Kebakaran Hebat di Pondok Bambu Hanguskan 30 Rumah, Diduga Akibat Petasan
Kebakaran dahsyat di Pondok Bambu, Jakarta Timur, menghanguskan 30 rumah diduga akibat petasan, menyebabkan satu korban luka dan kerugian besar bagi warga.
Kebakaran hebat melanda permukiman padat penduduk di Jalan Tegal Amba, Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat sore (28/2). Sebanyak 30 rumah semi permanen dan kontrakan ludes terbakar, diduga akibat petasan. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 17.55 WIB dan berhasil dipadamkan sekitar pukul 21.00 WIB. Satu orang dilaporkan mengalami luka robek di tangan, sementara tidak ada korban jiwa.
Menurut Perwira Piket Sudin Damkar Jakarta Timur, Gunawan, api pertama kali terlihat dari lantai dua rumah Bapak Yadi. Warga menduga api cepat membesar karena pemilik rumah menyimpan petasan di lantai tersebut. Kejadian ini mengakibatkan kerugian materiil yang signifikan bagi puluhan keluarga yang tinggal di kawasan tersebut. Petugas pemadam kebakaran mengerahkan 19 unit untuk menjinakkan si jago merah.
Luas area yang terdampak kebakaran mencapai 600 meter persegi. Kecepatan rambat api yang sangat tinggi membuat warga kesulitan memadamkan api secara mandiri meskipun telah berupaya menggunakan ember berisi air. Peristiwa ini menyoroti bahaya penyimpanan petasan di pemukiman padat penduduk dan perlunya kewaspadaan serta edukasi terkait keamanan penggunaan bahan mudah terbakar.
Api Diduga Berasal dari Petasan
Petugas pemadam kebakaran menduga kuat penyebab kebakaran adalah petasan yang disimpan di salah satu rumah. "Mungkin bukan dari listrik tapi dari petasan," kata Gunawan. Dugaan ini diperkuat oleh kesaksian warga yang melihat api muncul dari lantai dua rumah Bapak Yadi, tempat petasan tersebut disimpan. Kecepatan penyebaran api yang sangat cepat juga mengindikasikan adanya bahan mudah terbakar dalam jumlah banyak.
Salah satu korban, Lili (47), menceritakan kronologi kejadian. Ia melihat api dari seberang rumahnya saat baru pulang kerja. Bersama warga lain, ia berusaha memadamkan api dengan ember, namun api terlalu cepat membesar dan merambat ke rumah-rumah lain. "Cepat banget merembetnya. Kita udah berusaha padamin sekitar 30 menit. Tapi nggak bisa. Keburu membesar," ujarnya.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya keamanan dan keselamatan dalam menyimpan dan menggunakan bahan mudah terbakar, terutama di lingkungan padat penduduk. Penyimpanan petasan yang tidak aman dapat berakibat fatal dan menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat sekitar.
Upaya Pemadaman dan Penanganan Korban
Sudin Gulkarmat Jakarta Timur menerima laporan kebakaran pukul 17.55 WIB dan langsung mengerahkan 19 unit pemadam kebakaran ke lokasi. Proses pemadaman berlangsung hingga sekitar pukul 21.00 WIB. Meskipun api berhasil dipadamkan, petugas masih melakukan pembersihan puing-puing sisa kebakaran.
Meskipun tidak ada korban jiwa, satu orang dilaporkan mengalami luka robek di tangan. Korban luka mendapatkan perawatan medis. Petugas juga memberikan bantuan dan dukungan kepada para korban kebakaran yang kehilangan tempat tinggal dan harta benda.
Proses evakuasi dan penanganan korban dilakukan dengan tertib dan lancar berkat kerja sama warga dan petugas pemadam kebakaran. Pemerintah setempat juga telah mendirikan posko bantuan untuk membantu para korban.
Dampak Kebakaran dan Langkah Pencegahan
Kebakaran ini mengakibatkan kerugian materiil yang sangat besar bagi 30 kepala keluarga yang kehilangan tempat tinggal dan harta benda. Peristiwa ini menjadi sorotan penting tentang bahaya penyimpanan bahan mudah terbakar di pemukiman padat penduduk. Perlunya peningkatan kesadaran dan edukasi masyarakat terkait keamanan penggunaan petasan dan bahan mudah terbakar lainnya.
Pemerintah daerah perlu mempertimbangkan langkah-langkah pencegahan yang lebih efektif, seperti sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat tentang bahaya kebakaran dan cara penanggulangannya. Selain itu, pengawasan terhadap penjualan dan penggunaan petasan juga perlu diperketat untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua tentang pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi potensi bahaya kebakaran.
Setelah api berhasil dipadamkan, petugas pemadam kebakaran masih melakukan pendinginan dan pembersihan lokasi. Proses pemulihan dan bantuan bagi para korban kebakaran masih terus dilakukan oleh pemerintah dan berbagai pihak terkait. Semoga kejadian ini tidak terulang kembali dan masyarakat dapat lebih waspada terhadap potensi bahaya kebakaran.