Gempa 6,1 Magnitudo Guncang Tutuyan, Sulawesi Utara: BMKG Pastikan Tak Berpotensi Tsunami
Gempa bumi tektonik berkekuatan 6,1 magnitudo mengguncang Tutuyan, Sulawesi Utara, akibat subduksi Sangihe; BMKG memastikan gempa tidak berpotensi tsunami.
Gempa bumi tektonik dengan magnitudo 6,1 mengguncang wilayah Tutuyan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara pada pukul 05.55.45 WIB, Rabu (26/2). Episenter gempa berada di laut, 42 kilometer tenggara Tutuyan, dengan kedalaman 11 kilometer. BMKG memastikan gempa tersebut dipicu oleh aktivitas subduksi Sangihe dan tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa lokasi episenter dan kedalaman hiposenter menunjukkan gempa bumi ini termasuk jenis gempa dangkal. "Apabila memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Sangihe," ungkap Daryono dalam laporannya.
Meskipun kekuatan gempa terbilang signifikan, dampaknya dirasakan secara bervariasi di sejumlah wilayah Sulawesi Utara dan Gorontalo. Getaran gempa terasa hingga Manado, Minahasa, Minahasa Utara, dan beberapa daerah lainnya, dengan skala intensitas berbeda-beda berdasarkan skala MMI.
Dampak Gempa dan Imbauan BMKG
Gempa bumi dirasakan dengan skala intensitas IV MMI di Bolaang Mongondow Timur, Bolaang Mongondow Selatan, dan Minahasa Tenggara. Skala ini berarti getaran dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah pada siang hari. Di beberapa daerah lainnya, seperti Manado, intensitasnya berada di skala III MMI, getaran terasa seperti truk berlalu. Sementara di daerah Boalemo, Taliabu, dan Tagulandang, intensitasnya berada di skala II-III MMI.
Beruntung, hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan atau korban jiwa akibat gempa tersebut. Hal ini diperkuat oleh hasil pemodelan BMKG yang memastikan gempa tidak berpotensi tsunami. BMKG mencatat tujuh aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) hingga pukul 07.00 WIB, dengan magnitudo terbesar mencapai 4,9.
Daryono mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik. Ia meminta warga untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. "Periksalah dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," pesannya.
Analisis Mekanisme Gempa dan Informasi Resmi
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di Tutuyan memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip). BMKG menekankan pentingnya masyarakat untuk hanya mengakses informasi resmi dari kanal komunikasi BMKG yang telah terverifikasi. Penyebaran informasi yang tidak bertanggung jawab dapat menimbulkan kepanikan dan kesalahpahaman.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi gempa susulan dan selalu mengikuti arahan dari pihak berwenang. Penting untuk memastikan keselamatan diri dan keluarga dengan memeriksa kondisi bangunan tempat tinggal dan mengikuti langkah-langkah evakuasi jika diperlukan. Informasi akurat dan terpercaya sangat penting dalam menghadapi bencana alam seperti gempa bumi.
Dengan memperhatikan informasi yang disampaikan oleh BMKG, diharapkan masyarakat dapat bersikap bijak dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum tentu kebenarannya. Kecepatan dan akurasi informasi dari lembaga resmi sangat penting dalam meminimalisir dampak negatif dari bencana alam.
Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan mempersiapkan diri menghadapi potensi bencana alam. Pengetahuan tentang langkah-langkah mitigasi bencana sangat penting untuk mengurangi risiko kerugian jiwa dan harta benda.