Kemenag: 95,5 Persen Penerbangan Haji Gelombang I Tepat Waktu, Pertanda Baik Ibadah Haji 2025?
Kementerian Agama melaporkan 95,5% penerbangan haji gelombang I tepat waktu, menjadi indikator positif kelancaran operasional haji 2025.
Kementerian Agama (Kemenag) mengumumkan bahwa fase keberangkatan gelombang pertama jamaah calon haji Indonesia menunjukkan kinerja yang sangat baik. Sebanyak 95,5 persen penerbangan dilaporkan tepat waktu. Hal ini memberikan indikasi positif terhadap kelancaran seluruh operasional haji tahun 2025. Ketepatan waktu ini diharapkan dapat memberikan kenyamanan dan kelancaran bagi para jamaah dalam melaksanakan ibadah di Tanah Suci.
Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kemenag, Muchlis M Hanafi, menyampaikan apresiasinya atas pencapaian ini di Makkah pada hari Senin. Menurutnya, persentase on time performance (OTP) yang tinggi ini mencerminkan persiapan dan koordinasi yang baik antara berbagai pihak terkait. Capaian ini menjadi modal penting untuk menjaga kualitas pelayanan haji secara keseluruhan.
Fase keberangkatan gelombang pertama telah resmi ditutup dengan kedatangan kloter terakhir, JKS 31 dari Embarkasi Jakarta-Bekasi, di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah pada Sabtu (17/5). Selama 17 hari pemberangkatan gelombang pertama, sebanyak 266 kloter dengan total 103.806 calon haji telah tiba di Madinah, termasuk 22.359 jamaah lanjut usia.
Maskapai Penerbangan Haji dan Distribusi Jamaah
Muchlis Hanafi menjelaskan bahwa jamaah haji gelombang pertama diterbangkan oleh tiga maskapai penerbangan. Garuda Indonesia mengoperasikan 127 kloter, Saudia Airlines 126 kloter, dan Lion Air 13 kloter. Distribusi ini menunjukkan adanya kerjasama yang baik antara berbagai maskapai dalam mendukung kelancaran transportasi jamaah haji.
Gelombang pertama keberangkatan haji ini difokuskan pada penerbangan dari tanah air menuju Bandara AMAA Madinah. Setibanya di Madinah, jamaah akan tinggal selama sekitar sembilan hari sebelum melanjutkan perjalanan ke Makkah. Periode ini dimanfaatkan untuk beribadah di Masjid Nabawi dan mempersiapkan diri secara fisik dan mental sebelum melaksanakan rangkaian ibadah haji utama.
Seiring dengan berakhirnya gelombang pertama, Kemenag bersiap untuk memulai fase pemberangkatan gelombang kedua. Fase ini akan berlangsung mulai 17 hingga 31 Mei 2025, dengan tujuan Bandara KAAIA Jeddah. Jamaah yang tiba melalui Jeddah akan langsung menuju Makkah dan baru akan mengunjungi Madinah setelah menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji.
Fasilitas dan Layanan di Makkah dan Madinah
Kemenag telah menyiapkan berbagai fasilitas akomodasi untuk memastikan kenyamanan jamaah haji selama berada di Tanah Suci. Di Madinah, terdapat 89 hotel dengan lebih dari 17 ribu kamar yang tersebar di lima sektor. Hotel-hotel ini menjadi tempat istirahat dan beraktivitas bagi jamaah haji Indonesia selama berada di Kota Nabawi.
Operasional ibadah haji di Makkah telah dimulai sejak 10 Mei, dengan kedatangan jamaah haji dari Madinah. Hingga saat ini, sebanyak 155 kloter dengan total 60.706 calon haji telah tiba di Makkah, baik dari Madinah maupun melalui Jeddah. Kedatangan jamaah terus berlangsung secara bertahap untuk memastikan semua jamaah dapat melaksanakan ibadah haji dengan lancar.
Untuk mendukung kebutuhan konsumsi jamaah haji, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) telah mendistribusikan 695.258 boks katering kepada jamaah haji Indonesia sejak mereka berada di Makkah. Distribusi katering ini dilakukan secara rutin untuk memastikan jamaah mendapatkan makanan yang bergizi dan sesuai dengan standar kesehatan.
Dengan tingkat ketepatan waktu penerbangan yang tinggi dan persiapan yang matang di Makkah dan Madinah, diharapkan pelaksanaan ibadah haji tahun 2025 dapat berjalan dengan sukses dan memberikan pengalaman yang berkesan bagi seluruh jamaah haji Indonesia.