Investigasi Pertamina Usai Keluhan Kendaraan Mogok di SPBU Merangin, Jambi
Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel turun tangan menyelidiki SPBU di Merangin, Jambi, setelah muncul laporan kendaraan mogok akibat BBM terkontaminasi air hujan.
Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) bergerak cepat merespon laporan masyarakat terkait sejumlah kendaraan yang mengalami mogok setelah mengisi bahan bakar minyak (BBM) di sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Merangin, Jambi. Insiden ini terjadi pada tanggal 13 Maret 2024, dan langsung ditindaklanjuti dengan penyelidikan dan pengecekan langsung ke lokasi kejadian.
Area Manager Communication, Relation & CSR Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan, membenarkan adanya kejadian tersebut. Tim investigasi Pertamina menemukan fakta bahwa BBM di SPBU 24.373.29 Kabupaten Merangin terkontaminasi air akibat rembesan air hujan ke tangki penyimpanan. Kejadian ini mengakibatkan sejumlah kendaraan mengalami kerusakan setelah mengisi BBM di SPBU tersebut.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban, pihak SPBU menyatakan kesediaannya untuk menanggung seluruh biaya perbaikan kendaraan yang mengalami kerusakan dan mengganti BBM konsumen yang terdampak dengan Pertamax Turbo. Hal ini disampaikan langsung oleh Manager SPBU Sei Misang, Merangin, Joko, yang didampingi oleh aparat penegak hukum.
Tanggung Jawab SPBU dan Langkah Pertamina
Manajemen SPBU menyampaikan permohonan maaf secara resmi kepada seluruh konsumen yang terdampak, baik yang mengalami kerusakan kendaraan maupun yang lainnya. Mereka bertanggung jawab penuh atas kerugian yang ditimbulkan akibat BBM yang terkontaminasi air. "Kami dari manajemen SPBU mohon maaf sebesar-besarnya ke seluruh pelanggan baik yang menjadi korban maupun pelanggan lainnya dan kami dari SPBU bertanggung jawab seluruh kendaraan yang terdampak Pertamax terkontaminasi air," ungkap Joko.
Sebagai langkah antisipasi dan pencegahan kejadian serupa, penyaluran BBM jenis Pertamax di SPBU tersebut dihentikan sementara. Proses pembersihan dan pengecekan menyeluruh pada tangki penyimpanan BBM sedang dilakukan untuk memastikan kualitas BBM yang disalurkan aman dan layak digunakan.
Pertamina juga telah menyediakan SPBU alternatif bagi masyarakat di sekitar lokasi kejadian, yaitu SPBU 24.373.26 yang berjarak sekitar lima kilometer dari SPBU yang bermasalah. Langkah ini diambil untuk memastikan ketersediaan BBM bagi masyarakat tetap terjaga.
Komitmen Pertamina dan Pencegahan Kejadian Berulang
Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel menegaskan komitmennya untuk senantiasa menjaga kelancaran distribusi dan ketersediaan stok BBM bagi masyarakat. Kejadian di Merangin ini menjadi pelajaran berharga dalam meningkatkan pengawasan dan pemeliharaan fasilitas SPBU agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Langkah-langkah perbaikan dan peningkatan sistem keamanan tangki penyimpanan BBM akan segera dilakukan untuk mencegah terjadinya kontaminasi air pada BBM di masa mendatang. Pertamina juga akan meningkatkan sosialisasi kepada seluruh pengelola SPBU mengenai prosedur penyimpanan dan penyaluran BBM yang aman dan sesuai standar.
Pertamina mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan melaporkan jika menemukan kejanggalan atau permasalahan terkait kualitas BBM yang didapatkan di SPBU. Kerjasama antara Pertamina dan masyarakat sangat penting untuk menjaga kualitas layanan dan keamanan dalam penggunaan BBM.