Ingat Nomor Bus Shalawat dan Terminalnya! Suasana Makkah Semakin Padat
Petugas PPIH Arab Saudi mengingatkan jamaah haji Indonesia untuk menghafal nomor Bus Shalawat dan terminal agar tak tersesat di tengah kepadatan Makkah.
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi kembali mengingatkan jamaah calon haji Indonesia akan pentingnya mengingat nomor Bus Shalawat dan terminal keberangkatan mereka. Peringatan ini disampaikan menyusul semakin padatnya suasana di Masjidil Haram, Makkah. Hal ini bertujuan untuk mencegah jamaah tersesat dan memastikan kelancaran perjalanan ibadah mereka.
"Jamaah diimbau menghafal nomor bus atau nomor rute sesuai yang ada di kartu bus. Kartu bus ini harus selalu dibawa, agar kalau lupa bisa melihat kartu," ujar Kabid Transportasi PPIH Arab Saudi Mujib Roni di Makkah, Sabtu.
Kepadatan jamaah di Masjidil Haram menuntut kewaspadaan dan perencanaan yang matang dari setiap jamaah. Mengingat nomor Bus Shalawat dan terminalnya menjadi langkah penting untuk memastikan jamaah dapat kembali ke hotel dengan aman dan efisien.
Kenali Tiga Terminal Bus Shalawat di Sekitar Masjidil Haram
Untuk memudahkan jamaah, terdapat tiga terminal Bus Shalawat di sekitar Masjidil Haram. Ketiga terminal ini melayani jamaah yang menginap di berbagai wilayah penginapan. Masing-masing terminal memiliki rute dan nomor bus yang berbeda-beda.
Terminal Syib Amir melayani jamaah yang menginap di wilayah Syisyah dan Raudhah. Terminal Ajyad melayani jamaah yang menginap di wilayah Misfalah. Sedangkan Terminal Jabal Ka'bah melayani jamaah yang menginap di wilayah Jarwal. Penting bagi jamaah untuk mengetahui terminal mana yang melayani hotel tempat mereka menginap.
Setiap jamaah akan mendapatkan kartu bus yang mencantumkan nomor bus dan rute yang sesuai dengan lokasi hotel mereka. Menjaga kartu bus ini dengan baik dan menghafal nomor bus sangat penting untuk menghindari kebingungan dan keterlambatan.
Nomor bus sama dengan nomor rute bus. Dengan mengetahui nomor bus dan terminal, jamaah dapat dengan mudah menemukan bus yang tepat untuk kembali ke hotel setelah menunaikan ibadah di Masjidil Haram.
Layanan Bus Shalawat dan Fasilitas untuk Jamaah
Mujib Roni menjelaskan bahwa PPIH telah menyiapkan Bus Shalawat dengan rasio 1:400 orang. Hal ini menunjukkan komitmen PPIH untuk menyediakan layanan transportasi yang memadai bagi seluruh jamaah haji Indonesia.
Layanan Bus Shalawat ini telah termasuk dalam Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH), sehingga jamaah tidak perlu memberikan uang tip kepada sopir. "Para sopir sudah dibayar sehingga jamaah tidak perlu memberikan baksyis (tip), apalagi pungutan liar," tegas Mujib Roni.
Bus Shalawat beroperasi selama 24 jam penuh, melayani jamaah dari hotel menuju Masjidil Haram dan sebaliknya. Untuk meningkatkan keamanan dan pengawasan, seluruh armada Bus Shalawat telah dilengkapi dengan GPS dan CCTV yang dapat dipantau oleh petugas PPIH.
Bus Ramah Disabilitas
Sebagai bentuk perhatian terhadap jamaah berkebutuhan khusus, PPIH juga menyediakan fasilitas transportasi yang ramah disabilitas. Dari ratusan armada Bus Shalawat, sedikitnya 32 bus dirancang khusus untuk pengguna kursi roda dan penyandang disabilitas.
Bus-bus tersebut didesain dengan low deck (lantai rendah) untuk memudahkan akses kursi roda. Selain itu, di dalam bus juga tersedia tempat khusus untuk menyimpan kursi roda, memastikan kenyamanan dan keamanan jamaah selama perjalanan.
Dengan berbagai fasilitas dan layanan yang telah disiapkan, PPIH berharap jamaah haji Indonesia dapat menunaikan ibadah haji dengan lancar dan nyaman. Ingat selalu nomor Bus Shalawat dan terminal keberangkatan Anda untuk menghindari kesulitan selama berada di Makkah.