Kemensos Berikan Bantuan untuk Korban Bencana Longsor dan Banjir Bandang di Sukabumi
Kementerian Sosial (Kemensos) menyalurkan bantuan logistik dan kebutuhan darurat bagi 405 warga Sukabumi yang terdampak bencana longsor dan banjir bandang, termasuk tenda, selimut, dan paket sandang.
Kemensos bergerak cepat memberikan bantuan kepada korban bencana tanah longsor dan banjir bandang yang melanda Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Bencana yang terjadi pada Kamis, 06 Maret 2023, mengakibatkan 405 warga mengungsi dan satu korban jiwa. Bantuan disalurkan melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sentra Phalamartha, memastikan kebutuhan mendesak para korban terpenuhi.
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menyatakan komitmen Kemensos dalam penanganan bencana ini. "Kami telah mengirimkan bantuan logistik dan kebutuhan darurat bagi terdampak bencana di Sukabumi. Bantuan dikirim dari Gudang Sentra Palamarta Sukabumi sehingga bantuan cepat tersalurkan kepada warga terdampak bencana," kata Mensos dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Jumat, 07 Maret 2023.
Bantuan yang diberikan beragam, mulai dari kebutuhan pokok hingga perlengkapan untuk anak-anak. Hal ini menunjukkan respon cepat dan komprehensif dari pemerintah dalam meringankan beban para korban bencana.
Bantuan Logistik dan Personel Terjun ke Lokasi Bencana
Kemensos mendistribusikan berbagai jenis bantuan untuk memenuhi kebutuhan mendesak para pengungsi. Bantuan tersebut meliputi satu tenda serbaguna keluarga, 20 lembar tenda gulung, 39 lembar selimut, 52 lembar kasur, dan 2 velbed untuk kenyamanan para pengungsi. Tidak hanya itu, 52 paket sandang bayi, 50 paket sandang anak, dan 48 paket kid ware juga disalurkan untuk memenuhi kebutuhan khusus anak-anak.
Selain bantuan logistik, Kemensos juga mengerahkan personel Tagana Kabupaten Sukabumi dan Tagana Kabupaten Pangandaran. Mereka bertugas melakukan asesmen, evakuasi warga, dan pendistribusian logistik secara langsung ke lokasi yang terdampak. Kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sukabumi, Basarnas, TNI-Polri, dan instansi terkait lainnya, memastikan penanggulangan bencana berjalan optimal.
Kecepatan respon dan koordinasi antar instansi menjadi kunci keberhasilan penyaluran bantuan ini. Hal ini menunjukkan kesiapsiagaan pemerintah dalam menghadapi bencana alam dan memberikan pertolongan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Dampak Bencana dan Kondisi Terkini
Bencana longsor dan banjir bandang telah mengakibatkan dampak yang signifikan bagi warga Sukabumi. Sebanyak 405 warga terpaksa mengungsi ke tiga lokasi: Kampung Badak Putih di Desa Pelabuhan Ratu, Kecamatan Pelabuhan Ratu; Kampung Cijangkar di Desa Kerta Jaya, Kecamatan Simpenan; dan Kantor Desa Bojong, Kecamatan Cikembar. Satu korban jiwa atas nama Nendi Saputra (7) dilaporkan meninggal dunia, sementara dua lainnya masih dalam pencarian.
Meskipun banjir mulai surut dan sebagian warga mulai kembali ke rumah, potensi bencana susulan tetap perlu diwaspadai. Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih terjadi, sehingga kewaspadaan tetap diperlukan. Enam rumah dilaporkan mengalami kerusakan berat akibat bencana ini.
Kondisi terkini menunjukkan bahwa proses pemulihan masih berlangsung. Pemerintah dan berbagai pihak terkait terus bekerja keras untuk membantu para korban bencana agar dapat kembali pulih dan menjalani kehidupan normal.
Hujan deras yang mengguyur Sukabumi pada Kamis (6/3) menjadi penyebab utama bencana ini. Longsor terjadi di Kampung Cikujang, sementara banjir melanda sejumlah wilayah akibat tersendatnya saluran air. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya pengelolaan lingkungan dan antisipasi terhadap potensi bencana alam.
Kemensos berkomitmen untuk terus memantau dan memberikan dukungan kepada para korban hingga mereka dapat kembali pulih sepenuhnya. Bantuan dan dukungan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan dalam proses pemulihan pasca bencana ini.