bersama untuk menyatukan langkah dalam pembangunan SDM Indonesia yang unggul. Ia menekankan pentingnya pendidikan yang bermutu, tidak hanya berfokus pada akademik, tetapi juga mengedepankan keterampilan. "Kita berharap, pendidikan yang bermutu, pendidikan yang tidak lagi berfokus pada akademik, namun pendidikan yang lebih mengedepankan skill ini bisa membawa perubahan pada dunia kerja ke depannya, sehingga tidak ada lagi buruh yang tidak sejahtera, kita harus berdikari," tegasnya.
Kesimpulannya, peningkatan kualitas SDM Indonesia melalui pendidikan berbasis keterampilan menjadi kunci utama dalam menghadapi tantangan global dan menciptakan tenaga kerja yang andal dan sejahtera. Kolaborasi yang erat antara pemerintah, dunia usaha, dan lembaga pendidikan sangat diperlukan untuk mewujudkan hal tersebut.