Gerakan Sekolah Bersih: Cermin Peradaban Bangsa dan Kualitas Pendidikan Indonesia
Kemendikdasmen dorong Gerakan Sekolah Bersih sebagai indikator kualitas pendidikan dan peradaban bangsa, dibarengi revitalisasi sekolah dan peningkatan kesejahteraan guru.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Atip Latipulhayat, menegaskan pentingnya Gerakan Sekolah Bersih sebagai cerminan kualitas peradaban bangsa. Hal ini disampaikan dalam pernyataan tertulis di Jakarta pada Kamis, 20 Maret 2024. Wamendikdasmen menekankan bahwa sekolah yang bersih menjadi indikator keberhasilan pembangunan peradaban, dan kebersihan harus menjadi kebiasaan yang melekat dalam kehidupan sekolah. Upaya ini merupakan bagian dari program peningkatan kualitas pendidikan nasional.
Menurut Wamendikdasmen, pendidikan berkualitas tidak hanya ditentukan oleh kurikulum dan guru yang kompeten, tetapi juga lingkungan belajar yang bersih dan nyaman. Kebersihan lingkungan sekolah mencerminkan kedisiplinan, tanggung jawab, dan mendukung proses belajar yang efektif. Pemerintah pun berkomitmen untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan nyaman bagi seluruh siswa di Indonesia.
Sebagai langkah strategis, pemerintah melakukan revitalisasi sekolah untuk memastikan tersedianya fasilitas yang layak. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) yang menekankan pentingnya peningkatan sarana dan prasarana pendidikan. Revitalisasi ini meliputi rehabilitasi bangunan sekolah, penyediaan fasilitas pendukung, dan peningkatan akses terhadap sumber daya pendidikan berkualitas.
Revitalisasi Sekolah dan Anggaran yang Dialokasikan
Pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar 17 triliun rupiah untuk rehabilitasi sekolah. Anggaran yang sebelumnya dikelola oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kini dialihkan ke Kemendikbudristek agar program revitalisasi sekolah lebih selaras dengan kebutuhan pendidikan. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas infrastruktur pendidikan di seluruh Indonesia. Dengan adanya revitalisasi ini, diharapkan proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan menghasilkan generasi yang lebih kompetitif.
Revitalisasi sekolah mencakup berbagai aspek, mulai dari perbaikan gedung sekolah yang rusak hingga penambahan fasilitas penunjang kegiatan belajar mengajar. Tujuannya adalah untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung keberhasilan siswa dalam mencapai potensi terbaiknya. Pemerintah berharap dengan adanya perbaikan infrastruktur, kualitas pendidikan di Indonesia dapat meningkat secara signifikan.
Selain itu, pemerintah juga berupaya meningkatkan akses siswa terhadap sumber daya pendidikan berkualitas. Hal ini mencakup penyediaan buku pelajaran, alat peraga, dan teknologi informasi yang memadai. Dengan demikian, siswa dapat belajar dengan lebih efektif dan mendapatkan pengalaman belajar yang lebih bermakna. Ketersediaan sumber daya yang memadai menjadi kunci dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Peningkatan Kesejahteraan Guru
Pemerintah juga fokus pada peningkatan kesejahteraan guru. Guru memiliki peran sentral dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, sehingga apresiasi terhadap dedikasi mereka sangat penting. Pemerintah secara bertahap meningkatkan kesejahteraan guru melalui perbaikan sistem penggajian, insentif, dan akses yang lebih luas terhadap pelatihan serta pengembangan kompetensi.
Salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan dan efektivitas kerja guru adalah pengurangan jam mengajar tatap muka. Jam kerja guru yang sebelumnya 24 jam tatap muka dalam sepekan, kini dikurangi menjadi 18 jam tatap muka, dan 6 jam untuk aktualisasi diri. Kebijakan ini memberikan ruang bagi guru untuk lebih aktif dalam kegiatan kemasyarakatan, mengikuti pelatihan, dan meningkatkan kompetensi diri. Dengan beban kerja yang lebih proporsional, diharapkan guru dapat lebih fokus dalam menjalankan tugasnya dan meningkatkan kualitas pengajaran.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, pemerintah berharap dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik dan menghasilkan generasi yang mampu bersaing di tingkat global. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan investasi jangka panjang untuk kemajuan bangsa. Komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan tercermin dalam berbagai program yang telah dan akan dijalankan, termasuk Gerakan Sekolah Bersih dan revitalisasi sekolah.
Wamendikbudristek Atip Latipulhayat menyatakan, "Kebijakan ini memberi ruang bagi guru untuk lebih aktif dalam kegiatan kemasyarakatan, mengikuti pelatihan, serta meningkatkan kompetensi diri." Dengan kesejahteraan yang lebih baik dan beban kerja yang lebih proporsional, diharapkan guru dapat lebih fokus dalam menjalankan tugasnya, kualitas pengajaran semakin meningkat, dan membentuk generasi yang mampu bersaing di tingkat global.
Kesimpulannya, Gerakan Sekolah Bersih merupakan bagian integral dari upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan mencerminkan peradaban bangsa. Komitmen ini diperkuat dengan revitalisasi sekolah dan peningkatan kesejahteraan guru, yang semuanya bertujuan untuk menciptakan generasi Indonesia yang cerdas, kompetitif, dan berkarakter.