Gunung Marapi Erupsi Lagi, Kolom Abu Tak Teramati Akibat Awan Tebal
Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali erupsi pada Sabtu pagi, menyemburkan abu vulkanik disertai dentuman keras, namun tinggi kolom abu tak teramati karena tertutup awan.
Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya. Pada Sabtu, 22 Maret 2024, pukul 08.42 WIB, gunung berapi setinggi 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini mengalami erupsi. Erupsi tersebut disertai dentuman keras yang terdengar hingga beberapa daerah di sekitarnya, termasuk Kota Padang Panjang, Koto Baru, Nagari Sungai Pua, dan Bukittinggi. Namun, tinggi kolom abu erupsi tidak teramati karena tertutup awan, demikian laporan Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Kota Bukittinggi.
Petugas PGA Gunung Marapi, Teguh, menyatakan bahwa meskipun tinggi kolom abu tidak teramati, erupsi tercatat memiliki amplitudo maksimum 30,5 milimeter dan berdurasi sekitar satu menit dua detik. Suara dentuman keras yang mengiringi erupsi ini cukup mengagetkan warga sekitar. Seorang warga Bukittinggi, Asna, menuturkan bahwa Gunung Marapi memang cukup sering meletus dalam beberapa bulan terakhir, seringkali disertai dentuman keras dan hujan abu.
Aktivitas Gunung Marapi yang meningkat ini telah meningkatkan kewaspadaan masyarakat dan pihak berwenang. Status Gunung Marapi saat ini masih berada pada Level II atau Waspada, berdasarkan data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Status ini menandakan potensi bahaya masih ada dan perlu diwaspadai.
Status Waspada dan Rekomendasi PVMBG
PVMBG mengeluarkan beberapa rekomendasi penting terkait aktivitas Gunung Marapi. Masyarakat, pendaki, dan pengunjung diimbau untuk tidak memasuki atau beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari pusat erupsi (Kawah Verbeek). Ini merupakan langkah penting untuk mencegah terjadinya korban jiwa akibat erupsi.
Selain itu, PVMBG juga mengimbau masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, aliran, atau bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi untuk tetap waspada terhadap potensi bahaya banjir lahar hujan. Imbauan ini terutama penting mengingat musim hujan masih berlangsung. Masyarakat di daerah rawan bencana perlu mempersiapkan diri dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
Penting bagi seluruh pihak untuk tetap mengikuti perkembangan informasi terkini mengenai aktivitas Gunung Marapi melalui kanal resmi PVMBG dan instansi terkait. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan merupakan kunci utama dalam menghadapi potensi bencana alam seperti erupsi gunung berapi.
Antisipasi dan Kesiapsiagaan
Dengan meningkatnya aktivitas Gunung Marapi, kesiapsiagaan masyarakat sekitar menjadi sangat penting. Masyarakat perlu memahami jalur evakuasi dan tempat-tempat pengungsian yang telah ditentukan. Mempersiapkan perlengkapan darurat juga sangat dianjurkan, termasuk masker untuk melindungi diri dari abu vulkanik.
Pemerintah daerah juga perlu memastikan kesiapan infrastruktur dan sumber daya untuk menghadapi potensi bencana. Koordinasi yang baik antara berbagai pihak, termasuk PVMBG, pemerintah daerah, dan lembaga terkait lainnya, sangat penting untuk memastikan respon yang efektif dan efisien dalam menghadapi situasi darurat.
Erupsi Gunung Marapi yang terjadi ini sekali lagi mengingatkan kita akan pentingnya hidup berdampingan dengan alam dan selalu waspada terhadap potensi bencana. Dengan meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan, kita dapat meminimalkan dampak buruk dari peristiwa alam yang tak terduga.
Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat meningkatkan kewaspadaan kita terhadap aktivitas Gunung Marapi dan gunung berapi lainnya di Indonesia.