Kemendikti Sorot Pentingnya Etnoteknologi di Era Digitalisasi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menekankan pentingnya pengembangan etnoteknologi lokal Indonesia, selain teknologi modern, untuk mengatasi masalah dan mensejahterakan masyarakat.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) baru-baru ini menyoroti pentingnya pengembangan dan pelestarian etnoteknologi di Indonesia. Hal ini disampaikan sebagai upaya untuk menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat, di samping pengembangan teknologi modern seperti digitalisasi. Direktur Jenderal Sains dan Teknologi Kemendikbudristek, Najib Burhani, menjelaskan bahwa etnoteknologi, atau teknologi tradisional, memiliki peran krusial dalam pembangunan berkelanjutan.
Menurut Najib, Indonesia kaya akan etnoteknologi, mulai dari teknik penyimpanan gabah, pembuatan perahu pinisi di Sulawesi, hingga arsitektur rumah tahan gempa. Ia juga menekankan kekayaan Indonesia di bidang kehutanan, geologi, jamu, dan biodiversitas sebagai contoh nyata potensi etnoteknologi yang perlu dikembangkan. "Mungkin kita sebut teknologi tradisional, etnoteknologi, low technology, yang berkaitan dengan bagaimana menyimpan gabah, bagaimana kemudian di Sulawesi itu membuat pinisi, bagaimana kemudian teknologi misalnya rumah yang tahan gempa," ujar Najib dalam keterangannya di Jakarta.
Keberadaan etnoteknologi ini bahkan menarik minat ilmuwan internasional. Najib mencontohkan ketertarikan ilmuwan Jerman untuk mempelajari lebih dalam kekayaan teknologi tradisional Indonesia. Hal ini menunjukkan potensi besar yang dimiliki Indonesia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi berbasis kearifan lokal. "Jadi bukan hanya mengadopsi teknologi yang sebutannya kuantum atau sebutannya misalnya atom dan sebagainya kayak gitu ya," tambahnya.
Pengembangan Etnoteknologi untuk Menghadapi Perubahan Iklim
Salah satu fokus pengembangan etnoteknologi yang diangkat adalah teknologi yang berkaitan dengan perubahan iklim. Indonesia, sebagai negara tropis, sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim. Oleh karena itu, pengembangan teknologi yang mampu beradaptasi dan mitigasi perubahan iklim menjadi sangat penting. Kegagalan dalam hal ini dapat berdampak signifikan bagi Indonesia.
Lebih lanjut, Najib menekankan pentingnya pengembangan dan adopsi teknologi yang berlandaskan rasa kemanusiaan. Teknologi seharusnya bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali. Para ilmuwan memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa sains dan teknologi yang dikembangkan tidak mengesampingkan nilai-nilai kemanusiaan.
"Social trust itu adalah menjadi bahan bakar utama dalam adopsi teknologi, dan karena itu harus perlu menjadikan masyarakat sebagai pemangku utama kepentingan daripada sains dan teknologi itu," tegas Najib.
Komunikasi yang Efektif dalam Pengembangan Teknologi
Najib memberikan contoh pembangunan infrastruktur seperti jalan raya dan jembatan layang di era Presiden Joko Widodo. Meskipun bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat, pembangunan tersebut di beberapa daerah, seperti Papua, justru menimbulkan protes karena dianggap sebagai upaya eksploitasi. Hal ini menyoroti pentingnya komunikasi yang efektif dalam pengembangan dan implementasi teknologi.
Keberhasilan pengembangan teknologi tidak hanya bergantung pada aspek teknis, tetapi juga pada penerimaan dan pemahaman masyarakat. Komunikasi yang baik antara pengembang teknologi dan masyarakat sangat krusial untuk memastikan bahwa teknologi yang dikembangkan benar-benar bermanfaat dan diterima oleh masyarakat.
Oleh karena itu, pengembangan etnoteknologi harus diiringi dengan strategi komunikasi yang tepat sasaran, sehingga teknologi tersebut dapat diadopsi dan dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat. Partisipasi aktif masyarakat dalam proses pengembangan teknologi juga sangat penting untuk memastikan kesesuaian teknologi dengan kebutuhan dan kearifan lokal.
Kesimpulannya, Kemendikbudristek mendorong pengembangan etnoteknologi sebagai bagian integral dari pembangunan nasional. Pengembangan ini harus dilakukan dengan memperhatikan aspek kemanusiaan dan komunikasi yang efektif, sehingga teknologi dapat memberikan manfaat nyata bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia.