Kemenag Kalsel Apresiasi Ratusan Masjid Ramah Pemudik Lebaran 2025
Kemenag Kalsel memberikan apresiasi kepada ratusan masjid yang memberikan pelayanan maksimal kepada pemudik selama libur Lebaran 2025, menyediakan fasilitas dan layanan 24 jam.
Kementerian Agama (Kemenag) Kalimantan Selatan (Kalsel) memberikan apresiasi tinggi kepada ratusan masjid di provinsi tersebut atas pelayanan maksimal yang diberikan kepada para pemudik selama periode mudik dan balik Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah/2025. Apresiasi ini disampaikan langsung oleh Kepala Kanwil Kemenag Kalsel, Muhammad Tambrin, di Banjarmasin pada Rabu, 9 April 2025. Layanan yang diberikan bahkan mencakup operasional 24 jam di sejumlah masjid sepanjang jalur mudik, sebuah dedikasi yang luar biasa bagi kenyamanan para pemudik.
Tambrin menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pengurus masjid dan mushola di jalur mudik yang telah menerapkan konsep "masjid ramah pemudik". Konsep ini tidak hanya fokus pada pemenuhan kebutuhan ibadah, tetapi juga menyediakan tempat istirahat dan fasilitas pendukung bagi para pemudik. Pantauan di lapangan menunjukkan tingginya jumlah pemudik yang memanfaatkan masjid sebagai tempat beristirahat, baik sebelum maupun sesudah hari raya.
Imbauan agar masjid-masjid berperan sebagai rest area atau posko alternatif bagi pemudik telah disampaikan melalui Surat Edaran (SE) Menteri Agama RI Nomor 2 Tahun 2025. SE tersebut menganjurkan tempat ibadah di jalur mudik untuk menyediakan layanan selama 24 jam. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi seluruh pemudik selama perjalanan.
Masjid Ramah Pemudik di Jalur Trans Kalimantan
Dari total 2.895 masjid di Kalsel yang tersebar di 13 kabupaten/kota, sebanyak 345 masjid berada di jalur mudik dan memberikan pelayanan khusus kepada pemudik. Salah satu jalur utama yang mendapatkan perhatian adalah jalur Trans Kalimantan di Kabupaten Hulu Sungai Utara, dengan 24 masjid dan mushola yang aktif memberikan pelayanan. Masjid Jami Nor Thaibah di Kecamatan Amuntai Tengah menjadi salah satu contoh masjid yang menyediakan berbagai fasilitas dasar bagi para pemudik.
Kepala Kemenag Kabupaten Hulu Sungai Utara, Nahdiyatul Husna, mengungkapkan bahwa pelayanan maksimal yang diberikan oleh masjid dan mushola di jalur mudik mencerminkan peran masjid sebagai pusat layanan umat, tidak hanya dalam konteks ibadah, tetapi juga dalam aspek sosial kemasyarakatan. Hal ini menunjukkan kontribusi nyata rumah ibadah dalam mendukung kelancaran dan kenyamanan perjalanan para pemudik.
Husna juga menyampaikan apresiasi atas sinergi seluruh pihak yang terlibat dalam mendukung program ini. Ia juga mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan fasilitas yang tersedia agar pelayanan dapat berjalan lancar hingga akhir masa mudik. Peran takmir masjid dinilai sangat strategis, mulai dari kesiapan fasilitas hingga penyambutan jamaah, yang diharapkan dapat meningkatkan kepedulian sosial masyarakat di sekitar jalur mudik.
Kesimpulan: Apresiasi Kemenag Kalsel terhadap peran masjid dalam memberikan pelayanan kepada pemudik selama Lebaran 2025 menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam menciptakan kenyamanan dan kelancaran perjalanan mudik. Program "masjid ramah pemudik" ini diharapkan dapat terus ditingkatkan dan menjadi contoh bagi daerah lain.