Harga TBS Sawit Kaltim Turun di Awal Februari 2025
Harga tandan buah segar (TBS) sawit di Kalimantan Timur turun pada periode 1-15 Februari 2025, disebabkan penurunan harga CPO dan kernel, berdampak pada pendapatan petani sawit.
Samarinda, 16 Februari 2025 - Harga tandan buah segar (TBS) sawit di Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami penurunan pada periode 1-15 Februari 2025. Penurunan ini memberikan dampak langsung pada pendapatan para petani sawit di provinsi tersebut.
Faktor Penurunan Harga TBS Sawit
Kepala Dinas Perkebunan Kaltim, Ence Achmad Rafiddin Rizal, menjelaskan bahwa penurunan harga TBS sawit ini disebabkan oleh faktor internal, yaitu penurunan harga minyak kelapa sawit mentah (CPO) dan inti sawit (kernel). Penurunan harga CPO dan kernel terjadi hampir di seluruh perusahaan yang menjadi sumber data penetapan harga.
"Kondisi ini berdampak langsung pada harga TBS di tingkat petani sawit di Kaltim," ungkap Ence Achmad Rafiddin Rizal dalam keterangan pers di Samarinda.
Detail Harga TBS Sawit Berdasarkan Umur
Berdasarkan perhitungan tim penetapan harga TBS sawit Kaltim, harga CPO tertimbang ditetapkan sebesar Rp13.942,29 per kg, sementara harga kernel rata-rata tertimbang mencapai Rp10.591,54 per kg dengan indeks K sebesar 88,87 persen. Perhitungan ini menghasilkan harga TBS sawit yang bervariasi berdasarkan umur tanaman.
Berikut rincian harga TBS sawit per kilogram berdasarkan umur tanaman (1-15 Februari 2025):
- Umur > 10 tahun: Rp3.180,19/kg (turun Rp45,51/kg dari periode sebelumnya)
- Umur 9 tahun: Rp3.143,27/kg
- Umur 8 tahun: Rp3.078,60/kg
- Umur 7 tahun: Rp3.055,65/kg
- Umur 6 tahun: Rp3.037,32/kg
- Umur 5 tahun: Rp3.005,01/kg
- Umur 4 tahun: Rp2.957,17/kg
- Umur 3 tahun: Rp2.800,82/kg
Harga-harga di atas merupakan standar harga bagi petani yang telah bermitra dengan perusahaan pemilik pabrik kelapa sawit di Kaltim, terutama kebun plasma.
Kerjasama Petani dan Pabrik Sawit
Pemerintah Kaltim berharap kerjasama antara kelompok tani dengan pabrik minyak sawit (PMS) dapat menjamin harga TBS petani sesuai dengan harga normal dan mencegah manipulasi harga oleh tengkulak. Kerjasama ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan kelompok tani kelapa sawit.
Dengan adanya transparansi dan kerjasama yang baik, diharapkan dampak penurunan harga CPO dan kernel terhadap pendapatan petani sawit dapat diminimalisir. Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus mengawasi dan memfasilitasi kerjasama tersebut demi kesejahteraan petani sawit di Kaltim.
Kesimpulan
Penurunan harga TBS sawit di Kaltim pada awal Februari 2025 menjadi perhatian serius pemerintah. Langkah-langkah strategis terus dilakukan untuk melindungi petani sawit dari dampak negatif penurunan harga CPO dan kernel, salah satunya melalui peningkatan kerjasama antara petani dan pabrik sawit.