Gunung Lewotobi Laki-Laki Naik Status Awas: Erupsi Dahsyat Ancam Flores Timur!
Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur naik status Awas setelah erupsi dahsyat. Warga diminta waspada potensi bahaya.

Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kini berstatus Awas (Level IV). Badan Geologi Kementerian ESDM meningkatkan status ini setelah gunung tersebut menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan. Erupsi yang terjadi pada Minggu, 19 Mei, menghasilkan kolom abu setinggi ribuan meter dan suara gemuruh yang terdengar hingga pos pemantauan terdekat.
Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, menyatakan bahwa aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki masih tergolong tinggi berdasarkan analisis visual dan instrumental. Peningkatan status ini dilakukan pada pukul 20.00 WITA. Letusan gunung tersebut menghasilkan kolom erupsi mencapai 3.000 hingga 5.500 meter di atas puncak, atau sekitar 7.000 meter dari permukaan laut.
Kolom letusan teramati berwarna kelabu pekat dan mengarah ke berbagai titik di sekitar lereng gunung. Erupsi ini disertai suara gemuruh dengan intensitas sedang hingga kuat, yang terdengar dari pos pemantauan terdekat. Perubahan signifikan pada data visual dan peningkatan amplitudo tremor erupsi mengindikasikan potensi erupsi yang lebih besar.
Potensi Erupsi Lebih Besar dan Hujan Abu
Data visual menunjukkan perubahan yang sangat signifikan, dan hasil pengamatan instrumental mengindikasikan adanya perubahan pada amplitudo tremor erupsi yang membesar. Hal ini meningkatkan potensi terjadinya erupsi yang lebih besar dari sebelumnya. Material abu dilaporkan keluar secara menerus melalui hembusan, menunjukkan aktivitas vulkanik yang belum stabil.
Masyarakat di sekitar gunung diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang serta lembaga pemantauan gunung api. Wisatawan dan warga tidak diperkenankan melakukan aktivitas dalam radius enam kilometer dan sektoral barat-timur laut sejauh tujuh kilometer dari pusat erupsi. Masyarakat juga diminta untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah.
Pemerintah daerah diharapkan terus berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunungapi Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera serta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi. Masyarakat juga diimbau untuk tidak mudah mempercayai informasi yang tidak jelas sumbernya.
Ancaman Banjir Lahar dan Imbauan Penggunaan Masker
Masyarakat di sekitar wilayah rawan bencana juga diimbau untuk mewaspadai potensi banjir lahar apabila terjadi hujan deras. Terutama di daerah aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki, seperti di Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, hingga Nurabelen. Warga yang terdampak hujan abu dianjurkan untuk menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut guna melindungi saluran pernapasan.
Gunung Lewotobi Laki-laki terus menunjukkan aktivitas vulkanik yang signifikan, dan potensi bahaya erupsi serta dampak lanjutannya tetap tinggi. Pemerintah daerah dan lembaga terkait terus berupaya memberikan informasi yang akurat dan mengimbau masyarakat untuk selalu waspada serta mengikuti arahan yang diberikan demi keselamatan bersama.