Transaksi QRIS Jakarta Melonjak 167 Persen di 2024
Volume transaksi QRIS di Jakarta mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 167 persen di tahun 2024, mencapai 2 miliar transaksi dan mendominasi pangsa nasional sebesar 32 persen.
![Transaksi QRIS Jakarta Melonjak 167 Persen di 2024](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/10/170108.344-transaksi-qris-jakarta-melonjak-167-persen-di-2024-1.jpg)
Jakarta, 10 Februari 2025 - Pertumbuhan pesat transaksi digital di Jakarta kembali mencatatkan rekor. Data terbaru menunjukkan volume transaksi QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) di Ibu Kota sepanjang tahun 2024 mencapai angka fantastis: 2 miliar transaksi. Angka ini mencerminkan pertumbuhan yang luar biasa, yakni sebesar 167 persen dibandingkan tahun 2023 yang hanya mencatat 773 juta transaksi. Keberhasilan ini menjadikan Jakarta sebagai kontributor utama transaksi QRIS nasional, dengan pangsa pasar mencapai 32 persen.
Pertumbuhan QRIS di Berbagai Sektor
Pertumbuhan signifikan ini tidak terlepas dari peningkatan akseptansi QRIS di berbagai sektor usaha. Sektor akomodasi, makan dan minum, serta perdagangan dan jasa perusahaan menjadi pendorong utama. Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta berupaya mendorong pemerataan transaksi QRIS di seluruh wilayah Jakarta, memastikan akses digital merata bagi semua lapisan masyarakat.
Kepala Perwakilan BI Provinsi DKI Jakarta, Arlyana Abubakar, menjelaskan, "Ini mampu menjadikan pangsa volume QRIS Jakarta sangat signifikan terhadap nasional, mencapai 32 persen."
Lebih lanjut, Arlyana juga memaparkan data transaksi QRIS pada Triwulan IV 2024 yang mencapai 691 juta transaksi. Peningkatan ini didorong oleh penguatan sisi penawaran dan meningkatnya akseptasi pelaku usaha. "Di Triwulan IV-2024, pelaku usaha dengan QRIS di Jakarta ini sudah mencapai 5,78 juta atau tumbuh 12 persen," tambahnya.
Sebaran Transaksi QRIS di Jakarta
Dari sisi geografis, Jakarta Selatan masih menjadi wilayah dengan volume transaksi tertinggi, mencapai 38,13 persen dari total transaksi QRIS di Jakarta. Posisi kedua ditempati Jakarta Barat dengan pangsa sekitar 23,10 persen. Sebaliknya, Kepulauan Seribu mencatatkan volume transaksi terendah dengan pangsa hanya 0,002 persen. Arlyana menjelaskan, perbedaan ini dipengaruhi oleh jumlah penduduk di masing-masing wilayah. "Kalau kami memandang ini salah satunya juga memang karena sebaran penduduknya. (Kepulauan Seribu) Juga memang hanya sedikit dibandingkan dengan total penduduk Jakarta secara keseluruhan," jelasnya.
Target BI DKI Jakarta untuk 2025
Melihat tren positif ini, BI DKI Jakarta optimistis dan telah menetapkan target ambisius untuk tahun 2025. Mereka menargetkan penambahan 130.000 pengguna QRIS baru dan volume transaksi mencapai 2,2 miliar, meningkat 105,9 persen dibandingkan target tahun 2024. Target ini menunjukkan komitmen BI DKI Jakarta untuk terus mendorong inklusi keuangan digital dan memperluas akses pembayaran digital bagi masyarakat Jakarta.
Keberhasilan ini menunjukkan potensi besar transaksi digital di Jakarta dan peran penting QRIS dalam mendorong ekonomi digital. Dengan strategi yang tepat dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan pertumbuhan transaksi QRIS di Jakarta akan terus meningkat di masa mendatang, sejalan dengan target inklusi keuangan nasional.