Harimau Sumatera Mangsa Sapi Kepala Desa di Aceh Timur
Seekor harimau Sumatera menerkam dan memangsa sapi milik Kepala Desa Blang Nisam, Aceh Timur, pada Senin pagi, menimbulkan kekhawatiran warga akan interaksi dengan satwa liar.
Sebuah peristiwa menegangkan terjadi di Desa Blang Nisam, Kecamatan Indra Makmu, Kabupaten Aceh Timur, Aceh. Pada Senin pagi, 12 Mei 2023, seekor harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) memangsa sapi milik Sabidin, Kepala Desa setempat. Peristiwa ini dikonfirmasi oleh Kapolres Aceh Timur, AKBP Irwan Kurniadi, pada Selasa, 13 Mei 2023.
Kejadian ini bermula ketika warga menemukan bangkai sapi milik Sabidin di area perkebunan sawit. Bangkai sapi tersebut menunjukkan bekas gigitan harimau dan jejak kaki satwa liar ditemukan di lokasi. Polsek Indra Makmu langsung menuju lokasi kejadian setelah menerima laporan dan berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh untuk penanganan lebih lanjut. Peristiwa ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga desa.
Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan terhadap keberadaan satwa liar di sekitar pemukiman. Lokasi kejadian yang berada di area perkebunan sawit menandakan bahwa interaksi antara manusia dan satwa liar masih cukup tinggi di wilayah tersebut. Pihak berwenang pun langsung mengambil langkah-langkah untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.
Imbauan Kepada Warga Aceh Timur
Menyikapi kejadian ini, Kapolres Aceh Timur mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah-langkah pencegahan. "Hewan ternak dimangsa Harimau Sumatera di area perkebunan sawit warga di Desa Blang Nisam pada Senin (12/5) pagi. Bangkai sapi dengan sejumlah luka bekas gigitan harimau dan di lokasi juga terdapat bekas jejak kaki satwa liar tersebut," jelas Kapolres Irwan Kurniadi. Ia menekankan pentingnya pengawasan terhadap hewan ternak agar terhindar dari serangan satwa liar.
Kapolres menyarankan agar warga mengandangkan hewan ternak mereka, terutama pada malam hari. "Kami imbau warga yang memiliki hewan ternak agar usai dilepas dan sorenya langsung dibawa pulang dan dikandangkan. Jangan ditinggal di kebun. Atau lebih baik dipelihara di kandang," tegasnya. Langkah ini dinilai efektif untuk meminimalisir kontak antara ternak dengan harimau.
Selain itu, Kapolres juga mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah, khususnya di area perkebunan, dan menghindari aktivitas sendirian, terutama setelah matahari terbenam. "Apabila mendengar suara satwa liar (harimau) jangan tergesa-gesa menghampirinya," imbau Irwan Kurniadi. Kewaspadaan dan tindakan pencegahan dianggap krusial untuk menghindari konflik dengan satwa liar.
Warga juga diimbau untuk segera melapor kepada Bhabinkamtibmas atau Polsek setempat jika menemukan jejak harimau di sekitar kandang ternak atau perkebunan. Laporan ini akan segera dikoordinasikan dengan pihak terkait untuk penanganan lebih lanjut. Kerjasama antara warga dan pihak berwenang sangat penting untuk menjaga keselamatan warga dan kelestarian satwa liar.
Langkah-langkah Pencegahan Serangan Satwa Liar
- Selalu awasi hewan ternak, terutama saat dilepas di area terbuka.
- Kandangkan hewan ternak, terutama pada malam hari.
- Hindari aktivitas di luar rumah sendirian, terutama setelah matahari terbenam.
- Jangan mendekati satwa liar jika bertemu.
- Laporkan segera kepada pihak berwenang jika menemukan jejak satwa liar di sekitar pemukiman.
Kejadian ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah dan masyarakat Aceh Timur. Upaya konservasi dan edukasi kepada masyarakat terus dilakukan untuk mencegah konflik antara manusia dan satwa liar. Semoga kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk hidup berdampingan dengan alam dan satwa liar.