Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik hingga 1.200 Meter
Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, erupsi pada 17 Maret 2025 pukul 20.47 WITA, menyemburkan abu vulkanik setinggi 1.200 meter dan berstatus siaga level III.
Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami erupsi pada Jumat, 17 Maret 2025, pukul 20.47 WITA. Erupsi ini menyebabkan semburan abu vulkanik mencapai ketinggian kurang lebih 1.200 meter di atas puncak gunung, atau sekitar 2.784 meter di atas permukaan laut. Petugas Pos Pemantau Gunung Lewotobi Laki-laki, Emanuel Rofinus Bere, melaporkan kejadian ini, memberikan informasi penting mengenai waktu, lokasi, dan dampak erupsi tersebut.
Kolom abu yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal, condong mengarah ke utara dan timur laut. Erupsi terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 10,5 milimeter dan durasi sekitar satu menit 50 detik. Sebelumnya, pada hari yang sama, gunung ini juga mengalami dua kali erupsi dengan amplitudo yang lebih tinggi dan durasi yang lebih panjang.
Meskipun erupsi terjadi, status Gunung Lewotobi Laki-laki tetap berada pada Level III atau Siaga. Hal ini menandakan potensi bahaya yang masih signifikan dan memerlukan kewaspadaan tinggi dari masyarakat sekitar.
Imbauan dan Rekomendasi kepada Masyarakat
Menyikapi erupsi ini, pihak berwenang mengeluarkan beberapa rekomendasi penting untuk keselamatan masyarakat. Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan para wisatawan dilarang melakukan aktivitas apa pun dalam radius lima kilometer dari pusat erupsi. Selain itu, aktivitas juga dilarang di sektor Barat Daya - Utara - Timur Laut sejauh enam kilometer.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah. Penting untuk menghindari penyebaran informasi yang tidak jelas sumbernya dan hanya mengandalkan informasi resmi. Kewaspadaan terhadap potensi banjir lahar hujan juga perlu ditingkatkan, terutama di daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klatanlo, Hokengjaya, Boru, dan Nawakote, jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
Petugas juga mengingatkan masyarakat untuk menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut guna menghindari bahaya abu vulkanik terhadap sistem pernapasan. Langkah antisipatif ini sangat penting untuk melindungi kesehatan masyarakat yang terdampak hujan abu.
Detail Erupsi dan Status Gunung
Gunung Lewotobi Laki-laki memiliki ketinggian 1.584 meter di atas permukaan laut. Erupsi yang terjadi pada 17 Maret 2025 merupakan bagian dari aktivitas vulkanik yang masih berlangsung. Data seismogram mencatat detail mengenai amplitudo dan durasi erupsi, yang menunjukkan intensitas aktivitas gunung berapi.
Status Siaga Level III menunjukkan potensi bahaya yang signifikan. Masyarakat di sekitar gunung harus selalu waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang untuk mengurangi risiko yang mungkin terjadi. Pemantauan aktivitas gunung berapi terus dilakukan untuk memberikan informasi terkini dan akurat.
Pemerintah daerah dan instansi terkait terus berupaya untuk memberikan informasi dan bantuan kepada masyarakat yang terdampak. Koordinasi dan komunikasi yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan para ahli vulkanologi sangat penting untuk menghadapi situasi ini.
Masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti perkembangan informasi melalui saluran resmi dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi. Keselamatan dan kewaspadaan masyarakat menjadi prioritas utama dalam menghadapi aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki.