Hujan Lebat Lumpuhkan Jalur Padang-Painan: Akses Jalan Putus Total Akibat Banjir

Banjir bandang yang disebabkan hujan deras telah memutus akses jalan Padang-Painan di Sumatra Barat, menyebabkan jalur tersebut lumpuh total dan mengisolasi Pesisir Selatan.

Hujan lebat yang mengguyur Kota Padang dan sekitarnya sejak Rabu siang hingga malam mengakibatkan bencana alam yang melumpuhkan akses jalan utama. Jalur Padang-Painan, Sumatra Barat, putus total akibat banjir bandang yang terjadi pada Rabu, 5 Maret 2024. Banjir memutus akses vital penghubung Kota Padang dengan Kabupaten Pesisir Selatan, mengakibatkan isolasi dan dampak signifikan bagi masyarakat.

Menurut Kepala Kepolisian Sektor Koto XI Tarusan, AKP Donny Putra, jalur tersebut tidak dapat dilalui sama sekali karena ketinggian air mencapai lebih dari 40 sentimeter. Banjir terjadi di dua titik, yaitu di Kampung Duku dan Duku Utara, Kecamatan Koto XI Tarusan, Pesisir Selatan. AKP Donny Putra menghimbau masyarakat untuk bersabar dan tidak memaksakan diri melewati jalur tersebut demi keselamatan.

"Kami informasikan kepada masyarakat bahwa malam ini arus lalu lintas dari Padang menuju Painan atau sebaliknya terputus akibat banjir," ungkap AKP Donny Putra dalam keterangannya. Polisi telah berada di lokasi untuk melakukan pengawalan dan pengaturan lalu lintas, serta memastikan keamanan masyarakat yang terdampak.

Akibat tingginya intensitas hujan, genangan air yang cukup signifikan menggenangi jalan raya di Kampung Duku dan Duku Utara. Ketinggian air yang melebihi 40 sentimeter membuat jalur tersebut tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat. Kondisi ini menyebabkan terputusnya akses transportasi utama antara Kota Padang dan Kabupaten Pesisir Selatan.

Kepolisian menghimbau masyarakat untuk mencari jalur alternatif atau menunda perjalanan hingga kondisi jalan kembali normal. Petugas kepolisian juga memberikan imbauan kepada pengendara yang terjebak banjir untuk mencari tempat aman dan menghindari parkir di lereng bukit atau di bawah pohon untuk mencegah risiko bencana susulan.

"Kami minta pengendara bersabar karena hujan masih mengguyur dan genangan air belum surut, lebih baik berhenti dan utamakan keselamatan," jelas AKP Donny Putra. Petugas kepolisian tetap berjaga di lokasi untuk membantu masyarakat dan melakukan pengaturan lalu lintas.

Tidak hanya di Pesisir Selatan, hujan lebat juga menyebabkan bencana alam di daerah lain di Sumatra Barat. Di kawasan Sitinjau Lauik, Padang, terjadi tanah longsor yang memutus akses jalan Padang menuju Solok. Kedua bencana alam ini menunjukkan dampak signifikan dari hujan lebat yang melanda wilayah tersebut.

Bencana alam ini mengakibatkan terhambatnya aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat. Pengiriman barang dan jasa terganggu, dan masyarakat yang hendak bepergian mengalami kesulitan. Pemerintah daerah dan instansi terkait sedang berupaya untuk mengatasi dampak bencana dan mengembalikan akses jalan yang terputus.

Kondisi ini juga berdampak pada aktivitas perekonomian di Pesisir Selatan, khususnya sektor pariwisata dan perdagangan. Banyak wisatawan yang terhambat perjalanannya, dan distribusi barang menjadi terkendala. Upaya pemulihan infrastruktur jalan dan penanggulangan dampak banjir menjadi prioritas utama saat ini.

Kepolisian mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana alam susulan. Masyarakat diimbau untuk mengikuti arahan dari petugas dan menghindari daerah rawan bencana. Penting untuk selalu memantau informasi terkini terkait kondisi cuaca dan jalur transportasi.

Selain itu, masyarakat juga dihimbau untuk menyiapkan perlengkapan darurat dan melakukan langkah-langkah antisipasi bencana. Kerjasama dan kepatuhan masyarakat terhadap imbauan pihak berwenang sangat penting untuk meminimalisir dampak bencana alam.

Pemerintah daerah dan instansi terkait terus memantau perkembangan situasi dan melakukan upaya terbaik untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana. Semoga akses jalan Padang-Painan segera pulih dan aktivitas masyarakat dapat kembali normal.