Geopark Meratus: Ikon Kalsel yang Mendunia, Butuh Sentuhan Kabupaten/Kota
Gubernur Kalsel meminta pemerintah kabupaten/kota untuk lebih menonjolkan ikon masing-masing dalam Geopark Meratus pasca pengakuan UNESCO, guna meningkatkan potensi pariwisata.
Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), H. Muhidin, menyerukan kepada pemerintah kabupaten dan kota untuk lebih optimal dalam mempromosikan potensi wisata lokal yang menjadi ikon dari Geopark Meratus. Hal ini disampaikan menyusul pengakuan UNESCO atas Geopark Meratus sebagai UNESCO Global Geopark (UGGp). Pengakuan ini, menurutnya, menjadi momentum penting untuk meningkatkan sektor pariwisata di Kalsel. "Alhamdulillah, Geopark Meratus sudah diakui UNESCO di Paris, Prancis. Tentu potensi pariwisata di setiap daerah harus terus ditingkatkan," ujar Muhidin di Banjarmasin.
Muhidin menekankan pentingnya setiap daerah yang memiliki situs Geopark Meratus untuk menampilkannya sebagai ikon wisata unggulan. Sebagai contoh, ia menyebut Kabupaten Barito Kuala (Batola) dan Kota Banjarmasin dengan ikon bekantannya yang hidup berdampingan dengan masyarakat. Sementara Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) memiliki ikon wisata bambu rafting di Loksado. Lebih lanjut, ia juga mencontohkan Kabupaten Banjar dengan Pasar Terapungnya yang ikonik. "Kabupaten Banjar juga memiliki Pasar Terapung, kita pajang gambar itu di daerah sehingga tidak hanya slogan semata," imbuhnya.
Selain promosi, Gubernur Muhidin juga menekankan pentingnya pelestarian alam Meratus. Menurutnya, keindahan alam Meratus harus tetap dijaga agar dapat dinikmati oleh generasi mendatang dan wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Ia mengajak seluruh pemangku kebijakan untuk bersama-sama meningkatkan keindahan Geopark Meratus. Pengakuan UNESCO sebagai UGGp pada Sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-221 di Paris, Prancis, pada 2-17 April 2025, menjadi bukti nyata akan potensi wisata Geopark Meratus.
Potensi Wisata di Setiap Rute Geopark Meratus
Badan Pengelola Geopark Meratus (BPGM) Kalsel mencatat setidaknya terdapat 54 situs yang tersebar di empat rute Geopark Meratus: Barat, Utara, Timur, dan Selatan. Rute Barat, sepanjang kurang lebih 85 km, menawarkan daya tarik Pasar Terapung dan Lok Bintan (Kabupaten Banjar). Sementara rute Timur, dengan panjang sekitar 188,15 km dan 14 situs, memiliki beragam destinasi seperti Museum Wasaka, Kampung Tradisional Sasiringan, hingga Konservasi Bekantan Curiak.
Rute Utara, juga kaya akan destinasi wisata, mencakup Batu Sekis Sei Kambang, Matang Kaladan Panoramic, hingga Situs Arkeologi Pulau Sirang. Dengan panjang rute yang bervariasi, rute ini menawarkan keindahan alam yang beragam. Terakhir, rute Selatan, dengan panjang sekitar 67,44 km dan 14 situs, menawarkan keindahan Taman Hutan Hujan Tropika, Kampung Jamu dan Obat Tradisional, hingga Taman Konservasi Anggrek.
Setiap rute memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri. Potensi ini perlu digali dan dimaksimalkan oleh pemerintah kabupaten/kota setempat untuk menarik minat wisatawan. Keragaman situs yang ada menunjukkan kekayaan alam dan budaya Kalsel yang perlu dijaga dan dipromosikan secara berkelanjutan.
Pentingnya Kolaborasi dan Pelestarian
Suksesnya promosi Geopark Meratus tidak hanya bergantung pada pemerintah kabupaten/kota, tetapi juga membutuhkan kolaborasi yang kuat antar pemangku kepentingan. Kolaborasi yang baik antara pemerintah, masyarakat lokal, dan pelaku wisata akan menciptakan sinergi yang efektif dalam mengembangkan pariwisata berkelanjutan. Selain itu, pelestarian lingkungan tetap menjadi prioritas utama dalam pengembangan Geopark Meratus. Keindahan alam yang dimiliki harus dijaga agar tetap lestari dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Dengan mengoptimalkan potensi wisata lokal dan menjaga kelestarian alam, Geopark Meratus dapat menjadi destinasi wisata unggulan di Indonesia, bahkan dunia. Hal ini akan berdampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kalsel. Oleh karena itu, peran aktif dari semua pihak sangat penting untuk mewujudkan hal tersebut.
Ke depan, diharapkan setiap kabupaten/kota di Kalsel dapat lebih proaktif dalam mengembangkan dan mempromosikan potensi wisata di wilayahnya masing-masing. Dengan demikian, Geopark Meratus dapat menjadi kebanggaan Kalsel dan Indonesia di mata dunia, sekaligus menjadi sumber pendapatan dan kesejahteraan bagi masyarakat.