GP Ansor NTB Dukung Perang Melawan Peredaran Narkoba di NTB
GP Ansor NTB menyatakan dukungan penuh terhadap gerakan pemberantasan narkoba, termasuk membongkar jaringan bandar dan memberikan bantuan hukum bagi mereka yang terjerat kasus narkoba.
Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Nusa Tenggara Barat (NTB) secara tegas menyatakan dukungan penuh terhadap upaya membongkar jaringan bandar narkoba dan memberantas peredarannya di NTB. Pernyataan dukungan ini disampaikan langsung oleh Ketua Wilayah GP Ansor NTB, Irpan Suriadiata, di Dompu pada Kamis, 23 Januari 2024. Irpan mengapresiasi keberanian masyarakat dan berbagai kelompok yang aktif dalam mengungkap kasus narkoba dan melawan peredarannya.
Irpan menekankan pentingnya peran serta seluruh elemen masyarakat dalam perang melawan narkoba. Ia mengajak masyarakat untuk berani melawan bisnis gelap ini secara bersama-sama. Sikap tegas ini sejalan dengan komitmen GP Ansor dalam memberantas kejahatan tersebut.
Dukungan GP Ansor ini juga diwujudkan dengan memantau perkembangan situasi di Bima dan Dompu. Irpan bahkan memuji keberanian individu seperti akun Facebook @Badai NTB (Uswatun Hasanah) yang berani membongkar keterlibatan pihak tertentu dalam jaringan narkoba. Selain itu, Ia juga mengapresiasi gerakan AMAN di Dompu yang melibatkan ribuan orang dan ratusan organisasi untuk turun ke jalan menyatakan perang terhadap narkoba dan menyatakan Dompu dalam keadaan darurat narkoba.
Dalam upaya pencegahan, GP Ansor telah mengintegrasikan edukasi bahaya narkoba dalam kurikulum kaderisasi dan pelatihan. Selain itu, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) GP Ansor siap memberikan pendampingan hukum kepada masyarakat, khususnya mereka yang berjuang melawan sindikat narkoba namun terjerat kasus hukum. Irpan menegaskan komitmen GP Ansor untuk memastikan keadilan bagi semua lapisan masyarakat.
Irpan, yang juga seorang akademisi dan pengacara, menekankan pentingnya pendekatan preventif. Hal ini meliputi edukasi kepada generasi muda agar memiliki pikiran positif dan membangun hubungan sosial yang baik. Ia khawatir jika generasi muda yang terabaikan, misalnya anak-anak terlantar dan dari keluarga broken home, akan mudah terjerat dalam jaringan narkoba.
Bahaya narkoba menurut Irpan terbagi dua aspek. Pertama, aspek kesehatan; penyalahgunaan narkoba berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental. Kedua, aspek hukum; terjerat hukum akibat penyalahgunaan narkoba dapat berakibat fatal, bahkan hukuman penjara yang merugikan masa depan. Oleh karena itu, edukasi dan pencegahan dini sangat penting.
Kesimpulannya, GP Ansor NTB tidak hanya mendukung gerakan pemberantasan narkoba secara aktif, tetapi juga berperan dalam pencegahan melalui edukasi dan bantuan hukum. Perang melawan narkoba membutuhkan kerjasama semua pihak, termasuk masyarakat, pemerintah, dan organisasi masyarakat seperti GP Ansor untuk melindungi generasi muda Indonesia.