KAI Gandeng Selebriti Promosikan Layanan Kereta Api dan Wisata Garut

PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengajak figur publik seperti Tantri Kotak dan Arda Naff untuk mempromosikan layanan kereta api dan potensi wisata Garut melalui program 'traveling by train'.

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI baru-baru ini melakukan gebrakan kreatif dalam mempromosikan layanan dan rute kereta api mereka. Bekerja sama dengan sejumlah figur publik, KAI mengajak masyarakat untuk lebih mengenal layanan kereta api dan sekaligus menggali potensi wisata di Garut, Jawa Barat. Inisiatif ini dilakukan melalui program rutin bertajuk "traveling by train", yang melibatkan selebriti dan key opinion leader (KOL) dalam perjalanan kereta api menuju destinasi wisata pilihan.

Executive Vice President Passenger Transport Marketing & Sales KAI, Krisna Arianto, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai layanan kereta api secara komprehensif, mulai dari sebelum, selama, hingga setelah perjalanan. "Kami ingin memperkenalkan layanan kereta api secara menyeluruh," ujar Krisna dalam keterangan pers di Jakarta, Senin (28/4).

Dalam program ini, KAI menggandeng beberapa figur publik, termasuk penyanyi Tantri Kotak dan suaminya, Arda Naff, serta sejumlah selebgram dan KOL. Mereka diajak untuk melakukan perjalanan menggunakan KA Panoramic Papandayan dari Stasiun Gambir menuju Stasiun Garut.

Para peserta, yang kompak mengenakan jaket hitam, berangkat dari Stasiun Gambir pukul 06.30 WIB dan tiba di Stasiun Garut pukul 11.20 WIB. Mereka diajak untuk merasakan langsung kenyamanan dan pelayanan yang ditawarkan KAI. "Bagaimana pelayanannya, bagaimana kenyamanannya. Dan kebetulan untuk sesi kali ini kami ditemani oleh teman-teman Mbak Tantri dan Mas Arda, termasuk teman-teman KOL lainnya," tambah Krisna.

Pemilihan Garut sebagai destinasi wisata dalam program ini didasarkan pada beberapa pertimbangan. Garut merupakan destinasi wisata yang menarik dan memiliki potensi besar untuk dikembangkan melalui kereta wisata seperti Kereta Papandayan. Selain itu, program ini diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan kereta api sebagai alternatif transportasi menuju Garut.

Keterlibatan figur publik dan KOL diharapkan dapat memperluas jangkauan informasi mengenai peningkatan layanan kereta api kepada masyarakat luas. Dengan begitu, KAI berharap dapat meningkatkan jumlah pengguna kereta api dan sekaligus memperkuat sektor pariwisata di Garut.

Tantri Kotak, yang turut serta dalam perjalanan ini, mengungkapkan rasa senangnya bisa terlibat dalam program edukasi layanan kereta api KAI. Ia mengaku pernah tersasar saat hendak ke Garut Kota, sehingga ia berharap keikutsertaannya kali ini dapat membantu memperkenalkan jalur kereta langsung ke Garut dan berbagai potensi wisata di daerah tersebut.

Tantri menambahkan bahwa pengalaman ini sangat istimewa baginya, karena biasanya ia hanya bepergian untuk urusan pekerjaan. Melalui program ini, ia bisa menikmati perjalanan santai sambil mengeksplorasi keindahan Garut. Ia berharap KAI terus memberikan informasi yang luas kepada masyarakat, agar lebih banyak orang yang memahami layanan, rute perjalanan, dan pengalaman unik yang ditawarkan.

Suami Tantri, Arda Naff, juga turut berbagi pengalamannya. Sebagai pengguna setia kereta api sejak muda, ia merasakan perubahan signifikan dan membanggakan pada layanan KAI. Ia mengajak masyarakat untuk mendukung KAI, karena kereta api merupakan moda transportasi yang nyaman, aman, dan semakin dicintai masyarakat Indonesia. "Jadi banyak banget perubahan yang sangat diapresiasi. Dan masyarakat pun sangat setuju bahwa KAI ini harus sangat disupport, bahwa ini adalah salah satu transportasi yang dicintai masyarakat," ungkap Arda.

Program "traveling by train" ini diharapkan dapat menjadi contoh kolaborasi yang sukses antara BUMN dan figur publik dalam mempromosikan pariwisata dan layanan publik di Indonesia. Dengan menggabungkan daya tarik selebriti dan kenyamanan layanan kereta api, KAI berhasil menciptakan kampanye yang efektif dan menarik perhatian masyarakat.