Gubernur Kalsel Minta Pengerukan Sungai Barito untuk Dongkrak Pariwisata Pulau Kembang
Gubernur Kalimantan Selatan meminta PT Ambapers memperdalam alur Sungai Barito di Pulau Kembang agar Kapal Pinisi dapat bersandar dan meningkatkan kunjungan wisatawan.
Gubernur Kalimantan Selatan, H. Muhidin, telah meminta Badan Usaha Pelabuhan PT Ambang Barito Nusapersada (Ambapers) untuk melakukan pengerukan dan pendalaman alur Sungai Barito di kawasan Pulau Kembang. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke daerah tersebut. Permintaan ini disampaikan pada Sabtu di Banjarmasin.
Pendalaman alur sungai sangat penting untuk memungkinkan Kapal Layar Motor (KLM) Pinisi Barito River Cruise untuk dapat masuk dan bersandar dengan aman. Hal ini akan sangat memudahkan aksesibilitas bagi para wisatawan yang ingin mengunjungi Pulau Kembang. Dengan akses yang lebih mudah, diharapkan kunjungan wisata akan meningkat signifikan.
Permintaan ini disampaikan bertepatan dengan perayaan HUT ke-21 Ambapers. Gubernur Muhidin berharap Ambapers dapat terus berinovasi, khususnya dalam pengembangan pariwisata sungai yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Pulau Kembang, dengan potensi wisata baharinya, diharapkan dapat menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang berkunjung ke Kalimantan Selatan.
Pentingnya Pengembangan Wisata Sungai Barito
Gubernur Muhidin menekankan pentingnya pengembangan potensi wisata bahari di sepanjang Alur Sungai Barito. Ia melihat Pulau Kembang memiliki daya tarik yang besar dan perlu dikembangkan lebih lanjut untuk menarik minat wisatawan. Dengan akses yang lebih baik melalui pendalaman alur sungai, Pulau Kembang dapat menjadi destinasi wisata yang lebih mudah dijangkau.
Selain itu, Gubernur juga menyinggung pentingnya kontribusi Ambapers terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kalimantan Selatan. Sejak pemerintah pusat mengambil alih pengelolaan alur pelayaran Sungai Barito pada tahun 2022, Pemprov Kalsel hanya menerima dividen. Sebelumnya, Pemprov Kalsel mendapatkan 10 persen dari pendapatan alur Sungai Barito.
“Jadi saya akan berusaha kembali agar kita dapat dua persen paling tidak, masa Pemprov Kalsel yang punya sungai dan daerah tidak dapat,” ungkap Gubernur Muhidin, menunjukkan keprihatinannya atas penurunan pendapatan daerah tersebut.
Upaya PT Ambapers dalam Mendukung Pariwisata
Direktur Utama PT Ambapers, Zulfadli Gazali, menanggapi permintaan Gubernur dengan menyatakan kesiapan pihaknya untuk segera melakukan pengerukan di area Sungai Barito. Saat ini, kedalaman alur di perairan Pulau Kembang hanya mencapai dua meter, sementara kapal pinisi membutuhkan kedalaman minimal 3-4 meter agar dapat bersandar dengan aman.
“Kita mengupayakan semaksimal mungkin untuk dikeruk agar menunjang kapal pinisi, karena peminat kapal pinisi sudah sangat bagus, terlebih pada Jumat hingga minggu,” jelas Zulfadli, menekankan tingginya minat wisatawan terhadap wisata menggunakan kapal pinisi.
PT Ambapers juga memiliki proyeksi untuk menambah lebar alur Sungai Barito dari 100 meter menjadi 150 meter dengan kedalaman -7 WS pada tahun 2029. Pengembangan ini bertujuan untuk mengoptimalkan lalu lintas kapal di Sungai Barito.
Zulfadli menambahkan bahwa kepercayaan terhadap PT Ambapers terus meningkat setelah transformasi menjadi perusahaan nasional. “Kami memiliki visi bukan hanya kelancaran logistik, tapi juga memberikan pengalaman pelayaran yang menyuguhkan kekayaan warisan budaya dan kemegahan alam Sungai Barito,” tambahnya, menunjukkan komitmen perusahaan terhadap pengembangan pariwisata berkelanjutan.
Dengan adanya kerjasama antara pemerintah daerah dan PT Ambapers, diharapkan pengembangan wisata di Pulau Kembang dan sepanjang Sungai Barito dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi perekonomian Kalimantan Selatan.