Investasi IT Dorong Transformasi Digital dan Perkuat Riset di Indonesia
Wakil Menteri Investasi mengungkapkan investasi di bidang IT, khususnya kecerdasan buatan, akan mempercepat transformasi digital dan meningkatkan kemampuan riset Indonesia.
Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Todotua Pasaribu, menyatakan bahwa investasi di bidang teknologi informasi (IT), terutama kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI), akan menjadi kunci dalam mendorong transformasi digital Indonesia dan memperkuat sektor riset. Pernyataan ini disampaikan pada Selasa di Jakarta, saat beliau menandatangani nota kesepahaman (MoU) antara Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM dengan Tools For Humanity Corporation (TFH) terkait peluang investasi di sektor digital Indonesia. Investasi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan ekonomi digital Indonesia.
Menurut Todotua, pemerintah saat ini tengah fokus pada program transformasi digital, dan investasi di bidang IT, khususnya AI, menjadi bagian penting dari strategi tersebut. "Ini adalah satu rencana investasi di bidang IT khususnya di artificial intelligence, pemerintahan saat ini salah satu target program kerjanya adalah berbicara terhadap transformasi digital, investasi dalam IT, dan khususnya artificial intelligence," ujarnya. Ia menekankan bahwa hilirisasi tidak hanya terbatas pada sektor mineral dan perikanan, tetapi juga mencakup teknologi IT, termasuk pengembangan data center dan platform digital lainnya.
Penandatanganan MoU dengan TFH menandai langkah konkret dalam upaya tersebut. TFH memperkenalkan Orb, sebuah sistem verifikasi identitas manusia yang memanfaatkan teknologi AI untuk mencegah penipuan online. Sistem ini diklaim mampu membuktikan keaslian identitas seseorang tanpa memerlukan pengungkapan data pribadi. Todotua berharap investasi ini akan membawa transfer teknologi ke Indonesia dan membantu mengatasi kelemahan riset di bidang IT yang selama ini menjadi tantangan.
Pemanfaatan AI untuk Transformasi Digital
Investasi dalam AI, menurut Wameninves, akan sangat membantu dalam berbagai sektor. Sistem seperti Orb, yang dikembangkan oleh TFH, dapat digunakan untuk verifikasi identitas di industri keuangan, meningkatkan keamanan transaksi online, dan mencegah penipuan. Selain itu, AI juga dapat berperan penting dalam pengolahan data dan optimalisasi berbagai proses bisnis.
Todotua menambahkan bahwa ia berharap adanya perakitan dan pengembangan produk-produk AI di Indonesia. "Jadi ini memang satu advance dan juga kita berharap dari assembly-nya nanti ada di sini, dan nanti apabila cycle-nya atau produknya sudah mulai ter-develop kita mengharapkan juga memang industri manufakturnya di sini," tambahnya. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mendorong hilirisasi di sektor teknologi, tidak hanya pada sektor sumber daya alam.
Dengan adanya investasi dan transfer teknologi, Indonesia diharapkan mampu meningkatkan kemampuan risetnya di bidang IT. "Kita harapkan dengan adanya grup company yang seperti ini mereka mau masuk dan mau punya resiko dalam mengembangkan investasi maka hal itu juga bisa memberikan kontribusi bagi riset kita ke depannya," kata Todotua. Ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan daya saing Indonesia di era digital.
Teknologi Orb: Verifikasi Identitas Tanpa Data Pribadi
Damien Kieran, Chief Legal and Privacy Officer TFH, menjelaskan bahwa Orb merupakan teknologi verifikasi identitas yang inovatif. Berbeda dengan captcha atau OTP konvensional, Orb memastikan keaslian identitas pengguna tanpa meminta data pribadi. "Mungkin teman-teman familiar dengan teknologi captcha atau OTP untuk membuktikan kalau kita manusia asli di Internet, Orb ini adalah teknologi untuk membuktikan kalau seseorang adalah manusia asli tanpa memberikan data pribadi apapun," jelas Damien.
Teknologi ini diklaim mampu mengatasi tantangan keamanan di dunia digital yang semakin kompleks. Orb bekerja dengan menggunakan kode unik dari hasil pemindaian wajah dan mata manusia, yang tersimpan dalam basis data perangkat. Keamanan data pengguna dijamin karena tidak ada transfer data pribadi yang dilakukan selama proses verifikasi. Damien berharap Orb dapat menjadi standar baru dalam verifikasi identitas online, memastikan interaksi yang aman dan menjaga privasi pengguna.
Proyek Orb sendiri telah berjalan sejak tahun 2019, diinisiasi oleh Sam Altman (CEO OpenAI), Alex Blania, dan Max Novendstern. Tujuannya adalah untuk menciptakan teknologi yang dapat membantu manusia beradaptasi dengan perkembangan AI, khususnya dalam menghadapi ancaman penipuan dan manipulasi identitas yang memanfaatkan teknologi deepfake.
Dengan demikian, investasi di bidang IT, khususnya AI, bukan hanya akan mendorong transformasi digital, tetapi juga akan meningkatkan kemampuan riset dan keamanan siber di Indonesia. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk membangun ekonomi digital yang kuat dan berdaya saing.
Investasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang luas, mulai dari peningkatan efisiensi pemerintahan hingga pengembangan inovasi di berbagai sektor industri. Dengan dukungan dari perusahaan teknologi global seperti TFH, Indonesia semakin dekat untuk mencapai tujuan transformasi digitalnya.