DPR RI Bahas Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru di Unair: Utamakan Keadilan dan Pemerataan
Komisi X DPR RI mengunjungi Universitas Airlangga (Unair) untuk membahas sistem penerimaan mahasiswa baru yang adil dan transparan, dengan fokus pada jalur prestasi dan kesempatan bagi siswa dari daerah 3T.
Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) melakukan kunjungan kerja spesifik ke Universitas Airlangga (Unair) Surabaya pada Kamis, 20 Februari 2024. Kunjungan ini bertujuan untuk membahas sistem penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia. Kunjungan tersebut difokuskan pada upaya untuk memastikan sistem penerimaan mahasiswa baru berjalan dengan adil dan transparan, serta memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi seluruh calon mahasiswa berprestasi dari berbagai latar belakang.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Himmatul Aliyah, menekankan pentingnya prinsip keadilan dan pemerataan dalam sistem penerimaan mahasiswa baru. Beliau menyatakan, "Sistem penerimaan mahasiswa baru di Perguruan Tinggi harus lebih mengutamakan prinsip keadilan dan pemerataan dengan memberi porsi yang lebih kepada jalur prestasi dan jalur tes yang terjangkau." Hal ini menunjukkan komitmen DPR RI untuk menciptakan akses pendidikan tinggi yang lebih merata bagi seluruh lapisan masyarakat.
Selain itu, Himmatul Aliyah juga menyoroti peran penting perguruan tinggi dalam pemerataan pendidikan di Indonesia. Perguruan tinggi didorong untuk memberikan kesempatan lebih besar kepada siswa yang berasal dari daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Dengan demikian, kesenjangan akses pendidikan tinggi antara daerah maju dan daerah 3T diharapkan dapat diperkecil.
Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru yang Adil dan Transparan
Dalam kunjungan tersebut, Komisi X DPR RI juga membahas berbagai aspek sistem penerimaan mahasiswa baru, termasuk mekanisme seleksi, kriteria penilaian, dan transparansi proses. Diskusi difokuskan pada bagaimana memastikan sistem tersebut benar-benar objektif dan tidak diskriminatif. Hal ini penting untuk mencegah praktik-praktik yang tidak adil dan memastikan bahwa calon mahasiswa yang berprestasi mendapatkan kesempatan yang layak.
Universitas Airlangga (Unair) sebagai tuan rumah kunjungan kerja, memaparkan sistem penerimaan mahasiswa barunya. Rektor Unair, Prof. Nasih, menjelaskan bahwa Unair memprioritaskan kualitas daripada kuantitas dalam penerimaan mahasiswa baru. Beliau menyatakan, "Unair termasuk yang memiliki prinsip small is beautiful, jadi meski penerimaan mahasiswa tidak terlalu banyak, namun insyaallah akan menjadi cantik-cantik." Pernyataan ini menekankan komitmen Unair untuk menjaga kualitas pendidikan yang diberikan.
Prof. Nasih juga menambahkan bahwa Unair berkomitmen untuk memberikan akses pendidikan tinggi bagi calon mahasiswa yang memiliki keterbatasan ekonomi. Unair secara aktif mendukung program KIP Kuliah dan telah memberikan beasiswa kepada lebih dari 1.000 mahasiswa setiap tahunnya. "Dalam kaitannya dengan KIP Kuliah, Unair termasuk yang agak banyak karena setiap tahun. Kami selalu memberikan KIP sebanyak lebih dari 1.000. Pada tahun 2024 lalu kita memberikan KIP Kuliah sebanyak 1.400 sehingga di jalur mandiri pun Unair ada KIP Kuliah. Jadi tidak ada alasan untuk mereka yang kurang mampu dan terdaftar KIP Kuliah untuk tidak mengikuti seleksi mandiri di Unair," jelasnya.
Pentingnya Pemerataan Pendidikan Tinggi di Indonesia
Kunjungan Komisi X DPR RI ke Unair ini menjadi bukti komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas dan pemerataan akses pendidikan tinggi di Indonesia. Pembahasan mengenai sistem penerimaan mahasiswa baru yang adil dan transparan merupakan langkah penting dalam mewujudkan hal tersebut. Dengan memastikan sistem yang objektif dan inklusif, diharapkan semakin banyak calon mahasiswa dari berbagai latar belakang, termasuk dari daerah 3T dan keluarga kurang mampu, dapat mengenyam pendidikan tinggi berkualitas.
Melalui diskusi dan evaluasi yang dilakukan, diharapkan dapat dihasilkan rekomendasi kebijakan yang efektif untuk memperbaiki sistem penerimaan mahasiswa baru di seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Hal ini akan berkontribusi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia dan pencapaian tujuan pembangunan nasional.
Kesimpulannya, kunjungan Komisi X DPR RI ke Unair menandai komitmen bersama untuk menciptakan sistem penerimaan mahasiswa baru yang lebih adil, transparan, dan inklusif. Dengan fokus pada kualitas, pemerataan, dan akses bagi semua, diharapkan Indonesia dapat mencetak generasi penerus bangsa yang unggul dan kompetitif.