Harimau Sumatra Berkeliaran di Ladang Aceh Timur, Warga Resah
Seekor harimau sumatra terlihat berkeliaran di ladang warga Aceh Timur, membuat warga khawatir dan meminta BKSDA segera mengevakuasi satwa dilindungi tersebut.
Seorang warga Aceh Timur bernama Ismail dikejutkan oleh penampakan harimau sumatra saat hendak mengambil aren di kawasan Tembolon, Ujung Karang, Kecamatan Serbajadi pada Sabtu, 15 Maret 2024, sekitar pukul 16.00 WIB. Kejadian ini menimbulkan keresahan di kalangan warga setempat dan menjadi sorotan setelah informasi tersebut menyebar.
Menurut kesaksian Ismail, ia melihat harimau tersebut di bawah pohon aren yang hendak ia panjat. Ketakutan, ia pun segera turun dan bergegas pulang setelah harimau tersebut menghilang ke semak-semak. Kejadian ini bukan hanya dialami Ismail, beberapa warga lainnya juga melaporkan telah melihat dan bahkan merekam video keberadaan harimau tersebut di sekitar ladang cabai.
Kabar tersebut telah sampai kepada Jemali, warga Serbajadi, yang kemudian menginformasikan kepada warga lainnya untuk meningkatkan kewaspadaan dan sementara waktu menghindari aktivitas di ladang. Keberadaan harimau sumatra di pemukiman warga ini jelas menimbulkan kekhawatiran akan potensi konflik antara manusia dan satwa liar.
Ancaman Harimau Sumatra di Ladang Warga
Kehadiran harimau sumatra di tengah pemukiman warga Aceh Timur ini telah menimbulkan keresahan dan kekhawatiran akan keselamatan warga. Beberapa warga mengaku takut untuk beraktivitas di ladang, terutama pada sore dan malam hari. Mereka berharap pihak berwenang segera bertindak untuk mengatasi masalah ini.
Jemali menambahkan, "Jika pun harus ke ladang, maka tingkatkan kehati-hatian karena harimau masih berada di ladang cabai warga. Bahkan, beberapa warga sempat merekam video satwa liar." Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan harimau tersebut bukan hanya sekadar isu, melainkan kenyataan yang perlu ditangani segera.
Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Serbajadi, Saddam, juga turut angkat bicara. Ia berharap Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) segera mengirimkan tim untuk menangkap dan mengevakuasi harimau sumatra tersebut ke habitat aslinya. "Sebelumnya, warga juga pernah melihat harimau berkeliaran di Aceh Timur hingga Gayo Lues," ujarnya, menekankan pentingnya tindakan cepat untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Respon BKSDA Aceh
Menanggapi laporan tersebut, Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Aceh, Kamarudzaman, menyatakan bahwa pihaknya telah meneruskan informasi tersebut ke Resor Konservasi Langsa. "Informasi sudah kami sampaikan ke tim ke Resor Konservasi Langsa guna segera menangani laporan terkait keberadaan harimau di kebun warga Aceh Timur," kata Kamarudzaman.
Langkah cepat dari BKSDA Aceh ini diharapkan dapat segera menyelesaikan masalah ini. Keberadaan harimau sumatra di ladang warga bukan hanya mengancam keselamatan warga, tetapi juga menunjukkan perlunya upaya konservasi yang lebih intensif untuk melindungi satwa langka ini dan menjaga keseimbangan ekosistem.
Proses evakuasi harimau sumatra ini diharapkan berjalan lancar dan aman, baik bagi keselamatan warga maupun keselamatan harimau itu sendiri. Keberhasilan evakuasi ini akan menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam melindungi satwa langka dan menjaga kelestarian lingkungan.
Kejadian ini juga menjadi pengingat akan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem dan menghormati habitat satwa liar. Upaya konservasi yang berkelanjutan dan edukasi kepada masyarakat sangat penting untuk mencegah konflik serupa di masa mendatang.
Kesimpulan
Keberadaan harimau sumatra di ladang warga Aceh Timur menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan masyarakat setempat. Semoga BKSDA Aceh dapat segera mengevakuasi harimau tersebut dan mengambil langkah-langkah pencegahan untuk menghindari konflik serupa di masa depan. Kerjasama antara pemerintah, BKSDA, dan masyarakat sangat penting dalam menjaga kelestarian satwa langka dan keseimbangan ekosistem.