Kemensos Targetkan 100 Sekolah Rakyat untuk Orang Miskin pada Juli 2025
Kementerian Sosial (Kemensos) menargetkan pembukaan 100 sekolah rakyat berbasis asrama untuk memutus rantai kemiskinan di Indonesia pada Juli 2025.
Kementerian Sosial (Kemensos) berambisi untuk membuka 100 sekolah rakyat di seluruh Indonesia pada Juli 2025. Program ini diprakarsai oleh Presiden dan bertujuan untuk memutus rantai kemiskinan melalui peningkatan akses pendidikan bagi masyarakat miskin. Sekolah-sekolah ini akan menerapkan sistem boarding school, melayani jenjang pendidikan dari SD hingga SMA.
Wakil Menteri Sosial RI, Agus Jabo Priyono, menjelaskan bahwa sekolah rakyat ini dikhususkan bagi anak-anak dari keluarga miskin. "Kementerian Sosial diberi mandat oleh Pak Presiden untuk membangun sekolah rakyat," ujar Agus dalam kunjungannya ke Solo, Jawa Tengah, Senin (10/3).
Angka kemiskinan ekstrem di Indonesia menjadi latar belakang penting dari program ini. Data menunjukkan bahwa sekitar 74 persen penduduk miskin memiliki latar belakang pendidikan di bawah SD. Dengan menyediakan pendidikan gratis hingga jenjang perguruan tinggi, Kemensos berharap dapat memberdayakan masyarakat miskin dan mendorong mereka menjadi agen perubahan.
Membangun 100 Sekolah Rakyat: Strategi dan Persiapan
Saat ini, Kemensos telah menyiapkan 40 sekolah rakyat dan tengah berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mencapai target 100 sekolah pada Juli 2025. Wakil Menteri Sosial mengungkapkan telah melakukan pertemuan dengan Gubernur Jawa Timur yang menyatakan kesiapan untuk menyediakan 40 sekolah. Pertemuan serupa direncanakan dengan gubernur dan kepala daerah di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Banten.
Pembukaan 100 sekolah rakyat ini ditargetkan bertepatan dengan tahun ajaran baru pada bulan Juli. Bangunan yang digunakan akan memanfaatkan aset Kemensos yang sudah ada, seperti sentra rehabilitasi untuk lansia, Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), dan korban trafficking. Kota Solo, misalnya, telah menyatakan kesiapannya untuk menjadi lokasi sekolah rakyat.
Kurikulum sekolah rakyat akan disusun oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, sementara tenaga pengajar akan disiapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. "Nanti ukurannya yang buat Kemensos, globalnya untuk orang miskin," kata Agus Jabo Priyono.
Sekolah Rakyat: Harapan untuk Indonesia Maju
Program sekolah rakyat ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah kemiskinan di Indonesia. Dengan memberikan akses pendidikan yang layak bagi anak-anak dari keluarga miskin, pemerintah berharap dapat memutus siklus kemiskinan dan menciptakan generasi penerus bangsa yang lebih berkualitas. Program ini juga diharapkan dapat menciptakan pemimpin dan agen perubahan yang dapat membawa Indonesia menuju masyarakat yang makmur, maju, dan sejahtera.
Kemensos optimistis bahwa dengan kerja sama yang baik dengan pemerintah daerah dan kementerian terkait, target pembukaan 100 sekolah rakyat pada Juli 2025 dapat tercapai. Program ini merupakan bukti komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui jalur pendidikan.
Keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada penyediaan sarana dan prasarana pendidikan, tetapi juga pada kualitas pendidikan yang diberikan. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa kurikulum yang diterapkan relevan dan efektif dalam meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa. Selain itu, kualitas tenaga pengajar juga menjadi faktor kunci dalam keberhasilan program ini.