Fakta Unik Pasar QRIS Merdeka 2025: BI NTT Perluas Transaksi Digital dan Dorong Pertumbuhan QRIS di Bumi Flobamora
Bank Indonesia NTT gencar perluas transaksi digital melalui Pasar QRIS Merdeka 2025, dorong pertumbuhan signifikan penggunaan QRIS di tengah masyarakat. Simak detailnya!

Kupang, Nusa Tenggara Timur – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) secara aktif memperluas penggunaan serta mempercepat transaksi digital di tengah masyarakat. Inisiatif ini diwujudkan melalui penyelenggaraan kegiatan kreatif bertajuk Pasar QRIS Merdeka 2025, yang bertepatan dengan rangkaian Pekan QRIS Nasional 2025 dan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 Republik Indonesia.
Acara yang berlangsung di Taman Nostalgia Kupang ini menjadi wadah strategis untuk mempopulerkan sistem pembayaran nontunai atau digital melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Project Officer Pasar QRIS Merdeka 2025, Andi Zulkifli, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian integral dari upaya mendorong literasi keuangan digital di wilayah tersebut. Partisipasi aktif masyarakat dan pelaku usaha sangat diharapkan dalam mendukung program ini.
Inisiatif ini tidak hanya berfokus pada edukasi, tetapi juga menghadirkan pengalaman langsung bagi pengunjung. Berbagai booth interaktif dan bazar yang melibatkan puluhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) turut memeriahkan acara. Sebanyak 13 UMKM yang berpartisipasi telah menyediakan barcode QRIS di setiap lapak mereka, memfasilitasi transaksi digital yang mudah dan cepat bagi para pembeli.
Meningkatkan Adopsi Transaksi Nontunai Melalui Pasar QRIS Merdeka
Pasar QRIS Merdeka 2025 dirancang sebagai platform komprehensif untuk mengedukasi publik mengenai manfaat dan kemudahan transaksi digital. Selain bazar UMKM yang menjadi daya tarik utama, rangkaian acara juga diisi dengan beragam kegiatan menarik seperti lomba poster, video kreatif, dan lukis. Pentas rakyat dan musik turut memeriahkan suasana, menciptakan pengalaman yang edukatif sekaligus menghibur bagi seluruh pengunjung.
Kegiatan ini juga menampilkan pameran barang antik dan vespa, menambah nilai artistik dan daya tarik bagi berbagai kalangan masyarakat. Sinergi kuat terjalin dengan melibatkan sejumlah perbankan terkemuka, termasuk Bank Mandiri, BRI, BNI, dan Bank NTT. Kehadiran bank-bank ini memperkuat ekosistem pembayaran digital di NTT.
Setiap bank yang terlibat tidak hanya membuka stan layanan konsultasi, tetapi juga aktif melakukan sosialisasi dan edukasi publik terkait aplikasi mobile banking mereka. Mereka memberikan informasi mendalam mengenai layanan transaksi digital QRIS kepada para pengunjung. Harapannya, acara serupa dengan konsep menarik dapat terus menjangkau lebih banyak masyarakat di masa mendatang, sehingga adopsi transaksi digital semakin meluas.
Pertumbuhan Pesat QRIS di NTT dan Prospek Digitalisasi Keuangan
Deputi Kepala Perwakilan BI NTT, Didit Aditya, menegaskan komitmen Bank Indonesia untuk tidak hanya mendukung kegiatan ekonomi masyarakat, tetapi juga mendorong percepatan digitalisasi, khususnya transaksi nontunai. Data terbaru dari BI menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam transaksi nontunai melalui QRIS di NTT, khususnya pada Juni 2025, yang mencerminkan respons positif dari masyarakat.
Dari sisi volume transaksi, terjadi peningkatan sebesar 4,7 persen secara tahunan, mencapai total 2,36 juta transaksi. Sementara itu, dari sisi nominal, pertumbuhan mencapai 9,9 persen secara tahunan, dengan total nilai transaksi mencapai Rp256 miliar. Angka-angka ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin nyaman dan terbiasa menggunakan QRIS untuk berbagai keperluan pembayaran.
Jumlah pengguna QRIS di NTT juga menunjukkan peningkatan pesat, mencapai 314.000 orang dan terus bertambah. Perkembangan ini mengindikasikan bahwa keuangan digital di NTT, khususnya di Kota Kupang, berkembang sangat pesat. Bank Indonesia berkomitmen untuk terus menggaungkan semangat digitalisasi ini bersama semua pihak, menjadikan Pekan QRIS Nasional sebagai agenda tahunan untuk mendorong literasi digital keuangan masyarakat secara berkelanjutan.