Kapolres Kotamobagu dan Bulog Jalin Sinergi Jaga Harga Pangan, Beri Keadilan Petani Jagung
Kapolres Kotamobagu dan Bulog berkolaborasi untuk menstabilkan harga jagung dan melindungi petani dari praktik tengkulak yang merugikan di Bolaang Mongondow Raya.
Kepolisian Resor (Polres) Kotamobagu dan Bulog (Badan Urusan Logistik) Sub Divre Bolaang Mongondow berkolaborasi untuk mengatasi permasalahan harga jual jagung yang rendah dan dominasi tengkulak di wilayah Bolaang Mongondow Raya (BMR), Sulawesi Utara. Langkah ini diambil setelah banyak petani jagung di Kotamobagu mengeluhkan harga panen yang tidak sesuai harapan dan praktik monopoli yang merugikan mereka. Koordinasi strategis ini diharapkan dapat memberikan solusi konkret dan menciptakan ekosistem pertanian yang lebih adil.
AKBP Irwanto, Kapolres Kotamobagu, mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi petani jagung. "Banyak keluhan dari para petani jagung di wilayah Bolaang Mongondow Raya khususnya petani di Kotamobagu terkait harga jual hasil panen yang tidak sesuai harapan, serta dominasi tengkulak dalam rantai distribusi hasil pertanian," ungkap Irwanto dalam keterangannya di Kota Kotamobagu, Selasa (6/5).
Polres Kotamobagu, dalam upayanya melindungi kesejahteraan petani, menginisiasi pertemuan dengan Kepala Perum Bulog Sub Divre Bolaang Mongondow, Ismail Aziz. Pertemuan ini menjadi langkah awal sinergi antara aparat kepolisian dan Bulog untuk mencari solusi jangka panjang yang dapat menstabilkan harga jagung dan melindungi petani dari praktik-praktik curang tengkulak.
Sinergi Polres Kotamobagu dan Bulog untuk Petani Jagung
Langkah kolaboratif antara Polres Kotamobagu dan Bulog ini mendapat apresiasi positif dari berbagai pihak. Kerjasama ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan bagi kesejahteraan petani jagung di wilayah BMR. Salah satu fokus utama kerjasama ini adalah intervensi Bulog dalam menyerap hasil panen petani dengan harga yang wajar dan menguntungkan.
Kapolres Irwanto menegaskan komitmennya untuk membantu petani. “Para petani sudah menyuarakan keluhannya, dan itu harus kita tanggapi dengan langkah nyata. Koordinasi dengan Bulog menjadi salah satu bentuk kepedulian Polres terhadap kesejahteraan masyarakat, khususnya petani,” tegas Irwanto. Ia menekankan pentingnya perlindungan terhadap produsen lokal agar mereka dapat bersaing secara sehat di pasar.
Pertemuan tersebut juga membahas mekanisme yang efektif untuk memotong dominasi tengkulak dalam rantai distribusi. Dengan adanya Bulog sebagai penampung hasil panen, diharapkan harga jagung dapat lebih stabil dan petani mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan mengurangi kesenjangan ekonomi di pedesaan.
Bulog berkomitmen untuk mendukung program ini. Kepala Perum Bulog Sub Divre Bolmong, Ismail Aziz, menyatakan kesiapan Bulog untuk menjadi bagian dari solusi jangka panjang terhadap persoalan harga komoditas pertanian di wilayah ini. Kerjasama ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem pertanian yang lebih adil dan berkelanjutan.
Harapan untuk Masa Depan Pertanian di Bolaang Mongondow Raya
Kolaborasi antara Polres Kotamobagu dan Bulog ini menjadi contoh nyata sinergi antar lembaga dalam upaya melindungi petani dan menstabilkan harga pangan. Dengan adanya intervensi Bulog dan pengawasan dari pihak kepolisian, diharapkan praktik-praktik curang tengkulak dapat diminimalisir. Hal ini akan memberikan rasa keadilan dan kepastian bagi para petani dalam memasarkan hasil panennya.
Upaya ini juga diharapkan dapat mendorong peningkatan produksi jagung di wilayah BMR. Dengan harga jual yang stabil dan menguntungkan, petani akan lebih termotivasi untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen mereka. Pada akhirnya, hal ini akan berdampak positif pada perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Ke depannya, kerjasama ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam mengatasi permasalahan serupa. Dengan adanya sinergi antar lembaga dan komitmen untuk melindungi petani, diharapkan sektor pertanian di Indonesia dapat semakin berkembang dan berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Langkah konkret yang akan diambil selanjutnya adalah penentuan mekanisme penyerapan hasil panen oleh Bulog, penetapan harga dasar yang menguntungkan petani, serta upaya pengawasan dan penegakan hukum terhadap praktik-praktik curang tengkulak. Semua pihak berkomitmen untuk bekerja sama dan memastikan program ini berjalan efektif dan memberikan manfaat nyata bagi petani jagung di Bolaang Mongondow Raya.