Jayawijaya Salurkan 55 Ton Beras untuk Korban Banjir Bandang
Pemkab Jayawijaya mendistribusikan 55 ton beras dan logistik lainnya kepada 832 pengungsi di 34 distrik yang terdampak banjir bandang, meskipun medan yang sulit menjadi tantangan.
Banjir bandang yang melanda Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, telah mengakibatkan dampak yang signifikan terhadap kehidupan masyarakat setempat. Pemerintah Kabupaten Jayawijaya bergerak cepat dengan mendistribusikan bantuan berupa 55 ton beras kepada 34 distrik yang terdampak bencana ini. Bantuan tersebut disalurkan kepada 832 jiwa pengungsi yang berasal dari 203 kampung di wilayah terdampak, mulai dari hari pertama kejadian hingga saat ini.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jayawijaya, Edison Wetipon, menjelaskan bahwa pendistribusian logistik dilakukan oleh tim satuan tugas (satgas) tanggap darurat. Namun, medan yang berat di wilayah tersebut menjadi kendala utama sehingga proses pendistribusian bantuan sedikit terhambat. Tim satgas, termasuk Pos Basarnas Wamena dan TNI-Polri, terus bekerja keras menjangkau setiap lokasi yang terdampak bencana.
"Pendistribusian logistik telah dilakukan oleh tim satuan tugas (satgas) tanggap darurat mulai hari pertama hingga saat ini. Medannya yang berat, terkadang menjadi faktor utama pendistribusian agak terlambat," kata Edison Wetipon di Wamena, Rabu (7/5).
Pendistribusian Logistik dan Kerusakan Akibat Banjir
Tim Satgas Tanggap Darurat bekerja sesuai arahan Wakil Bupati Jayawijaya untuk memastikan bantuan sampai kepada korban banjir. Proses pendistribusian bantuan terus dilakukan hingga seluruh pengungsi menerima bantuan yang dibutuhkan. Selain beras, bantuan logistik lain juga telah didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi.
Data dari Posko Tanggap Darurat mencatat kerugian material yang cukup besar akibat banjir bandang ini. Kerugian tersebut meliputi 2.735 honai, 1.979 rumah, 5.116 bidang kebun, 439 ternak babi, 15 kantor desa, 27 kandang ayam, 60 kandang kelinci, 132 kolam ikan, empat sekolah, 10 gereja, tujuh rumah sehat, 14 jembatan kayu, dan 10 jalan desa yang tergenang.
"Kami bekerja sesuai arahan Ketua Tim Satgas yang juga adalah Bapak Wakil Bupati untuk bagaimana sasaran korban banjir itu harus benar-benar menerima bantuan dengan baik," ujar Edison Wetipon.
Dukungan Pemerintah Pusat dan Harapan Pemulihan
Pemerintah pusat turut memberikan dukungan moril dan bantuan logistik melalui Kementerian Sosial (Kemensos) RI dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dukungan ini diharapkan dapat membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak dan mempercepat proses pemulihan.
Meskipun menghadapi tantangan, Pemkab Jayawijaya berkomitmen untuk terus berupaya membantu masyarakat yang terdampak banjir bandang. Proses pemulihan dan rehabilitasi akan terus dilakukan untuk mengembalikan kehidupan masyarakat ke kondisi normal. "Kami berharap situasi ini segera pulih dan masyarakat yang mengungsi dapat kembali ke rumah masing-masing serta aktivitas mereka dapat kembali jalan seperti biasa," harap Edison Wetipon.
Total kerugian akibat banjir bandang di Kabupaten Jayawijaya meliputi:
- 2.735 honai rusak
- 1.979 rumah rusak
- 5.116 bidang kebun rusak
- 439 ternak babi mati
- 15 kantor desa rusak
- 27 kandang ayam rusak
- 60 kandang kelinci rusak
- 132 kolam ikan rusak
- 4 sekolah rusak
- 10 gereja rusak
- 7 rumah sehat rusak
- 14 jembatan kayu rusak
- 10 jalan desa tergenang
Semoga bantuan yang diberikan dapat membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak dan mempercepat proses pemulihan pascabencana.