Halte Transjakarta di Jalan Bekasi-Cakung Terbengkalai, Warga Keluhkan Kondisi yang Memprihatinkan
Kondisi memprihatinkan halte Transjakarta di Jalan Bekasi-Cakung dikeluhkan warga karena rusak, terbengkalai, dan rawan kejahatan, memicu pertanyaan soal pengelolaan infrastruktur transportasi Jakarta.
Sejumlah warga Jakarta Timur mengeluhkan kondisi halte Transjakarta di Jalan Raya Bekasi hingga Pasar Cakung yang memprihatinkan dan terbengkalai. Kerusakan halte tersebut telah berlangsung lama, menimbulkan keresahan dan bahaya bagi pengguna transportasi umum. Halte yang seharusnya meningkatkan layanan publik, kini justru menjadi tempat yang tak terurus, penuh debu, berkarat, dan rawan kejahatan.
Siswanto (62), seorang warga Cakung, mengungkapkan bahwa halte tersebut sudah lama rusak dan tampak tidak beroperasi, meskipun bus Transjakarta masih melintas di wilayah tersebut. Ia menyayangkan kondisi halte yang membahayakan penumpang, terutama karena atap halte yang bolong memaksa penumpang menunggu di bawah, jauh dari perlindungan.
Kondisi ini diperparah dengan akses menuju halte yang sulit karena tertutup semak liar dan sampah. Beberapa bagian halte, seperti atap dan besi, diduga telah dicuri, memperburuk kerusakan yang ada. Kejadian ini memicu kekhawatiran warga, terutama bagi mereka yang menunggu bus pada malam hari.
Kondisi Halte yang Membahayakan
Berdasarkan pantauan, halte tersebut sepi dari aktivitas penumpang dan petugas. Hanya satu atau dua warga yang terlihat menunggu kedatangan bus. Atap halte rusak, beberapa kaca pecah, dan dinding-dindingnya penuh coretan vandalisme. Papan nama halte pun hampir tak terbaca.
Danang (38), warga Cakung lainnya, juga mengungkapkan kesulitannya menunggu bus di halte tersebut. Ia terpaksa menunggu di bawah karena kondisi halte yang sudah rusak parah. Kondisi ini menggambarkan betapa memprihatinkannya kondisi halte Transjakarta tersebut.
Kerusakan halte tidak hanya menimbulkan ketidaknyamanan, tetapi juga potensi bahaya bagi pengguna. Kondisi yang tak terawat dan rawan kejahatan membuat warga khawatir, terutama saat menunggu bus di malam hari.
Tanggapan Publik dan Media Sosial
Kondisi halte Transjakarta yang terbengkalai ini telah viral di media sosial, memicu pertanyaan publik mengenai perencanaan dan pengelolaan infrastruktur transportasi di Jakarta. Banyak pengguna media sosial mempertanyakan komitmen pemerintah dalam memelihara fasilitas publik yang penting ini.
Akun X @txttransportasi misalnya, mempertanyakan keseriusan TransJakarta dan Dinas Perhubungan dalam memanfaatkan halte-halte di sepanjang Jalan Pulo Gadung-Cakung. Akun tersebut menyoroti kerusakan yang parah, termasuk hilangnya plat lantai halte yang diduga dicuri.
Akun X @cavepop juga mengungkapkan kekhawatirannya akan kondisi halte yang rawan kejahatan. Ia menceritakan bagaimana pencurian besi halte terjadi secara terang-terangan, bahkan halte tersebut digunakan sebagai tempat tidur gelandangan.
Kesimpulan
Kondisi halte Transjakarta di Jalan Raya Bekasi-Pasar Cakung yang memprihatinkan menjadi sorotan publik. Kerusakan yang parah, ditambah dengan minimnya perawatan dan keamanan, menimbulkan ketidaknyamanan dan potensi bahaya bagi pengguna. Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya pengelolaan dan pemeliharaan infrastruktur transportasi publik yang efektif dan berkelanjutan di Jakarta.