Harga Pangan Batam Stabil Usai Lebaran 2025: Pengawasan Ketat Berbuah Manis
Harga bahan pangan pokok di Batam tetap stabil bahkan cenderung turun pasca Lebaran 2025 berkat pengawasan ketat dan negosiasi distributor oleh Disperindag Batam.
Batam, 6 April 2025 - Kabar gembira datang dari Kota Batam, Kepulauan Riau. Pasca perayaan Idul Fitri 1446 H, harga berbagai bahan pangan pokok tetap stabil, bahkan beberapa di antaranya mengalami penurunan. Hal ini berkat pengawasan intensif dan strategi tepat yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang kerap mengalami lonjakan harga setelah Lebaran, tahun ini situasi pasar jauh lebih terkendali.
Kepala Disperindag Batam, Gustian Riau, menjelaskan bahwa stabilitas harga ini merupakan hasil dari pengawasan dan pengendalian harga yang dilakukan jauh sebelum Lebaran. Pihaknya juga aktif bernegosiasi dengan para distributor untuk memastikan pasokan bahan pangan tetap aman dan harga tetap terjangkau. "Harga pangan pasca-Lebaran 2025 cenderung stabil, bahkan beberapa bahan pangan cenderung turun. Ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang mengalami lonjakan harga setelah Idul Fitri," ujar Gustian dalam keterangannya di Batam, Minggu.
Pengawasan yang dilakukan Disperindag Batam terbukti efektif. Survei pasar yang dilakukan menunjukkan harga-harga relatif stabil dan beberapa komoditas bahkan mengalami penurunan harga dibandingkan saat puncak Lebaran. Kondisi ini menunjukkan keberhasilan pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas ekonomi, khususnya dalam sektor pangan, di tengah meningkatnya permintaan selama periode Lebaran dan arus mudik.
Penurunan Harga di Pasar Tos 3000
Pantauan di Pasar Tos 3000, salah satu pasar tradisional terbesar dan menjadi barometer harga di Batam, menunjukkan beberapa komoditas mengalami penurunan harga. Harga telur ayam dari Padang misalnya, turun dari Rp55.000 menjadi Rp53.000 per papan. Sementara itu, harga cabai juga mengalami penurunan yang cukup signifikan. Cabai merah turun dari Rp70.000 menjadi Rp60.000 per kilogram, cabai rawit hijau dari Rp80.000 menjadi Rp50.000/kg, cabai rawit merah dari Rp100.000 menjadi Rp80.000/kg, dan cabai hijau dari Rp70.000 menjadi Rp60.000/kg. Penurunan harga cabai ini kemungkinan dipengaruhi oleh pasokan yang berasal dari luar Batam, seperti Mataram.
Komoditas lain seperti Minyakita tetap stabil di harga Rp15.500 per liter. Beras premium lokal juga relatif stabil di kisaran harga Rp12.000 hingga Rp14.000 per kilogram. Daging sapi impor dari Australia dan Selandia Baru juga stabil di harga Rp90.000 per kilogram. Ayam beku dijual dengan harga Rp31.000 hingga Rp32.000 per kilogram, sementara ayam segar dibanderol Rp38.000 hingga Rp39.000 per kilogram. Bawang putih dan bawang merah juga menunjukkan harga yang stabil di kisaran Rp28.000 hingga Rp30.000 per kilogram sepanjang periode Lebaran.
Gustian menambahkan bahwa stabilitas harga ini mencerminkan kelancaran distribusi dan stok bahan pangan yang memadai. Keberhasilan pengawasan menjelang dan pasca-Lebaran oleh Pemkot Batam juga turut berperan penting. Disperindag Batam berkomitmen untuk terus memantau dan menjaga stabilitas harga, terutama menjelang arus balik Lebaran dan kembalinya aktivitas ekonomi masyarakat Batam.
Meskipun saat ini harga relatif stabil, Disperindag Batam tetap siaga dan akan terus melakukan pemantauan ketat untuk mengantisipasi potensi gejolak harga di masa mendatang. Langkah-langkah antisipatif akan terus dilakukan untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok tetap terjaga demi kesejahteraan masyarakat Batam.
Pasokan Lancar, Harga Terkendali
- Pengawasan ketat oleh Disperindag Batam sejak sebelum Lebaran.
- Negosiasi dengan distributor untuk menjaga pasokan dan harga.
- Pasokan cabai dari luar Batam (Mataram) membantu stabilisasi harga.
- Harga beberapa komoditas justru turun dibandingkan saat Lebaran.
Stabilitas harga pangan di Batam pasca Lebaran 2025 ini menjadi bukti nyata keberhasilan pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam menghadapi tantangan serupa.