Karding Dorong Pembentukan Badan Usaha Kolektif untuk Purna Pekerja Migran Indonesia
Menteri Karding mendorong pembentukan badan usaha kolektif untuk memberdayakan purna pekerja migran Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan mereka setelah kembali ke Tanah Air.
Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, mendorong inisiatif pembentukan badan usaha kolektif atau holding guna memberdayakan purna pekerja migran Indonesia (PMI) secara berkelanjutan. Inisiatif ini diluncurkan menyusul kunjungan kerja beliau ke Cirebon, Jawa Barat, pada Sabtu, 13 Mei 2024. Kunjungan tersebut bertujuan untuk meninjau langsung kondisi dan kebutuhan para purna PMI serta mendorong peningkatan kesejahteraan mereka.
Dalam siaran pers Kementerian P2MI, Minggu (14/5), Karding menekankan pentingnya dukungan struktural bagi para purna PMI. Beliau menyatakan, "Ke depan, saya minta pembentukan badan usaha untuk menampung dan memberdayakan para pekerja migran yang sudah kembali ke Tanah Air." Pernyataan ini disampaikan setelah berdialog dengan perwakilan Asosiasi Purna Pekerja Migran Indonesia di Cirebon. Gagasan ini diharapkan dapat memberikan solusi konkret bagi permasalahan yang dihadapi purna PMI setelah kembali ke Indonesia.
Selain mendorong pembentukan badan usaha kolektif, kunjungan Karding ke Cirebon juga mencakup serangkaian kegiatan lain. Beliau menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ikatan Alumni Pendidikan Terapan (IAPAT) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, memberikan sosialisasi tentang pentingnya jalur prosedural bagi Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI), dan meninjau langsung proses vokasi di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Ketenagakerjaan, Balai Latihan Kerja (BLK) UPT Plumbon, Kabupaten Cirebon.
Pentingnya Jalur Resmi dan Pemberdayaan Purna PMI
Selama kunjungannya, Menteri Karding menekankan pentingnya para calon pekerja migran Indonesia (CPMI) untuk selalu menggunakan jalur resmi dalam bekerja ke luar negeri. Hal ini bertujuan untuk melindungi mereka dari potensi eksploitasi dan memastikan hak-hak mereka terpenuhi. Beliau juga menyoroti potensi besar tenaga kerja asal Cirebon, mengingat daerah tersebut telah lama dikenal sebagai salah satu lumbung pekerja migran Indonesia.
Kunjungan Karding ke Mawar Fashion, sebuah usaha konveksi milik purna pekerja migran Didi Kusnadi, memberikan gambaran nyata tentang potensi pemberdayaan purna PMI. Di sana, Menteri Karding berdiskusi dengan pemilik usaha dan bahkan ikut mempromosikan produk konveksi tersebut secara live di media sosial. Aksi ini menunjukkan dukungan nyata pemerintah terhadap usaha-usaha yang dirintis oleh purna PMI.
"Yang mau beli buruan. Ini langka karena menteri yang promosikan," ujar Karding sambil tersenyum di hadapan penonton live streaming. Hal ini menunjukkan komitmen Karding untuk tidak hanya memberikan dukungan kebijakan, tetapi juga secara aktif terlibat dalam mempromosikan produk-produk usaha milik purna PMI.
Dukungan Pemerintah untuk Kesejahteraan Purna PMI
Kunjungan Karding ke Cirebon ditutup dengan menyapa warga Desa Sende di Kecamatan Arjawinangun. Di sana, beliau kembali menegaskan pentingnya warga yang ingin bekerja di luar negeri untuk berangkat melalui jalur resmi. Hal ini menunjukkan konsistensi pesan Karding dalam melindungi dan memberdayakan PMI, baik yang masih bekerja di luar negeri maupun yang telah kembali ke Indonesia.
Secara keseluruhan, kunjungan Menteri Karding ke Cirebon merupakan langkah nyata pemerintah dalam mendukung kesejahteraan purna PMI. Pembentukan badan usaha kolektif, penekanan pada jalur resmi bagi CPMI, dan dukungan terhadap usaha-usaha milik purna PMI menunjukkan komitmen pemerintah untuk memberikan perlindungan dan pemberdayaan yang berkelanjutan bagi para pahlawan devisa bangsa ini.
Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup purna PMI dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia. Dengan adanya dukungan dan pembinaan yang tepat, purna PMI dapat menjadi agen perubahan dan berkontribusi lebih besar bagi pembangunan negeri.
Kesimpulan
Melalui berbagai kegiatan selama kunjungannya ke Cirebon, Menteri Karding menunjukkan komitmen nyata pemerintah dalam melindungi dan memberdayakan pekerja migran Indonesia, baik yang masih berada di luar negeri maupun yang telah kembali ke Tanah Air. Pembentukan badan usaha kolektif menjadi langkah strategis untuk memastikan keberlanjutan pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan purna PMI di masa mendatang.