Kemenhub dan UEA Jajaki Kerja Sama Strategis Bidang Penerbangan
Kementerian Perhubungan RI dan Duta Besar UEA membahas peluang kerja sama strategis di bidang penerbangan, termasuk perawatan pesawat dan pengembangan industri penerbangan di Indonesia.
Jakarta, 26 Februari 2024 - Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub RI) dan Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia, Abdulla Salem Al Dhaheri, telah membahas peluang kerja sama strategis di sektor penerbangan. Pertemuan penting ini berlangsung di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, dan dipimpin langsung oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi. Pertemuan tersebut menandai langkah awal konkret dalam memperkuat hubungan bilateral kedua negara di bidang aviasi.
Menhub Budi Karya Sumadi dalam keterangannya menyampaikan bahwa fokus utama pertemuan tersebut adalah potensi kerja sama strategis antara Indonesia dan UEA di bidang penerbangan. Diskusi yang berlangsung intensif membahas berbagai peluang kolaborasi yang saling menguntungkan. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan sektor penerbangan nasional dan memperkuat kerja sama internasional.
Kerja sama ini dinilai sangat potensial mengingat posisi strategis Indonesia dalam jalur perdagangan internasional dan meningkatnya permintaan layanan aviasi di kawasan Asia-Pasifik. Potensi pertumbuhan ekonomi yang signifikan di kedua negara juga menjadi pendorong utama bagi kerja sama ini.
Potensi Kerja Sama Perawatan Pesawat dan Pengembangan Industri Penerbangan
Salah satu poin penting yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah pengembangan kerja sama di bidang perawatan pesawat (aircraft maintenance). Indonesia, dengan pasar penerbangan yang berkembang pesat, membutuhkan peningkatan kapasitas perawatan pesawat untuk mendukung operasional penerbangan yang aman dan efisien. Kerja sama dengan UEA, yang memiliki pengalaman dan teknologi canggih di bidang ini, dapat memberikan kontribusi signifikan.
Selain perawatan pesawat, pengembangan industri penerbangan di Indonesia juga menjadi fokus utama. Kerja sama ini diharapkan dapat mendorong inovasi, transfer teknologi, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di sektor penerbangan Indonesia. Dengan dukungan UEA, Indonesia dapat mempercepat pengembangan industri penerbangannya dan meningkatkan daya saing di tingkat global.
Kolaborasi ini juga berpotensi menarik investasi asing ke Indonesia, menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatkan pendapatan negara. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui sektor-sektor strategis, termasuk penerbangan.
Ekspansi Kerja Sama ke Sektor Transportasi Lainnya
Menhub Budi Karya Sumadi mengungkapkan harapannya agar kerja sama antara Indonesia dan UEA tidak hanya terbatas pada sektor penerbangan, tetapi juga dapat diperluas ke sektor transportasi lainnya, seperti transportasi darat dan laut, serta logistik. Integrasi sistem transportasi yang komprehensif akan menciptakan efisiensi dan mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di kedua negara.
Dengan adanya kerja sama yang lebih luas ini, diharapkan akan tercipta sistem transportasi yang terintegrasi dan modern. Hal ini akan meningkatkan konektivitas antar wilayah, mempermudah aksesibilitas, dan mendukung mobilitas barang dan jasa yang lebih efisien. Integrasi ini juga akan berkontribusi pada peningkatan daya saing ekonomi Indonesia di kancah internasional.
Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh sejumlah pejabat penting dari Kemenhub, termasuk Sekretaris Jenderal Kemenhub Novie Riyanto, Plt Dirjen Udara Lukman F Laisa, CEO GMF Aeoroasia Andi Fahrrurozi, dan beberapa perwakilan dari Kedutaan Besar UEA di Jakarta, serta perwakilan dari Sanad Group dan Emirates Airlines Indonesia.
Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan UEA, menciptakan sistem transportasi yang inovatif, aman, dan berkelanjutan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi kedua negara.