Kembar Balita Tewas Tenggelam: KPPPA Sayangkan Kelalaian Orang Tua
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) menyesalkan meninggalnya dua balita kembar di kolam ikan karena kelalaian orang tua dan kurangnya pengawasan, serta menekankan pentingnya pengawasan anak dan keamanan lingkungan.
Dua balita kembar berusia sekitar satu tahun ditemukan meninggal dunia di sebuah kolam ikan di Nganjuk, Jawa Timur pada Jumat, 10 Januari 2024. Kedua balita tersebut diduga jatuh ke kolam saat orang tua mereka sedang tidur siang. Kejadian ini sangat menyedihkan dan menjadi sorotan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA).
Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA, Nahar, menyatakan penyesalan atas insiden tersebut. Menurut Nahar, kematian kedua balita kembar ini diduga akibat kelalaian orang tua dan kurangnya pengawasan. Selain itu, lingkungan sekitar juga dinilai tidak ramah anak karena kolam ikan tersebut tidak dilengkapi dengan pagar pengaman. "Kami menyayangkan jika terjadi karena kelalaian dan kurangnya pengawasan dari orang tua atau pengasuh serta lingkungan yang tidak ramah bagi anak," ujar Nahar.
KPPPA menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap anak-anak, terutama saat mereka berada di dekat sumber air. Orang tua atau pengasuh harus selalu mengawasi aktivitas anak-anak untuk mencegah terjadinya kecelakaan. "Selalu awasi anak saat bermain atau beraktivitas di sekitar air, seperti kolam atau pantai. Ajarkan anak tentang keselamatan di sekitar air, seperti tidak berenang sendirian dan tidak mendekati air tanpa izin," tambah Nahar.
Tidak hanya pengawasan orang tua, KPPPA juga menyoroti pentingnya lingkungan yang aman bagi anak-anak. Tempat bermain harus memiliki pengamanan yang memadai, misalnya dengan pagar atau penutup yang mencegah akses anak-anak ke area berbahaya. Orang tua juga perlu memastikan lingkungan rumah bebas dari potensi bahaya yang dapat membahayakan anak. "Orang tua juga diminta agar memastikan lingkungan tempat bermain bebas dari bahaya," tegas Nahar.
Polisi yang melakukan penyelidikan menduga kedua balita tersebut jatuh ke dalam kolam saat bermain di taman depan rumah. Kondisi kolam yang tidak dilengkapi pagar pembatas diduga menjadi faktor penyebab kecelakaan ini. Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan dan tanggung jawab orang tua dalam menjaga keselamatan anak-anak. Kejadian ini seharusnya menjadi pembelajaran bagi semua orang tua untuk selalu memprioritaskan keselamatan anak di atas segalanya.
Kesimpulannya, kematian tragis dua balita kembar di Nganjuk menyoroti pentingnya pengawasan orang tua dan keamanan lingkungan sekitar anak. KPPPA berharap kejadian ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua orang tua untuk lebih waspada dan bertanggung jawab dalam menjaga keselamatan anak-anak mereka. Keberadaan pagar pengaman di sekitar kolam dan pengawasan ketat merupakan langkah penting untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.