Gempa 5,5 SR Guncang Sumut, Menteri Sosial Janji Bantuan Segera Tiba
Gempa bumi berkekuatan 5,5 SR mengguncang Sumut, Menteri Sosial Syaifullah Yusuf pastikan bantuan logistik segera disalurkan ke korban di Tapanuli Utara dan Mandailing Natal.
Gempa bumi berkekuatan 5,5 skala Richter (SR) mengguncang Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, pada pukul 05.22 WIB Selasa (18/3). Satu menit kemudian, gempa susulan dengan kekuatan serupa terjadi di Kabupaten Mandailing Natal. Akibatnya, Menteri Sosial, Syaifullah Yusuf, langsung menjamin penyaluran bantuan logistik untuk para korban di dua kabupaten tersebut. Bantuan ini mencakup kebutuhan mendesak seperti makanan siap saji, obat-obatan, dan keperluan lainnya.
Dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, Menteri Sosial memastikan bahwa Kementerian Sosial akan segera mendistribusikan bantuan melalui para kader Tagana dan bekerja sama dengan pemerintah daerah. "Bantuan akan meliputi obat-obatan, makanan siap saji, dan kebutuhan pokok lainnya. Kementerian Sosial pasti akan segera mendistribusikan bantuan," kata Menteri Sosial kepada media. Proses identifikasi lokasi yang tepat untuk pendirian tempat penampungan pengungsi juga akan dilakukan bersama pemerintah daerah setempat.
Selain bantuan logistik, Kementerian Sosial juga akan memberikan santunan kepada para korban. Santunan sebesar Rp15 juta akan diberikan kepada keluarga korban meninggal dunia, sementara korban luka-luka akan menerima Rp5 juta. Berdasarkan laporan yang diterima, gempa tersebut telah menyebabkan satu korban jiwa di Tapanuli Utara. Selain penyaluran bantuan, Kementerian Sosial juga bertanggung jawab atas layanan rehabilitasi sosial pasca bencana, sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan menangani rekonstruksi fasilitas dan infrastruktur yang rusak.
Bantuan Logistik dan Santunan Korban Gempa
Kementerian Sosial telah menyiapkan berbagai jenis bantuan untuk meringankan beban para korban gempa di Tapanuli Utara dan Mandailing Natal. Bantuan tersebut akan didistribusikan melalui jalur yang efisien dan efektif, dengan melibatkan para kader Tagana dan pemerintah daerah. Proses penyaluran bantuan akan diprioritaskan kepada mereka yang paling membutuhkan, dengan mempertimbangkan kondisi dan aksesibilitas lokasi.
Selain bantuan logistik, pemerintah juga berkomitmen untuk memberikan dukungan psikososial kepada para korban. Hal ini penting untuk membantu mereka mengatasi trauma dan mengembalikan kondisi psikologis mereka. Proses rehabilitasi sosial akan dilakukan secara bertahap, dengan memperhatikan kebutuhan spesifik dari masing-masing korban.
Menteri Sosial juga menekankan pentingnya koordinasi dan kolaborasi antar lembaga dalam penanggulangan bencana. Kerja sama yang baik antara Kementerian Sosial, BNPB, dan pemerintah daerah sangat penting untuk memastikan efektivitas penyaluran bantuan dan pemulihan pasca bencana.
Tanggap Darurat Bencana Banjir di Merauke
Selain penanganan gempa di Sumatera Utara, Menteri Sosial juga menyampaikan perhatiannya terhadap bencana banjir yang melanda Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, sejak 10 Maret 2025. Kementerian Sosial telah menyalurkan bantuan berupa paket sembako yang berisi beras premium, mi instan, minyak goreng, biskuit, kecap manis, dan saus sambal kepada para korban banjir.
Paket sembako tersebut diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan dasar para korban banjir selama masa tanggap darurat. Pemerintah terus memantau perkembangan situasi dan berkomitmen untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh masyarakat yang terdampak bencana.
Sebagai tambahan, Menteri Sosial mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan mengikuti informasi cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk meningkatkan keselamatan diri selama terjadi bencana alam. "Ya, pemerintah akan selalu berupaya maksimal untuk membantu, tetapi kami ingin masyarakat membangun kesadaran dan menghindari bahaya," ujarnya.
Kesimpulannya, pemerintah melalui Kementerian Sosial bergerak cepat dalam memberikan bantuan kepada korban gempa di Sumatera Utara dan banjir di Papua Selatan. Selain bantuan materiil, dukungan psikososial dan imbauan kewaspadaan kepada masyarakat juga menjadi fokus utama dalam penanganan bencana ini.