Indonesia-Korea Selatan Bentuk Dewan Bisnis, Dorong Peningkatan Kerja Sama Ekonomi
Indonesia dan Korea Selatan resmi membentuk Dewan Bisnis Indonesia-Korea untuk meningkatkan kerja sama ekonomi bilateral, ditandai dengan rekor investasi Korea Selatan di Indonesia senilai US$15,4 miliar.
Jakarta, 28 April 2024 - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan Federasi Industri Korea (FKI) sepakat membentuk Dewan Bisnis Korea-Indonesia. Langkah ini bertujuan untuk memfasilitasi dan mengintensifkan interaksi ekonomi yang saling menguntungkan antara kedua negara. Kerja sama ini diresmikan di tengah rekor investasi Korea Selatan di Indonesia yang mencapai US$15,4 miliar pada tahun 2023, meningkat signifikan dari tahun sebelumnya.
Ketua Apindo, Shinta Kamdani, menjelaskan bahwa dewan bisnis ini akan menjadi platform bagi para pelaku bisnis besar, asosiasi, dan investor dari Indonesia dan Korea Selatan. Ia menekankan pentingnya kerja sama ini dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di kedua negara. "Angka-angka ini membuktikan bahwa Indonesia bukan hanya tujuan investasi, tetapi juga mitra strategis dalam pertumbuhan jangka panjang dan berkelanjutan," ujar Kamdani.
Sebagai tindak lanjut, Apindo dan FKI menandatangani nota kesepahaman (MoU). MoU ini diharapkan dapat mendorong kerja sama di berbagai sektor, termasuk industri hilir, energi terbarukan, infrastruktur digital, dan ekonomi digital. Kesepakatan ini juga mencerminkan komitmen bersama kedua negara untuk berkolaborasi dalam mencapai kepentingan ekonomi bersama di berbagai sektor kunci.
Penguatan Kerja Sama di Berbagai Sektor
Apindo berkomitmen untuk memperkuat hubungan bisnis Indonesia-Korea Selatan. Salah satu upayanya adalah melibatkan Badan Pengelola Investasi (Danantara) dalam membangun kemitraan strategis di proyek-proyek energi hilir dan hijau. Apindo juga akan memfasilitasi berbagai kegiatan, seperti business matching, proyek investasi bersama, dan usaha patungan di berbagai sektor, termasuk industri hilir, infrastruktur, energi terbarukan, dan manufaktur.
Kamdani menegaskan bahwa Apindo akan bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dan pemangku kepentingan terkait untuk menyederhanakan peraturan, meningkatkan transparansi, dan menciptakan ekosistem investasi yang adil, termasuk bagi pelaku bisnis Korea Selatan. "Untuk menghadapi lanskap perdagangan global yang terdampak tarif baru Amerika Serikat, Indonesia dan Korea Selatan perlu bekerja sinergis untuk memperkuat rantai pasokan dan memperluas ruang lingkup perdagangan bilateral," tambahnya.
Selain penandatanganan MoU, delegasi FKI juga bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta. Pertemuan tersebut membahas upaya untuk lebih memperkuat hubungan ekonomi bilateral. Pertemuan yang dimulai pukul 11.05 WIB ini dihadiri oleh 19 perwakilan bisnis Korea, termasuk eksekutif dari Hyundai dan Lotte Group.
Potensi Investasi dan Kerja Sama
- Investasi Korea Selatan di Indonesia mencapai rekor US$15,4 miliar pada 2023.
- MoU antara Apindo dan FKI mencakup kerja sama di industri hilir, energi terbarukan, infrastruktur digital, dan ekonomi digital.
- Apindo akan memfasilitasi business matching, proyek investasi bersama, dan usaha patungan.
- Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menciptakan ekosistem investasi yang adil dan transparan.
Kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Korea Selatan diharapkan semakin meningkat di masa mendatang. Pembentukan Dewan Bisnis Indonesia-Korea menjadi langkah strategis untuk memperkuat hubungan bilateral dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan bagi kedua negara. Dengan adanya kerja sama yang kuat ini, diharapkan dapat tercipta sinergi yang saling menguntungkan dan mampu menghadapi tantangan global di sektor perdagangan.