DPR Dukung Optimasi Lahan Pertanian: Dorong Ketahanan Pangan Nasional
Komisi IV DPR RI menyatakan dukungan penuh terhadap program optimasi lahan Kementerian Pertanian sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan nasional, sejalan dengan Asta Cita Presiden.
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Alex Indra Lukman, memberikan dukungan penuh terhadap program optimasi lahan pertanian yang dijalankan Kementerian Pertanian. Dukungan ini disampaikan langsung saat kunjungan kerja ke Desa Srimenanti, Banyuasin, Sumatera Selatan, pada Kamis, 10 April. Program ini dinilai selaras dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat ketahanan dan kemandirian pangan Indonesia. Kunjungan tersebut bertujuan untuk meninjau langsung keberhasilan optimasi lahan seluas 302 hektare di desa tersebut.
"Dari kunjungan ini saya belajar banyak, melengkapi data dan fakta untuk kami bawa di Komisi IV dan semoga dalam waktu dekat bisa segera direalisasikan 2025 ini, khususnya optimasi lahan. Karena ini adalah Asta Cita dari Presiden Prabowo," ungkap Alex dalam keterangannya. Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah untuk mencapai keberhasilan program ini. Komitmen Komisi IV DPR RI untuk mendukung program optimasi lahan, irigasi, dan perkebunan juga ditegaskan dalam kunjungan tersebut.
Apresiasi disampaikan Alex kepada sinergi pemerintah pusat dan daerah dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antar sektor untuk mengoptimalkan lahan pertanian dan memberikan dampak positif bagi petani. "Berbahagialah masyarakat Banyuasin punya Gubernur dan Bupati yang paham pertanian. Tentunya sinergi ini harus terus diperkuat untuk memajukan pertanian kita," tambahnya.
Optimasi Lahan Rawa di Sumatera Selatan
Program optimasi lahan rawa di Desa Srimenanti merupakan bagian dari program nasional Kementerian Pertanian untuk meningkatkan produktivitas pertanian di lahan rawa pasang surut. Pada tahun 2024, total lahan yang telah dioptimalkan di Sumatera Selatan mencapai 67.693 hektare, dengan Kabupaten Banyuasin berkontribusi sebesar 11.700 hektare. Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, menjelaskan bahwa program ini bukan hanya soal teknis dan pendanaan, tetapi juga bentuk komitmen pemerintah untuk mendukung petani.
"Optimasi lahan ini bukan hanya pembiayaan untuk mengaktivasi lahan kurang produktif menjadi lahan produktif, tapi juga memberikan spirit kepada petani bahwa pemerintah hadir," jelas Herman Deru. Ia optimistis program ini akan meningkatkan produksi beras di Sumatera Selatan dan mendorong provinsi tersebut menjadi penghasil beras terbesar ketiga di Indonesia. Saat ini, Sumatera Selatan berada di peringkat kelima nasional sebagai penghasil beras.
Direktur Pupuk Kementerian Pertanian, Jekvy Hendra, menjelaskan kondisi Desa Srimenanti sebelum optimasi lahan. Desa ini sering terendam genangan air pasang karena saluran air yang tidak berfungsi optimal, sehingga petani hanya mampu menanam sekali setahun. Setelah dilakukan perbaikan infrastruktur seperti pembangunan tanggul, penggalian saluran, dan pemasangan pintu air, sistem tata air menjadi lebih baik.
"Lahan tidak lagi tergenang dan siklus pertanaman pun menjadi lebih optimal," kata Jekvy. Kini, petani dapat menanam dua kali setahun, dan diharapkan dapat ditingkatkan menjadi tiga kali setahun. Program ini merupakan bagian dari strategi nasional dan Pemerintah serta Komisi IV DPR RI berkomitmen untuk mendukung keberlanjutan program ini demi kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional.
Sinergi Pemerintah dan DPR RI dalam Mendukung Ketahanan Pangan
Kolaborasi antara pemerintah dan DPR RI dalam program optimasi lahan ini menjadi kunci keberhasilan. Dukungan penuh dari Komisi IV DPR RI menunjukkan komitmen nyata untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan mencapai ketahanan pangan nasional. Program ini juga memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah dan kesejahteraan petani di Sumatera Selatan.
Keberhasilan optimasi lahan di Desa Srimenanti menjadi contoh nyata bagaimana sinergi dan komitmen dapat menghasilkan dampak yang signifikan. Program ini diharapkan dapat direplikasi di daerah lain di Indonesia untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan ketahanan pangan nasional. Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan DPR RI, target peningkatan produksi beras dan kesejahteraan petani dapat tercapai.
Program optimasi lahan ini tidak hanya berfokus pada aspek teknis, tetapi juga memperhatikan aspek sosial dan ekonomi petani. Hal ini terlihat dari komitmen pemerintah untuk memberikan dukungan dan semangat kepada para petani. Dengan demikian, program ini diharapkan dapat memberikan dampak yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan petani secara jangka panjang.
Ke depan, perlu adanya evaluasi dan monitoring secara berkala untuk memastikan keberlanjutan program ini. Selain itu, perlu juga adanya inovasi dan pengembangan teknologi pertanian untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas lahan. Dengan demikian, Indonesia dapat mencapai ketahanan pangan yang lebih kuat dan berkelanjutan.