Gerhana Bulan Total 'Blood Moon' Lusa, Indonesia Bagian Timur Bisa Saksikan Fase Tertentu
BMKG memprediksi gerhana bulan total atau 'blood moon' akan terjadi pada Jumat (14/3), sebagian fase gerhana dapat diamati dari wilayah Indonesia bagian timur.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan bahwa fenomena gerhana bulan total, yang sering disebut sebagai 'blood moon', akan terjadi pada Jumat, 14 Maret 2024. Fenomena langit ini dapat diamati dari beberapa wilayah di Indonesia, meskipun tidak seluruh fase gerhananya terlihat di seluruh wilayah.
Menurut Ketua Tim Bidang Geofisika Potensial BMKG, Syrojudin, fase gerhana penumbra pertama dimulai pukul 10.57 WIB. Namun, fase gerhana total yang menjadi daya tarik utama, hanya dapat disaksikan dari beberapa wilayah di dunia, termasuk sebagian wilayah Indonesia.
BMKG menjelaskan bahwa fase puncak gerhana bulan total akan terjadi pada pukul 13.54 WIB. Hal ini berarti, wilayah Indonesia bagian timur akan memiliki kesempatan untuk mengamati fase-fase tertentu dari gerhana ini, meskipun bukan fase puncaknya.
Gerhana Bulan Total: Waktu Pengamatan di Indonesia
Wilayah Indonesia bagian timur akan dapat menyaksikan beberapa fase gerhana bulan total ini. Fase gerhana total berakhir diperkirakan pada pukul 14.31 WIB (16.31 WIT), sementara fase gerhana penumbra berakhir pada pukul 17.00 WIB (19.00 WIT). Penting untuk dicatat bahwa fase puncak gerhana total tidak akan terlihat dari Indonesia.
BMKG menekankan bahwa meskipun Indonesia tidak akan menyaksikan puncak gerhana, dampaknya terhadap wilayah Indonesia tetap perlu diperhatikan. Namun, dampak seperti peningkatan ketinggian laut dan potensi banjir pesisir (rob) diperkirakan masih terkendali.
Syrojudin menjelaskan bahwa karena Indonesia tidak melewati fase puncak gerhana, dampak yang ditimbulkan tidak akan mencapai ketinggian maksimal. "Tetap ada dampak yang menyertainya, tetapi tidak mencapai ketinggian maksimal," ujarnya.
Dampak Gerhana Bulan Total Terhadap Indonesia
BMKG memastikan bahwa dampak gerhana bulan total terhadap Indonesia relatif minimal. Meskipun potensi peningkatan ketinggian air laut ada, namun diperkirakan tidak akan signifikan dan terkendali. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak perlu panik.
Meskipun tidak semua fase gerhana dapat disaksikan di Indonesia, fenomena 'blood moon' ini tetap menarik perhatian publik. Banyak masyarakat yang antusias untuk menyaksikan fenomena alam langka ini, khususnya di wilayah Indonesia bagian timur yang berkesempatan menyaksikan sebagian fase gerhana.
BMKG menyarankan agar masyarakat yang ingin mengamati gerhana bulan total ini untuk mencari lokasi pengamatan yang memiliki langit yang cerah dan bebas dari halangan. Penggunaan alat bantu seperti teleskop juga dapat meningkatkan pengalaman pengamatan.
Kesimpulan
Gerhana bulan total 'blood moon' pada 14 Maret 2024 akan menjadi fenomena langit yang menarik. Meskipun fase puncaknya tidak terlihat di Indonesia, Indonesia bagian timur masih berkesempatan untuk menyaksikan beberapa fase gerhana. BMKG memastikan bahwa dampak gerhana terhadap Indonesia relatif minimal dan terkendali.