Jakarta: Pusat Ingatan Kolektif Nasional, Lestarikan Warisan Naskah Kuno
Jakarta menjadi salah satu fokus utama Program Ingatan Kolektif Nasional (IKON) untuk melestarikan naskah kuno dan warisan budaya Nusantara, bersama Lampung dan Jawa Timur.
Jakarta, 14 Mei 2024 (ANTARA) - Program Ingatan Kolektif Nasional (IKON) menetapkan Jakarta sebagai salah satu dari tiga lokus prioritas utamanya. Program ini bertujuan untuk melestarikan warisan dokumenter penting bagi sejarah dan identitas bangsa Indonesia. Selain Jakarta, Provinsi Lampung dan Jawa Timur juga terpilih sebagai lokus prioritas.
Pemilihan Jakarta bukan tanpa alasan. Plt. Kepala Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara Perpustakaan Nasional, Yeri Nurita, menjelaskan bahwa keputusan ini berdasarkan rekomendasi dewan pakar. Pertimbangannya meliputi kekayaan tradisi pernaskahan Jakarta dan potensi nasionalnya yang signifikan.
Keberadaan ekosistem pernaskahan yang kuat di Jakarta, ditandai dengan komunitas dan akademisi yang aktif meneliti naskah kuno, serta dukungan dari pemangku kepentingan daerah, juga menjadi faktor penting. Hal ini menunjukkan komitmen nyata untuk melestarikan warisan budaya bangsa.
Warisan Pernaskahan Jakarta: Kekayaan yang Tak Ternilai
Yeri Nurita menekankan pentingnya sinergi antara Jakarta sebagai kota metropolitan modern dengan pelestarian warisan pernaskahannya. "Jakarta, meski dikenal sebagai kota metropolitan modern, namun tetap menyimpan warisan pernaskahan yang luar biasa," katanya. Naskah-naskah Pecenongan, misalnya, merupakan warisan dari tokoh Muhammad Bakir dari abad ke-19 hingga ke-20 dan menjadi saksi bisu dinamika budaya dan keilmuan Batavia.
Naskah-naskah ini, menurut Yeri, merupakan bukti nyata kekayaan intelektual bangsa yang perlu dijaga dan diwariskan kepada generasi mendatang. Mereka menyimpan informasi berharga tentang sejarah, budaya, dan ilmu pengetahuan masa lalu.
Perpustakaan Nasional mengajak Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta, lembaga pendidikan, komunitas, dan media untuk berkolaborasi dalam upaya pelestarian dan kontekstualisasi warisan dokumenter ini agar tetap relevan bagi generasi sekarang dan yang akan datang.
Tiga Fokus Utama Pembangunan Literasi Nasional
Yeri menambahkan bahwa Perpustakaan Nasional memiliki tiga fokus utama dalam pembangunan literasi nasional. Ketiga fokus tersebut adalah peningkatan budaya baca dan kecakapan literasi, pengarusutamaan naskah nusantara, dan standardisasi serta pembinaan perpustakaan.
Program pengarusutamaan naskah nusantara merupakan bagian penting dari upaya peningkatan ingatan kolektif nasional. Perpustakaan Nasional berupaya mengangkat kembali kekayaan intelektual bangsa yang tersimpan dalam ribuan naskah kuno di seluruh Indonesia.
Melalui program IKON, diharapkan warisan budaya dan intelektual bangsa dapat diakses dan dipahami oleh masyarakat luas, sehingga dapat memperkuat identitas dan jati diri bangsa Indonesia.
Dengan menjadikan Jakarta sebagai lokus prioritas, diharapkan upaya pelestarian naskah kuno dan warisan budaya dapat lebih terfokus dan terkoordinasi dengan baik. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk melestarikan kekayaan budaya bangsa dan meningkatkan literasi masyarakat.
Program IKON ini merupakan langkah penting dalam menjaga ingatan kolektif bangsa dan memastikan warisan budaya Indonesia tetap lestari untuk generasi mendatang. Kerja sama dan kolaborasi dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk keberhasilan program ini.